Bab 6

363 22 2
                                    



Mereka berhenti sejenak di depan ruang operasi,
Karena Jinni dan Sullyoon ga bisa buat ikut kedalam.

Jinni berlutut di depan Tzuyu yang sedang duduk
Di kursi roda.

"Kakak harus kuat ya aku ga mau kakak kenapa
Kenapa" ungkapan Jinni kepada kakaknya itu.

"Iya Nni kakak kuat kok, kakak juga ga mau ningalin kamu sendirian" jawab Tzuyu.

Jinni mengangguk dan sambil menundukan kepalanya dan keluarkan air mata nya sedikit.

"Udah ah jangan nangis masa adek kakak satu satunya cengeng begini sih lemah, kakak aja kuat
Kok masa kamu engak" " ledekan Tzuyu.

"Iya nih badan gede hati yupi" ledekan Yoon-a.

"Apa sih kak aku cuma kawatir loh"

"Iya iya kak Tzuyu tau kok, makasih ya udah ngawatirin kakak".

Jinni memeluk kakaknya yang sebentar lagi masuk ke ruangan oprasi, begitu juga dengan Yoon-a yang memeluk Tzuyu.

"Dah Jinni, Yoon-a" pamit Tzuyu sambil melambaikan tanganya.

"Dah kak" Jinni dan Yoon-a membalas lambaian
Tangan Tzuyu sampai ruangan oprasi tertutup.

Jinni langsung duduk lemes di kursi menunggu.
Dia kawatir banget kakaknya yang harus yang
Masuk di ruangan oprasi.

Jinni menatap lurus kedepan sambil memainkan
Rahangnya untuk menahan air matanya yang turun.

Sullyoon mengikuti Jinni yang duduk di sebelahnya Sullyoon menatap sekilas ke arah
Mata Jinni yang berkaca kaca.

"Kalau mau nangis, nagis aja. Jangan ditahan"

"Dia ga bakal kenapa kenapa" ucapan Yoon-a yang menyita perhatian Jinni.

"Kakak tau dari mana?"

Sullyoon mengangkat kedua bahunya sebagai tanda kalau dia ga tau.

Jinni mendecak sebal. "Ah ga usah ngomong kalau gitu"

"Biar ga tegang tegang banget"

Jinni mengusak kasar rambutnya. "Aduh kak jangan bikin frustasi dong!"

"Ya udah saya diam kalau gitu" Yoon-a kembali
Membuang pandanganya ke Yoon-a.

Mereka kembali diam, memilih untuk berfikir masing-masing tanpa ada niat untuk memulai pembicaraan kembali.


















Selang beberapa menit kemudian, seorang laki
Laki berusia 50 tahunan tiba tiba datang dan duduk di sebelah Sullyoon.

"Nunnggu ruang operasi juga?"tanya lelaki itu dengan suara beratnya.

Sullyoon tersenyum tipis sebagai jawaban tanpa
Ada niatan untuk membuka mulutnya.

Tapi, ga lama kemudian, raut wajah Sullyoon seketika berubah ketika mencium aroma yang paling dia benci.

Sullyoon menutup hidungnya dan mulutnya ketika bau itu semakin menyengat bersama dengan laki laki tadi yang dikit demi sedikit
Mendekatkan tubuhnya Kearah Sullyoon.

Sullyoon bergeser duduknya menjauh menjauh,
Tapi tetap aja di dekati.

Sullyoon menggoyangkan badan Jinni yang sedang tertunduk.

"Apa sih kak kalo mau cuma ngomongngin yang
Ga jelas nanti aja mendingan"

Sullyoon memegang tanga Jinni, mencengkram kuat kuat. "Aduh kak sakit!" Ringis Jinni.

"Jin tolong di samping ada bapak bapak bau banget rokok" ucap Yoon-a yang sedikit ingin mau muntah.

"Ya terus saya harus giaman? Saya harus ajakin ngerokok bareng gitu? Lagian aneh aneh aja,
Lagian di rumah sakit juga masa ada bau rokok"

Sullyoon mencubit lengan Jinni yang kembali
Membuat Jinni meringis kesakitan" tolongi ga!"
Desakan Yoon-a penuh penengkanan.

Sullyoon langsung buru buru bergeser pindah
Ke tempat Jinni, saat bapak bapak ini ingin bergeser juga, Jinni langsung menghalangi nya.

"Ini ngapain bapak Deket deket?" Ucapan Jinni
Membuat orang itu jadi salah tingkah.

"Ah engak saya cuma pengen duduk aja" dia berusaha setenang mungkin sambil mengarah
Kan seperti ingin merangkul Sullyoon.

Sedangkan Sullyoon udah merinding duluan
Buat ngehindar.

"Bapak mau pergi dari sini atau mau saya bikin bapak jadi pasien di sini!" Anceman Jinni.

"Kamu berani sama saya? Lelaki itu langsung berdiri dari duduknya.

"Bapak yang berani sama saya hah?!!!". Sullyoon
Udah ketar ketir duluan kalau misalnya mereka
Berantem di sini.

"Awas kamu ya!" Bapak itu langsung melesat pergi dari hadapan Jinni, karena nyali bapaknya
Mendadak ciut karena perbedaan jauh tinggi dari pada Jinni, padahal tinggi Jinni yang ga normal
Karena ketinggian.

Sullyoon kembali duduk di samping Jinni
"Tingal bilang gitu aja susah banget" ucap Jinni.

"justru kamu ada disini buat ngelindungin saya"

"Mana ada jadi sugar baby malah disuruh ngelindungin Tuan nya tuh ga ada!"

"Ada!!"

"Mana?!"

"Kamu"

Jinni menggeram kesal dan memilih untuk diam karena sia-sia juga ngelawan Sullyoon yang ga ada habisnya.


















Jinni dan Sullyoon sudah menunggu 4 jam
Akhirnya yang ditunggu tunggu Jinni datang.

Jinni langsung berdiri dari tempat dudunya ketika pintu oprasi terbuka lebar.

Terlihat Tzuyu yang terbaring belum sadarkan diri diatas ranjang yang sedang di dorong oleh beberapa suster dan dokter.

"Loh dok kakak saya kok belum bangun!" ucapan Jinni yang panik.

"Belum kamu tenang aja operasinya berjalan dengan baik kok, cuman kakak kamu belum sadarkan diri aja mungkin nanti sadar atau besok
Pasien juga harus butuh istirahat sampai keadaannya bener-benar pulih" jawaban dokter panjang lebar.

Jinni menganguk dan berjalan ke arah rawat inap Tzuyu, dan janagn lupa Sullyoon pun ikut bersama Jinni.
.
.
.
.

"Oh iya pasien baru diperbolehkan untuk pulang saat pasien Sudah kembali normal" ucapan dokter itu kepada dua perempuan di depannya.

Jinni menganguk paham. "Baik dok"

"Ya sudah kalau gitu saya permisi dulu"

"Iya dok terimakasih". Jinni dan Sullyoon menunduk sebentar sebagai ucapan terimakasih.

"Iya sama sama". Balesan dokter sambil tersenyum ramah.









..

🐢

SUGAR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang