Chap 7

189 32 6
                                    

Jam 5 pagi Maya terbangun dan dia melihat Yuki sedang sholat sambil duduk karna lutunya terluka. Maya tersenyum melihat Yuki, dia benar-benar ingin menjadikan Yuki bagian dari keluarganya

Namun dia sendiri bingun dengan sikap Al, yg terlihat perhatian pada Yuki. Dan perhatian itu tidak bisa dia tebak, apakah Al menyayangi Yuki layaknya seorang adik atau Al menyayangi Yuki layaknya seorang pria pada perempuan idamanya

Maya tau betul kalau Al belum pernah dekat dengan seorang wanita manapun selain Yuki, bahkan Anya yg pernah di tolong Al, belum pernah Al ceritakan sepertu apa Anya

Dibalik sikap cueknya Al, ternyata Al sering bercerita tentang Yuki pada Maya. Dan itulah kenapa Maya sangag menyayangi Yuki karna Al menjadi pribadi yg terbuka semenjak mengenal Yuki

"Ya Allah, hamba selama ini tidak meminta apapun kepada Mu, hamba hanya meminta agar hamba diberi ke tegaran dalam menjalani hidup ini. Tapi kali ini hamba ingin kebahagiaan yg hamba dapatkan dari tante Maya dan juga Al tidak pernah hilang sampai hamba mendapatkan pendamping hidup yg mau menerima hamba apa adanya"

"Apakah hamba serakah jika menginginkan kebahagian dari seseorang yg hamba sendiri tidak tahu apakah orang itu tidak masalah dengan kehadiran hamba atau malah sebaliknya?, tapi hamba berdoa untuk mereka-mereka yg sudah berbuat baik kepada hamba agar diberi kesehetanan, rejeki yg melimpah dan juga dijauhkan dari marabahaya"

"Hanya itu yg bisa hamba lakukan untuk mereka yg berhati mulia, amin" Yuki meraup wajahnya lalu dia menghampus air matanya yg menetes

Maya pura-pura tidur karna tak mau membuat Yuki tak enak

Selesai sholat Yuki hendak keluar kamar namun Yuki melihat Maya terbangun, dan Yuki langsung menghampiri Maya

"Tante.. eh bunda maksdunya, udah bangun bun?" Tanya Yuki

"Iya Yuki, bunda mau sholat subuh" jawab Maya

"Oh, ya udah aku ke dapur dulu" Yuki hendak melangkah tapi Maya menahan Yuki

"Kamu ngapain jam segini kedapur?" Tanya Maya

"Mau bantu bibi buat sarapan" jawab Yuki

"Nggak usah Yuki, kamu istirahat aja, bunda nggak ijinin kamu ke dapur" ucap Maya

"Iya bunda, tapi kalau ke ruang tv bolehkan tante?" Tanya Yuki

"Kemanapun boleh, asal jangan kerja, inget kamu lagi sakit" ucap Maya

"Iya bunda" sahut Yuki

Setelah Maya pergi kekamar mandi, Yuki langsung turun menuju ruang keluarga. Yuki melihat-lihat rumah Maya

Besar tapi sepi itu yg dirasakan Yuki saat ini, entah kenapa Yuki merasa ada yg janggal dengan suasana rumah tersebut

Yuki juga heran kenapa dia merasa aneh dengan perasaan dia saat berada dirumah Maya. Penasaran itu yg sekarang Yuki rasakan

Rumah Maya sama besarnya dengan rumah Dinar, dan Dinar juga hanya tinggal berdua dengan Anya. Anya memang masih punya ayah, namun ayahnya jarang sekali pulang kerumah karna ayah Anya mengelola bisnis diluar negri. Tamu rumah Dinar terasa hangat

Al menuju ruang keluarga dan melihat Yuki yg tertidur disofa langsung ingin membangunkan Yuki tapi Maya menahan Al

"Jangan dibangunin Al" ucap Maya lalu dia menarik Al menuju kamarnya

Sesampainya dikamar, Al heran kenapa Maya membawanya kekamar

"Ada apa bun?" Tanya Al

"Tunggu! Kenapa Yuki tidur disofa?" Tanya Al lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia Tak Seindah ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang