Ramadhan ditanah cahaya (2)

98 10 9
                                    


☆彡彡 Happy Reading! ミミ☆

Jika di chapter sebelumnya menunjukkan bagaimana suasana sahur dan berbuka dirumah ilmuwan gila dan asisten gilanya—

Di chapter ini kita akan melihat suasana sahur dan berbuka dirumah ayahanda tujuh dan ananda nol.

//Zero : Cug— aku bukan bocah!
"Ga peduli :)"//

^^^

Jam 02:30 dini hari seven bangun dan memasak mie goreng untuk dia dan anaknya sahur. Yaelah pak dri awal puasa saor mi mulu

"Masak udah, saatnya bangunin si anak anjing"

Seven berjalan ke kamar zero dengan membawa ember berisi air dan...

BYUR

"HEH BANGUN GA LU, SAHOR SAHOR SAHOR SAHOR SAHOR, BANGONN, CEPAT CEPAT CEPAT CEPAT CEPAT" Duh, om tujuh ngegas ges.

"BUUAHH, PAK KENAPA MESTI DISIRAM SIH?!"

"Gapapa sih, biar kamu cepet bangun aja" lalu orang tua ini pun melenggang pergi

"Untuk bapak gue ajg—" astagfirullah zer

Dan zero berjalan ke dapur

"Lah? Mie lagi?" zero pun dapat getokan sayang dari bapaknya

"Masih mending daripada lo ga saur"

"Ya sih.. "

'Besok-besok nginep dirumah bang astra aja lah, lumayan kan.. Daripada usus buntu disini.. ' batin zero

^^^

"Paaakkkkk"

"Hm?"

"Paaaaaaaaakkkkkk!!"

"Ck.. Apa?"

"Nah gitu dong, jalan keluar yuk.."

"Emang kamu mau keluar kemana?" Seven sebenernya mager keluar, mending baca koran dirumah

"Gatau sih.. Ya pokoknya jalan-jalan aja"

"Mau ya pak? Ya.. Yaaaaa?"

"Gak."

Zero kecewa pemirsa

"Yaudah.. "

"Emang kenapa kamu mau keluar? Bentar lagi juga buka kok"

"Ya aku juga mau jalan-jalan sesekali sama bapak!!!"

"Besok"

"Besok kapan?"

"Ya besok, besoknya lagi kalo ga besok"

"Hah??"

☆彡彡 Thanks For Reading! ミミ☆

Alo ges, gimana puasanya? Apkh masih bertahan? Ku sih dah bolong 3 hri gr2.. You know lah...

Cerita absurd para ultraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang