"Ini yang terakhir" ucap seorang pria dewasa kepada temannya saat ini. Mereka sedang berada dipelabuhan dan terdapat beberapa tumpukan peti yang entah apa isinya didekat tempat mereka berdiri
"Bagus" jawab rekan pria tadi, seorang pria dengan bekas luka diwajah nya
"Kini kau tak lagi dibutuhkan" rekannya itu mengarahkan pistol tepat dikepala pria tadi
"Tunggu, ada apa ini?!" pria tersebut masih syok dengan yang dilakukan rekannya barusan
"Kau tahu Jems, Demos, dan Treal yang menghilang itu bukan? Mereka bukan menghilang atau tertangkap, tetapi dibunuh untuk melenyapkan saksi dan barang bukti" jelas pria dengan bekas luka yang kini telah tersenyum menyeramkan
"Apa?!" pria tersebut terkejut tak mampu berkata-kata mendengar ucapan rekan yang sangat dipercayainya saat ini
"Dan sekarang, kau akan menyusul mereka" lanjutnya dan siap menarik pelatuk ditangannya
Syiut...
"Muzzleloader flintlock ya? Aku juga ingin mencobanya" ucap (Name) setelah berhasil merebut pistol itu dan kini telah berada digenggaman tangannya ia lalu berpura-pura kebingungan ingin menembak pria tadi atau rekannya terlebih dahulu dengan wajah polosnya
"Jangan bercanda!" rekan pria tadi lalu mengarahkan belati kecil yang ia sembunyikan dibalik mantelnya dan hendak menerkam pembantu itu
"Ara, sungguh tikus kecil yang keras kepala" ucap si pembantu kompeten lalu maju dan menahan tangan pria dengan bekas luka diwajah tadi yang hendak menusuk jantungnya, (Name) lalu menendang tangan pria itu hingga belati yang ia genggam terlempar cukup jauh.
Sementara pria dengan bekas luka itu bertarung, temannya tadi hanya terduduk menundukkan wajahnya. Tidak peduli dengan pertarungan kedua orang itu
"Jangan bermain-main (Name), tangkap bedebah-bedebah itu!" perintah Naura
"Yes, My Lady"
(Name) langsung melumpuhkan pria dengan bekas luka dengan cara mengincar titik akupunktur dilengannya, begitu lengan pria itu mati rasa dan tidak dapat digunakan ia memukul tengkuk pria tersebut dan temannya hingga mengakibatkan mereka tidak sadarkan diri
"Harus saya apakan sampah-sampah ini?" tanya si pembantu kompeten
"Perlihatkan kebenaran nya" ucap nona muda Zeravein
"Haik, Ojou-chan"
"Rekan-rekannya yang lain pasti akan curiga akan keterlambatan pria tadi, ditambah tidak ada yang mengamankan barang bukti sekarang" ujar sang gadis
"Scothlan Yard sedang dalam perjalanan kemari, dan saya sudah menempatkan mereka ditempat yang mudah dilihat tetapi tidak akan mudah bagi mereka untuk melarikan diri" jelas (Name) kemudian tersenyum
"Bagus, ayo kita pergi" ajak Naura
"Yes, My Lady"
~///☆•♤•♡•◇•♧•□•○\\\~
"Sudah 1 jam sejak Tom pergi, bukankah seharusnya ia sudah kembali sekarang?" tanya seorang wanita kepada teman-teman nya, mereka semua mengenakan jubah panjang yang menutupi tubuh mereka hingga wajahnya tidak terlihat jelas
"Mungkin dia cukup kesulitan membunuh si bodoh itu" Sahut temannya nya yang lain seadanya, ia sedang mengasah pedangnya saat ini
"Tapi ini sudah terlalu lama" risau wanita itu kembali
"Haruskah kita menyusul nya?" tanya temannya yang lain
"Seperti nya begitu, kita tidak bisa membuang-buang waktu" jawab pria tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady Revenge (FF Kuroshitsuji)
FanfictionPenghinaan yang ia dan keluarganya dapat akan dibalas beribu-ribu kali lipat lebih menyakitkan, kini hidupnya hanya untuk balas dendam