Helooo gais! Balik lagi dengan TGK alias The Great Kids🤩 Maaf ya baru up, soalnya saya lupa😭🙏
Happy Reading!
⚽⚽⚽
Seperti yang diteriakkan Nior tadi saat masuk kelas, sore ini mereka ada jadwal latihan silat yang dipandu oleh dua guru silat perempuan yang bernama, Ustadzah Mey, dan Ustadzah Via. Tidak semua murid Khoiru Ummah Metro yang mengikuti latihan ini, karena sekolah tidak mewajibkannya, jadi anak dan orang tua tinggal pilih, mau ikut apa enggak, tetapi itu khusus untuk murid dibawah kelas empat SD, kalau kelas empat SD ke atas wajib mengikuti silat, karena setelah silat ada agenda Mabit (Malam Binaan) yang wajib diikuti murid kelas empat SD ke atas. Tempat Latihan Silat biasanya di lapangan sekolah yang pasti luas.
“Istaid, tangan diangkat, kepala ditundukkan, Ibda’!” perintah Billy, Ustadzah Mey mengamanahkan Billy menjadi pemimpin latihan silat pada hari ini.
Semua murid silat berdoa’ dengan nada keras secara serempak.
“Hormat kepada Ustadzah Mey dan Ustadzah Via gerak!” perintah Billy lagi. Lalu semua murid silat memberi hormat ala pencak silat pada Ustadzah Mey dan Ustadzah Via.
“Kemarin belajar apa?” tanya Ustadzah Via memulai.
“Pukulan A,” jawab para murid serempak.
“Sasarannya?” tanya Ustadzah Mey.
“Ulu hati,” jawab para murid lagi dengan kompak.
“Sekarang pemanasan dulu!” perintah Ustadzah Mey.
“1-2-3.....” para murid silat melakukan gerakan pemanasan.
Dua puluh menit kemudian.........
“Pemanasan Selesai!” ucap Billy menyudahi.
“Sekarang kita latihan lagi pukulan A!” perintah Ustadzah Via.
“Capek, Ustadzah...” keluh Nior.
“Iya Lho Ustadzah capeek...” tambah Della, murid silat perempuan.
“Gak ada capek-capek, pulang kalo capek,” tegas Ustadzah Mey.
“Kapan istirahat?” tanya Persi.
“Kalau sudah selesai latihannya,” jawab Ustadzah Via. Baru pemanasan, semua murid silat sudah kelelahan.
“Lanjut!” perintah Billy. Sebenarnya dia juga kelelahan, tetapi ditahan.
Satu jam kemudian......
“Oke, latihan hari ini selesai. PR-nya belajar sit up di rumah, waktunya pagi sehabis shalat shubuh, sebanyak sepuluh kali. Minggu depan, sit up sudah bisa!” perintah Ustadzah Mey tegas.
“Kalo gak bisa diapain Ustadzah?” tanya Mochi yang juga ikut latihan silat walaupun masih kelas satu SD.
“Suka-suka Ustadzahlah,” jawab Ustadzah Via.
“Billy, pimpin doa’!” perintah Ustadzah Mey lagi.
Setelah penutupan latihan silat hari ini, merekapun istirahat makan snack, lalu makan sore.
“Wah apa snacknya, Ustadzah?” tanya Farra, sepertinya sudah kelaparan.
Ustadzah Via mengambil snack dari dapur sekolah, dan memperlihatkan snacknya. Apa ya?
“Brownis dan es teh!” jawab Ustadzah Mey, guru satu ini kalau latihan bersikap tegas, selain itu ceria.
“Hore!” sorak semuanya. Merekapun makan dengan lahap. Sampai jam menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit.
“Oke semua! Ustadzah pulang dulu ya!” pamit Ustadzah Mey sambil bersiap-siap pulang.
“Assalamu’alaykum!” Ustadzah Via sudah menghidupkan mesin motornya, diikuti Ustadzah Mey.
“Wa’alaykummussalam!” jawab semua murid serempak.
Lalu, brem... brem... Ustadzah Via dan Ustadzah Mey pergi meninggalkan sekolah, mereka hanya ditugasi mengajar silat, jadi tidak sampai menginap mabit. Lalu siapa yang mengajar?
“Ayo kita siapkan makan sore!” perintah Billy.
“Yuk, udah jam lima lewat dua puluh menit nih!” tambah Nikko.
“Terus yang ngajar mabit kita siapa?” tanya Farra, murid kelas lima SD.
“Ustadz Zhafran, gak usah ditungguin, katanya tadi Ustadz Zhafran ke KU nya habis Maghrib,” jawab Nior santai.
“Udah lho ayo siapin tempat makannya bareng-bareng!” perintah Persi, nada bicaranya seperti marah.
Semua murid kelas empat ke atas menyiapkan makan sore untuk dimakan bersama-sama, mereka sudah harus bisa mandiri, walaupun tidak ada guru, karena mereka sudah kelas empat, lima dan enam. Anak kelas empat kebawah sudah pada pulang, yang berani mabit hanya Kron, anak kelas dua SD.
Setelah makan sore, ada yang antre mandi dan ada pula yang membereskan tempat makan. Biasanya kalau gurunya telat datang, yang diamanahi jadi guru sementara adalah anak kelas enam SD, terutama yang laki-laki.
⚽⚽⚽
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Kids (ver.2018)
AdventureKisah tentang persahabatan anak laki-laki di masa SD. Menyukai sepak bola, namun Al-Qur'an tetap menjadi yang paling utama. --- Cerita ini pertama kali ditulis pada kurang lebih tahun 2018. --- 🥇#kisahanak (8-4-23)