bimbingan [proposal] hidup dan yel yel [5]

128 29 7
                                    

Nasib sekertaris itu pasti selalu malang, tidak masalah kalau hanya menjadi notulis, kalau hanya seperti itu jelas Sekar akan mengabdi menjadi sekertaris seumur hidup.

Ia juga sudah menduga akan datangnya pembuatan proposal ini, demi berjalannya KKN mereka. Ia dan Joy bahkan terpaksa untuk tidak tidur dari kemarin untuk membuat proposal yang berisi program kerja mereka dengan anggaran yang diperlukan.

Menyebalkan! Tiga hari lagi upacara keberangkatan KKN. Deadline mereka semakin dekat, bahkan kedua kaum hawa itu lupa untuk mempersiapkan barang bawaan. Di saat yang lain sudah siap, mereka masih sibuk bergelut dengan proposal meresahkan ini.

Mengapa tidak minta bimbingan langsung kepada Pak Candra yang selalu senggang? Karena mereka berdua keras kepala. Mereka berniat untuk mengirimnya lewat email, kemudian di acc tanpa ada bantahan 'revisi'.

"Hoamm." Lagi lagi terdengar suara Sekar yang menguap. Joy sebenarnya juga mengantuk, tugasnya juga sudah selesai untuk menghitung anggaran dana mereka selama KKN nanti. Tapi ia tak tega membiarkan Sekar sendiri, mengetik tengah malam dikosannya yang gelap gulita.

Ingin rasanya ia memanggil Daffa untuk menyelesaikan sisa dari pekerjaan Sekar, namun sayangnya gadis itu keras kepala. Dengan sanggahan bahwa ini memang tugas sekertaris.

"Lo kalau ngantuk tidur duluan aja, efek kafein digue belum hilang, jadi gue belum ngantuk. Duluan aja gih," pinta Sekar masih fokus menatap laptopnya.

Joy tahu Sekar berbohong, namun juga tak sanggup menolak karena ia juga mengantuk. "Gue tidur duluan ya? Awas lo kalau sampai lupa tidur!" ancam Joy.

Selepas mendengar dengkuran Joy, Sekar tertawa kecil. Sahabatnya itu sangat berbeda dengannya. Jika Sekar memiliki insomnia, maka Joy dapat tidur hanya dalam kurun waktu 1 menit.

Tanpa sadar setetes darah menetes ke meja kecil Joy. Hingga akhirnya tangan Sekar meraba hidung miliknya. Dan benar saja ia mimisan!

Segera ia menengadah, melihat ke atap dengan tangan yang sibuk meraba raba mencari tisu disekitarnya. Mencoba menghentikan mimisan secara mandiri itu sudah menjadi rutinitas Sekar.

Cukup lama hingga akhirnya mimisan itu berhenti, kepalanya bagai dihantam batu besar hingga pandangannya kabur. Selain memiliki insomnia, Sekar juga memiliki anemia yang ia sembunyikan.

Hingga akhirnya mata berkantung itu tertutup dengan kesadaran yang turut menghilang.

***

Esok hari kosan Joy menjadi ramai seketika. Bagaimana tidak ramai jika baru bangun saja Joy disuguhkan oleh pemandangan Sekar yang pingsan dengan tisu berwarna merah yang berserakan?

Dengan keadaan kalut ia segera mengabari kelompok KKNnya melalui grub. Alhasil kini 10 anggota mendatangi kosannya yang tak terlalu besar itu, setidaknya cukup untuk mereka duduk walau berdempetan.

Mereka duduk mengelilingi Sekar yang terbaring di tengah. Seperti orang melayat, ya.. itu kata Haikal.

Untuk proposalnya sudah diselesaikan Daffa, komardes satu itu langsung gerak cepat karena sudah memahami seluk beluk Sekar. Tak peduli jika setelah ini calom gadisnya itu akan melakukan aksi ngambek.

Suara lenguhan dari Sekar sontak mengalihkan kesebelas anggotanya. Dari Haikal yang gaduh membuat mi instan, Hengki yang mencoba menghibur Joy, Jeffrey dan Varel yang caper pada Jessica, hingga Daffa yang setia berada di samping Sekar.

"Gue tidur kelamaan ya? Sampai kalian udah pada ngumpul," lirih Sekar masih dalam mode mengumpulkan nyawanya.

Sampai sang sekertaris akhirnya mengingat akan tugas yang belum ia selesaikan. "OH IYA! PROPOSALNYA!" pekik Sekar segera beranjak namun sebelum bergerak tangannya sudah dicekal oleh Daffa.

Kuliah Kerja Ngapel [KKN] || DojeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang