Dosen Penyelamat [2]

199 37 9
                                    

Masih ingat kalimat ini? "Yang gak niat nge-proker siap siap masuk IGD."  Ditunjuk menjadi bendahara tidak membuat Joy melepaskan tanggung jawab membantu sang ketua untuk mendisiplinkan anggota.

Ditambah dengan cerita hiperbola dari Haikal tentang hobi Joy yang katanya suka membanting orang, seketika semua anggota lelaki kelompok 02 langsung bergidik ngeri.

Hari ini mereka berkumpul di depan FISIP seperti kemarin, bedanya kali ini mereka akan bertemu dengan dosen pembimbing lapangan atau yang biasa disingkat DPL.

Mereka bahkan datang satu jam sebelum jam janji bertemu dengan DPL, Sekar bahkan sampai menggeleng tak percaya anggotanya bisa tepat waktu seperti ini. Katanya sih mereka takut Pak Candra tidak mau mengurusi kelompok mereka karena anggotanya telat satu detik.

Jeka sebagai sepupu jauh dari Pak Candra tertawa mendengarnya. Tetapi ia memilih bungkam dan menyimpan informasi bahwa Candra lebih ngaret dibandingkan mereka untuk diri sendiri.

Berakhir dua jam mereka menunggu hingga Pak Candra datang dengan santainya disaat mereka sudah lemah, letih, lesu, karena dijemur di bawah terik matahari.

"Kalian gak niat ketemu saya atau gimana? Saya dateng kok pada lemes gini? Belum diingetin ayang makan?" tanya Pak Candra dengan santainya.

Mereka terkesiap, seketika membenarkan posisi duduk bahkan ada yang merapikan kemeja. Jeka yang melihat anggotanya panik dicibir seperti itu oleh Pak Candra, sekali lagi ia terbahak kencang hingga menimbulkan rasa heran dari anggota.

"Mereka nunggu Bapak satu jam sebelum janji temu, eh Bapak dateng telat satu jam setelah janji temu. Akhirnya kayak gini pak, kita simulasi jadi ikan asin yang dijemur, bukan loyo karena belum diingetin ayang makan," ujar Jeka masih dengan sisa tawanya.

Pak Candra kemudian tertawa sembari memegangi perutnya yang kram, seolah melupakan bahwa ia harus terlihat berwibawa dihadapan mahasiswa(i).

"Saya minta maaf ya? Tadi motor saya mogok dijalan makanya tadi saya minta asisten saya buat bawain motor yang lain. Jadinya telat. Tapi saya suka sama kalian yang tepat waktu, jadi mau langsung bahas proker atau gimana?"

Mereka ternganga seketika, masih tak percaya mereka mendapatkan dosen muda yang cukup santai terlebih Pak Candra adalah sepupu Jeka. Jika urat sopan Haikal sudah putus, mungkin lelaki itu akan segera bertindak sok akrab dengan Pak Candra.

Daffa menggeleng, kemudian berucap. "Maaf Pak sebelumnya kami sendiri belum observasi ke lokasi yang ditentukan, pertemuan kemarin baru pemilihan peran anggota dikelompok. Jadi di sini kami berniat untuk bertanya kepada Bapak bagaimana cara observasi dan apa saja hal yang perlu kami persiapkan."

"Karena ini pertama kalinya kami KKN," lanjut Daffa dengan napas yang terengah-engah. Seketika lelaki itu merasa sudah cocok menjadi rapper grub idol yang ada di Negeri Ginseng.

Pak Candra mengangguk paham. "Gampang aja, siapa ketua sama sekertarisnya di sini?" Mereka semua refleks menunjuk Daffa dan Sekar.

"Sebelum kalian dateng ke desanya kalian bisa kontak sama kepala desanya terlebih dahulu. Nah saat di sana baru lah tanya sekiranya apa saja potensi desa yang bisa dikembangkan atau kekurangan desa yang bisa kalian perbaiki."

"Mulai dari data SDA desa yang dijadikan keunggulan ekonomi, sampai data SDM desa. Dari situ kalian bisa evaluasi dan menambahi yang sekiranya warga desa belum pernah lakukan, nanti semuanya bisa ditanyakan ke kepala desa."

Sekar mengangguk paham, kemudian dengan sopan mengangkat tangan untuk bertanya. "Jadi nanti program kerja yang kami lakukan harus sesuai dengan kondisi desanya Pak?"

Kuliah Kerja Ngapel [KKN] || DojeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang