Two

123 18 1
                                    

10 tahun kemudian..

"Angga, hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah baru kan?"

Seorang pemuda bernama Angga itu pun mengangguk, "iya, hari ini kan Abang sama aku masuk di sekolah baru"

"Mau papa anter?"

"Ngga usah pa, Angga biar berangkat bareng letnan aja pake motor letnan"

"Boncengan, gitu?"

"He'em."

"Yaudah kalo gitu, tapi hati-hati ya? Bun! Bunda!"

"Iya Pa sebentar bunda lagi buang air kecil!!"

Sofyan, pria yang sedang berbicara dengan kedua anaknya itu tertawa kecil, lantas beranjak dan menuju kamar kedua putranya yang lain

Namun sebelum menaiki lantai 2, dia lebih dahulu di salimi oleh kedua anaknya.

"Kita berangkat ya pa, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Selepas anak-anaknya berangkat, Sofyan menaiki lantai 2, dan mengetuk pelan pintu kamar Kedua anak nya yang lain

"Zee, Jian, anak-anak papa, udah bangun belum, hm?"

Cek-lek

"Ya ampun anak bujang! Bangun, sayang! Udah siang, sekarang kan kalian sekolah?"

"Iya papa... 4 menit lagi Zee bangun"

"Ngga-ngga, bangun sekarang! Kakak-kakak kalian udah pada berangkat lho"

"Iya papa.."

Kedua anak bernama Zee dan Jian tersebut bangun, mengucek kedua mata mereka. Mereka adalah anak istri Sofyan sekarang.

Winda.

Istri sekaligus ibu sambung Letnan dan Jean yang namanya berubah menjadi Angga, bukan berubah. Hanya panggilannya yang berubah, Angga adalah panggilan dari nama panjangnya Hanggara.

..

"Bang let, lo beneran ngga mau ubah nama panggilan lo juga?"

"Hm? Buat apa?"

Angga memejamkan matanya, dia lupa bahwa Letnan itu Hilang ingatan karena insiden 10 tahun lalu, insiden yang membuat Jean takut setengah mati kehilangan Letnan. Itulah sebabnya Jean mengubah nama panggilannya, karena tidak mau

Jika Mama dan ketiga saudaranya bisa mengenalinya lagi suatu saat.

Angga terlampau sakit hati dan benci pada Syifa karena 10 tahun lalu, itulah alasannya.

"Ngga, maksud gue itu, Abang kan namanya Kebagusan banget pasti nanti banyak yang naksir gitu, hehe"

Letnan tertawa kecil, "gitu ya. yaudah deh Abang ganti, jadi Madha aja."

"Hm! Madha juga bagus Abang, keren!"

"Bisa ajaaa!" Letnan mengusak rambut tebal sang adik, membuat Angga terpekik, "ih Abang! Rambut gue berantakan!"

"Hehe iya maaf, yaudah lo ke kelas sana, gue juga mau ke kelas."

Keduanya pun berpisah karena berbeda tingkat dan kelas.

Atmosfer saat memasuki sekolah baru mereka ini, yaitu NEO ADHAYA SCHOOL sangatlah aneh, entahlah. Mungkin karena banyak yang melihat ke arah mereka?

Aile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang