Four

67 12 0
                                    

"Assalamualaikum Syifaaa aku pulang, sayang."

"AYAH!!"

Joshua.

Suami Syifa yang sekarang sekaligus Ayah sambung dari Reihan, Chandra dan Naren itu terkejut, tertawa pelan menanggapi teriakan ketiga anak sambungnya.

"Apa jagoan? Kalian kangen ayah?"

"Yaiyalah! Ayah liat aja! Ayah ngga pulang seminggu, Chandra marah sama ayah!"

"Nana juga!"

"Rei ngga ikut-ikut."

"REIHAN!" Pekik Chandra dan Naren berbarengan, Joshua tertawa, ada-ada saja memang ini tiga anak

"Reihan, good boy!" Ujar Joshua

"Apa lah Reihan nih, ngga bisa di ajak kerja sama!" Sungut Chandra meniru suara dari salah satu karakter animasi favoritnya

"Udah, udah, kasian lho Ayahnya habis pulang malah dibikin puyeng, dasar bocah!" Ucap Syifa

"Apa si Mama! Ini tuh urusan cowok!"

"Heh! gitu ya sekarang, oke. Mama mau pungut anak perempuan aja!"

"Ngga! Chandra bercanda mamaaa, ih mama Syifa baperan deh" Ucap Chandra merolingkan matanya

Joshua tertawa, suasana ini sangat ia rindukan, tumpukan kertas di kantor dan suasana lembur sangat membuatnya muak, dia sudah rindu dengan kehangatan rumah nya ini.

"Eh, makan dulu. Yah" Papar Syifa, dia menggandeng lengan Joshua

"gandeng aja teroosss, kita mah ngontrak di dunia ini, yuk lah gengs, ke dapur!"

Joshua dan Syifa saling bertatap, kemudian tertawa ringan, Chandra.. Chandra, dia adalah anak yang aneh namun unik.

..

"Pa, letnan hari ini mau latihan basket, jadi ngga bisa les dulu, boleh kan?"

"Boleh dong, mau turnamen kah?" Tanya Sofyan, "apa? Abang mau turnamen?" Sahut Winda seraya menyicikan segelas teh hangat untuk Sofyan dan Letnan

"Kayaknya sih gitu pa, Bun."

Letnan meneguk teh hangat itu, "belum pasti soalnya, tapi kata guru basketnya, turnamennya minggu-minggu ini" Lanjutnya

"Oalah, oh iya. Adek kamu pada kemana?"

"Angga ada di kamarnya, ngga tau lagi ngapain, kek anak gadis soalnya" Sofyan dan Winda tertawa kecil menanggapinya

"Kalo Zee sama Jian lagi main ke rumah guru les mereka, kan mereka ngga les, tapi katanya mau main di rumah guru les mereka." Lanjut Letnan

Sofyan ber-oh-ria, memang, semua anaknya memang ia les-kan, soalnya agar mereka bisa membagi waktu, Zee dan Jian ia les-kan di tempat les yang memang cukup dekat juga, tetapi ia tidak pernah melihat guru les mereka

Karena cukup mengantar, tidak pernah melihat-lihat.

Sedangkan Angga dan Letnan, mereka di tempat les-kan di guru pelajaran sekolah, sekolah mereka memang mengadakan les untuk setiap murid, dan pengajarnya adalah guru pelajaran itu sendiri.

Kembali ke Sofyan, dia beranjak, "mau kemana, pa?" Tanya Winda

"Mau ke kamar kecil sebentar Bun, bunda mau ikut?" Tanya nya jahil

Aile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang