Three

93 13 1
                                    

Tok tok tok

"Assalamualaikum!!"

"Waalaikumsalam!!"

Cek-lek

Pintu terbuka menampakkan sosok wanita cantik dengan rambut pendek sebahu, "Abang, Angga. Kalian udah pulang, ayo masuk, bunda udah masak"

"Iya Bun."

Winda menggiring kedua anak sambung yang sudah ia sayangi seperti anak nya sendiri itu ke dalam.

"Abang!! Kakak!!" Teriak Zee dan Jian

"Eh, kalian, gimana sekolahnya? Seru ngga SMP di Bandung?"

"Seru sih, cuman Zee ngga ngerti kadang mereka ngomong apa, bahasanya bikin pusing. Ada juga yang manggil Zee Aa, lucu tapi jadi aneh hehe"

Letnan tertawa kecil, Sedangkan Angga tersenyum tipis.

Zee dan Jian adalah anak kembar yang manis, mereka mampu membuat rindu Angga pada kedua adiknya terobati sedikit, meskipun dia selalu rindu, terutama pada Reihan.

Dahulu mereka satu kamar, namun semenjak insiden itu, dia tidak mempunyai lagi teman sekamar, tetapi Angga bersyukur di berikan adik kembar lagi dari ibu sambungnya, Winda.

"Abang, kakak, ayo makan, jian udah laper" Ucap Jian

Angga mengusak rambut tebal nan halus itu, "iyaaa, ayoo"

Kemana Sofyan? Seperti yang tengah ramai di perbincangkan dimana-mana, Sofyan sekarang tengah marak terkenal, sebab. Dia berhasil membangun perusahaan yang awalnya sudah tidak memungkinkan untuk maju menjadi terkenal dan mempunyai banyak saham. SFY GROUP menjadi ciri khas Perusahaannya, dan dirinya adalah CEO.

..

"gimana sekolah kalian? Baik?"

"Baik-baik aja ma, eh ma, tadi ada anak baru, mukanya familiar tapi Chandra ngga inget pernah ketemu dia dimana?"

Syifa mengerutkan kening, "emang siapa nama anak barunya?"

"Ih, kenapa mama pengen tau?"

"Ya ampun ni anak, mama mu ini cuma nanya lho, bocah kok minta di tempeleng"

"Hehe, sowri ma.. namanya Angga, Hanggara.. apa tadi Rei?"

Reihan berdecak, "CK, Hanggara Renaldi podoh." Chandra mengangguk-anggukkan kepalanya

"Nah, itu ma!"

Deg

"Ini perasaanku, atau memang.. nama nya sedikit mirip dengan Jean? Jeandra Hanggara Renaldi. Iya! Mirip, hanya saja, tidak ada Jeandra yang tersemat disitu." Batin Syifa menerka-nerka

"Lagipula, tidak mungkin mereka, mereka ada di Jakarta, sedangkan ini Bandung."

"Ma! Halooo, ma! Anying mama kesurupan Rei, baca ayat kursi Rei! Cepet!" Pekik Chandra

"Ha?? Naon si Bagong! Mama lagi mikirin utang aja itu kayaknya" Ucap Naren

"Podoh, punya sodara podoh semua, ma! Mama! MAMA SYIFA JANGAN NGELAMUN!"

"ASTAGHFIRULLAH HALAZIM REIHAN MAMA MU INI KAGET LHO!"

"gusti punya anak akhlak nya di colong tuyul semua ya" Syifa menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mengusap dada

Aile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang