Nyimas Ratih berdiri diam menatap sekitar,dia saat ini berada di sebuah hutan yang tidak di kenalnya dan dia yakin ini bukan wilayah kerajaan Puspanegara.
Semua ini di mulai beberapa jam yang lalu.
Nimas Zara tiba-tiba saja mengajak nya untuk berjalan-jalan.Dan sekarang mereka berada di hutan wilayah kerajaan lain yang tidak di ketahui oleh Nimas Ratih sendiri dalam artian sekarang mereka benar-benar tersesat.
Mereka terus berjalan tanpa arah di hutan itu.
Nimas Zara:"Yunda,aku lapar"
Nimas Ratih menatap datar biang keladi masalah ini,untung saja dia membawa pedangnya,membawa sedikit perbekalan,dan membawa uang.
Untuk jaga-jaga jika hal yang tidak di inginkan terjadi seperti sekarang.Nimas Ratih:"Kita istirahat di bawah pohon itu"
Sambil menatap pohon besar tak jauh di hadapan mereka.
Setelah sampai,Nimas ratih memetik daun pohon yang besar untuk menjadi alas dan mereka makan perbekalan.
Ya tapi yang namanya kelaparan dan kehausan semua perbekalan itu habis oleh Nimas Zara.
Karena memang Nimas Ratih hanya sedikit.Nimas Ratih menatap datar hal itu sedangkan Nimas Zara cengengesan menyadari apa yang dia lakukan.
Sungguh,entah kenapa Nimas Ratih merasa sedikit beruntung karena mereka menggunakan penyamaran.
Mereka memakai pakaian yang di bilang sederhana untuk seorang putri.
Kan sedang menyamar menjadi rakyat biasa ya pakaiannya sederhana.Tapi ya Nimas Ratih tetap mengenakan pakaian yang ada warna birunya.
Dan jangan lupakan mereka memakai selembar kain yang menutupi wajahnya.
Setelah beristirahat mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
Nimas Ratih:"Rayi,sepertinya di depan ada desa"
Zara:"Benar yunda,di sana kita dapat bertanya kerajaan mana temapat kita berada saat ini"Mereka berdua memasuki desa tersebut,stelah mengamati cukup lama,Nimas Ratih berjalan menuju ibu-ibu yang berdagang gelang sederhana.
Di ikuti oleh nimas Zara.Ibu?:"Silahkan Nisanak"
Nimas Ratih mengambil Dua gelang berwarna putih.
Nimas Ratih:"Ini Nisanak"
Sambil memberikan 1 koin emas.
Ibu?:"Nisanak,tidak ada kembalian"
Nimas Ratih:"Tidak perlu,untuk Nisanak saja,dan juga saya ingin bertanya ini berada di kerajaan mana?"
Ibu?:"Terimakasih nisanak,saat ini kita berada di kerajaan Sukamanah"
Nimas Zara:"Kerajaan Sukamanah?"
Nimas Ratih:"Kerajaan yang di pimpin oleh Prabu Martasinga ,yang memiliki seorang putri yaitu Nimas Kedasih?"
Ibu?:"Benar Nisanak"
Nimas Ratih:"Terimakasih nisanak,kami pamit pergi,Sampurasun"
Ibu?:"Rampes"Mereka pun pergi meninggalkan pedagang itu.
Nimas Zara:"Yunda apakah kerajaan Puspanegara bermusuhan dengan kerajaan Sukamanah?"
Nimas Ratih:"Tidak,tidak bisa di katakan musuh namun juga tidak bisa di katakan teman"
Nimas Zara:"Mangsudnya?"
Nimas Ratih:"Faktanya kerajaan Sukamanah dan Kerajaan Puspanegara tidak pernah berhubungan baik itu pertemana maupun permusuhan"
Nimas Zara:"Jadi begitu"
Nimas Ratih:"Karena itu jangan sampai identitas kita di ketahui aku takut nanti kita akan di kira sebagai mata-mata dan itu akan membuat musuh kerajaan Puspanegara semakin banyak"
Nimas Zara:"Itu artinya kita membutuhkan identitas samaran saat menyamar"
Nimas Ratih:"Mungkin"
Nimas Zara:"Bagaimana jika nama yunda Rembulan"
Nimas Ratih:"Rembulan?"
Nimas Zara:"He-em cocok menurutku"
Nimas Ratih:"lau kau sendiri?"
Nimas Zara:"Aku,Tara"
Nimas Ratih:"Kalau saat di tanya nama?"
Nimas Zara:"Nama yang Yunda mangsudkan apakah?"Nimas Ratih mengangguk.
Nimas Zara:"Nama yunda Pendekar Rembulan Biru"
Nimas Rtih:"Kenapa Rembulan biru?"
Nimas zara:"Yunda kan penyuka warna biru"
Nimas Ratih:"Baiklah,bagaiman jika pendekar Kilat bayangan"
Nimas Zara:"Kenapa?"
Nimas Ratih:"Kamu mungkin tidak sadar rayi tetapi cara bertarungmu terkadang di situasi tertentu sangan cepat dan nyaris terlihat seperti kilat dan bayangan"
Nimas Zara:"Baiklah kupikir itu nama yang cocok"Nimas Zara mengangguk-angguk sambil tersenyum senang,di dalam hati nya dia berjingkrak-jingkrak kesenangan karena di puji oleh tokoh kesukaannya.
Sebelum tatapannya jatuh pada beberapa prajurit yang sepertinya tengah meminta sesuatu secara paksa dari para warga.Nimas Zara:"Yunda coba liat itu"
Nimas Ratuh:"Itu?"Mereka melihat prejurit kerajaan Sukamanah menwrobos masuk rumah warga dan keluar membawa harta dan makanan serta barang-barang warga terlihat juga warga pemilik rumah menunduk memohon supaya harta bendanya tidak di ambil.
Zara:"Keterlaluan,apa yang sedang mereka lakukan"
Di saat Nimas Zara ingin menghampiri tempat itu dia di tahan oleh Nimas Ratih.
Nimas Ratih:"Tunggu Rayi"
Nimas Zara:"Kenapa Yunda"
Nimas Ratih:"Kita tidak boleh terang-terangan muncul itu akan menimbulkan kecurigaan"
Nimas Zara:"Tapi Yunda mereka merampas harta warga mereka sendri"
Nimas Ratih:"Ada banyak penduduk di sini,jika kamu ke sana dan terjadi pertarungan bukan hanya kita yang akan terkena masalah tapi warag-warga di sini juga akan terkena masalah tidak menutup kemmungkinan juga mereka bisa melukai penduduk"
Nimas Zara:"Aku mengerti Yunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke zaman kerajaan.
FantasyGabriella Azaria. Gadis yatim piatu yang tinggal sejak kecil di panti asuhan. Memiliki sifat bunglon berubah ubah kadang bar bar,ceria,lemahlembut,kadang juga misterius dan dingin. -- Ella menutup matanya pasrah saat didorong oleh perempuan yang dia...