" kak artaa ayo buruann, keburu ketangkep sama pak botak "
seorang bocah kembar laki laki sibuk berlari sambil membawa sendalnya. mereka habis mengambil mangga milik pak taka yang terkenal akan galak dan botaknya.
" ASTAA TUNGGUIN KAKAK " ujar salah satu dari sang kembar. dia mengejar sang kembaran sambil di tangannya membawa sekitar 4 buah mangga.
mereka berdua tertawa dengan bebas melihat pak taka yang ngos ngosan dan gak bisa ngejar mereka.
" DASAR ANAK-ANAK KURANG AJARR! " ujar pak taka sambil melempar sendal jepit kebanggaannya. tapi lemparan itu tidak sampai pada si kembar.
si kembar yang melihat itu lagi lagi tertawa dengan bahagia. bagi mereka menjahili orang sekitarnya sudah seperti makanan sehari-hari mereka.
mereka berdua berjalan kembali ke rumah minimalis mereka. tapi mereka berdua terdiam saat melihat ada beberapa mobil mahal yang berjejer rapi di depan rumah mereka.
banyak orang orang berbaju hitam dengan badan besar di depan rumah mereka.
" kak? mereka siapa? ga mungkin kan ada artis yang datang ke rumah buluq ini? " tanya asta dengan heran.
PLAK
bukannya mendapatkan jawaban tapi asta malah mendapatkan tamparan kecil di bahunya. asta yang mendapatkan tamparan itu meringis pelan.
" halah buluq buluq, kamu kalo di suruh pindah dari sini juga gak mau kan? " arta menjawab pertanyaan adiknya dengan nada sedikit ngegas.
arta menarik tangan asta untuk masuk ke rumah mereka lewat pintu belakang. di tangan mereka berdua masih ada mangga milik pak Taka.
.
.
.
" maaf tuan! apapun yang terjadi saya tidak akan memberikan anakku pada anda! " seorang wanita yang sudah mulai tua menolak beberapa pria yang berada di rumahnya.
seorang pria berdiri dari duduknya. dengan tidak berperi kemanusiaannya pria itu mendorong wanita itu dengan cukup keras. dia mencengkeram erat pipi wanita tersebut.
" bukan anakmu, lebih tepatnya anakku sialan. " ujar sang pria yang cukup tampan.
si kembar yang baru masuk langsung terkejut melihat sang bunda mereka di sakitin oleh orang yang tidak mereka kenal.
" BUNDA! JANGAN SAKITIN BUNDA GUE ANJING " Arta dengan penuh emosi maju langsung mendorong tubuh pria kekar tersebut. sedangkan asta dia membantu sang bunda yang tampak sudah menangis.
arta dengan berani menatap pria yang menyakiti bundanya. Arta menatap permusuhan pada pria tersebut.
" Arta, udah. bunda gak papa "
Arta menoleh kepada sang bunda, dia mendatangi bundanya. arta bisa melihat bagaimana rahang bundanya yang memerah. lagi lagi hal itu membangkitkan emosinya.
" tch, tontonan picisan. sangat memuakkan. " ujar salah satu pria yang masih duduk di sofa.
salah satu pria di sana menyuruh bodyguard untuk menangkap si kembar.
bodyguard itu menangkap Arta dan mengunci pergerakan Arta, bahkan bodyguard itu tidak segan segan memasangkan borgol di tangannya.
" LEPAS, LEPASIN GUE ANJING! LEPASS BANGSATT! " Arta bergerak panik di pegangan bodyguard itu.
pria di sana mendekati Arta. ia memegangi tangan arta. dan mengeluarkan suntikan kecil dan menyuntikkan obat bius pada tangan Arta. Arta langsung merasakan pusing yang hebat akibat suntikan itu dan hanya kegelapan merenggut kesadaran Arta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC TWINS
Teen FictionWarning! konflik cukup banyak dan berat! buat yang gak tahan sama konflik bisa di skip sajaa! mending baca cerita yang transmigrasi bocah di lapakku. konfliknya ringann! hehe. see youu .. kisah si kembar rusuh yang tiba tiba di paksa menjadi anak o...