TENGAH

7K 78 0
                                    

"Tapi kamu jangan kaget. Kita kan sama sama dah dewasa. Pakde mau cerita. Dulu waktu Pakde masih bekerja di pelayaran, Pakde sering bareng temen temen coli bareng. Kamu tau kan coli?"

Aku tergagap.

"Ngggg... ttau Pakde. Emang kenapa?"

"Selain coli bareng, kami juga sesekali gantian coliin temen karna di atas kapan hampir tidak ada wanita disana. Jadi pelampiasan kami hanya itu"

Aku masih bingung dengan penuturan nya.

"Pakde mau minta tolong. Budhe mu udah ga ada. Boleh gak bantu Pakde" pinta nya

Aku masih belum mengerti maksudnya

"Mmaksudnya Pakde?"

Di gesernya tangan ku yang sudah turun ke paha nya agar naik kembali ke selangkangan nya hingga menyentuh gundukan celana dalam didalam sarung nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

...

"Balur kan tangan mu pakai minyak Bay"

Ku turuti. Ku ambil minyak itu. Lalu kubalurkan di telapak tangan ku dan melanjutkan menggenggam penis nya kembali. Pelan pelan ku urut naik turun. Nafas Pakde semakin berat. 5 menit ku urut terus penis itu yang sudah penuh dalam genggaman ku. Mata ku tidak berani menatap mata nya. Aku tahu yang ku lakukan ini perbuatan salah.

"Ssshh.. ahhh" desah nya semakin berat.

"Tunggu sebentar Bay" dia meminta ku berhenti. Di buka nya kain sarung nya, hingga kaki nya terbebas dan sarung tersebut hanya menjadi alas pantat nya saja.

...

.

.

.

.

.

.

.

.

"Makasih ya Bay. Enak sekali" ucap nya.

"Iya Pakde." Jawab ku masih dengan nada bingung. 

Buku 4 -  PAKDE KU JAGOAN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang