Chapter 2

31 26 9
                                    


haiii kembalii lagii bersama natt
btw gimana nih bab pertamanya?
maaf yaa kalau masihh berantakan, soalnyaa natt masiii pemula hehehe
jangann lupa votement yaww!!

°•°

Tengah malam ini, tampak sebuah motor memasuki pekarangan rumah yang amat luas. Lalu, si pengemudi memberhentikan motornya digarasi rumah tersebut. Seorang pemuda turun dari motornya dan mulai memasuki rumah itu.

Rumah yang amat luas tetapi sangat sepi dan sunyi, bagaimana tidak? orang-orang dirumah ini selalu gila kerja. Jika pulang pun pasti hanya akan ada keributan.

Di rumah ini pun hanya terdapat satu maid. Yang hanya akan datang di pagi hari untuk membereskan rumah dan juga memasak sarapan.

Kalian tau siapa pemuda itu? Ya, Dia Regan. Pemuda berparas tampan bak Dewa Yunani yang harus menjalani hidup di dalam kesunyian. Orang tuanya terlalu sibuk bekerja. Mereka pikir dengan begitu hidup Regan akan selalu baik dan selalu tercukupi? huh nyatanya tidak.

"Gue capek." Lirih Regan dengan wajah yang amat kusut. "ARGHHH GUE CUMA BUTUH KASIH SAYANG MEREKA BUKAN DUIT MEREKA! TUHAN KAPAN GUE BISA DAPETIN ITU?" Teriak Regan dengan raut wajah sendu.

Dengan cepat Regan mengambil obat tidur lalu segera menelannya sambil meneguk air mineral. "Kapan gue bisa bahagia?" ucapnya sayu. Lalu ia merasakan kantuk yang amat berat hingga akhirnya ia tertidur. Ia hanya bisa tertidur jika meminum obat itu. Entahlah kapan ia bisa tertidur dengan nyenyak tanpa memikirkan orang tuanya.

Terkadang orang tua hanya menganggap dengan uang anak mereka bisa hidup bahagia tanpa memberikan kasih sayang yang cukup kepada anaknya.

Kringgggggg

Alarm dikamar Kleo berbunyi, tetapi gadis tersebut tak kunjung bangun juga.

Sampai teriakan seseorang terdengar "KLEOOOO CEPAT BANGUNG SAYANGGG, ALARM NYA SUDAH BUNYI ITU," orang tersebut adalah Khalisa, Ibu dari Kleo.

"Five minutes Mom!" Balas Kleo. Lalu terdengar langkah kaki seseorang yang menuju ke arah Kleo. "Aduh mommy jangann di jewer telinga akuuu, sakitt tauu." Ucap Kleo sambil merengut karena telinganya tiba-tiba di tarik oleh sang Ibu.

"Makanya cepetan bangun, sekretaris OSIS masa mau telat? kamu juga kebiasaan tiap malam baca novel mulu, kasian tuh tubuh kamu dibawa begadang terus, mata kamu juga apa ga sakit itu. Jangan sampai Daddy kamu menyita handphone kamu dan tidak memberimu uang tambahan yaa, Mommy ga bakal bantuin kalau itu sampai terjadi." Cerewet Khalisa panjang lebar.

"Hehehehe maaf Mommy, jangan aduin ke Daddy yaaa pleaseee. Mommy juga berhenti ya marah-marahnyaa, ini masih pagii lohh masa udah di ceramahin aja akunya." Balas Kleo sambil memohon kepada sang Ibu.

"Udah-udah sana cepat mandi, jangan sampai telat, setelah siapan kamu langsung turun, jangan sampai Daddy menunggu lama." Kata Khalisa kepada anaknya. "Siapp Mommyyy." Sahut Kleo sambil menuju ke kamar mandi.

Berbeda dengan Kleo, disini ada Regan yang selalu sarapan sembari menyaksikan adegan yang amat membuatnya muak, jika bersama orang tuanya pasti akan selalu di suguhkan pemandangan seperti sekarang ini.

"Ghaisa! Sudah aku bilang kamu di rumah saja, biar aku yang kerja. Kamu cukup rawat Regan saja. Liat dia sekarang jadi anak yang ga punya hati karena kamu sibuk bekerja." Ucap seseorang yang tak lain adalah Ayah dari Regan.

Dia, Revandra Azkielo Xavier. Seorang pengusaha dari Xavier Groups, perusahaan terbesar ke 2 di Indonesia setelah KX Groups.

"Mas! Seharusnya kamu juga sadar diri disini. Kamu ada ngerawat Regan? Engga ada kan. Mikir dong bukan cuma aku yang gila kerja, tapi kamu juga." Balas Gaisha dengan nada suara yang tinggi.

Ghaisa Aprillia Xavier. Istri dari Revandra dan Ibu dari Regantara. Ia adalah model yang terkenal. Revandra dan Ghaisa selalu disibukkan dengan pekerjaan mereka hingga tanpa sadar merubah sikap anak mereka menjadi dingin dan irit bicara.

Ya, tidak ada yang tau jika Regan yang irit bicara itu dulunya orang yang selalu ceria. Sampai dimana orang tuanya gila bekerja dan melupakan dirinya. Ia berubah jadi seorang pemuda dingin dan irit bicara.

"Berisik." Ucap Regan yang muak dengan perdebatan kedua orang tuanya itu. Lalu ia pun segera keluar rumah dan menuju motornya.

"Regan, Nak, sarapan dulu sayang, jangan langsung pergi, sayangg mama minta maaf." Kata Gaisha yang melihat Regan pergi dengan mata berkaca-kaca.

Wajah Gaisha menyendu, ia sadar selama ini tak mengurus putranya dengan baik. Ia juga tidak pernah memberikan kasih sayang kepada putra satu-satunya itu. Namun, mau bagaimana lagi ini tuntutan kerjanya.

"Lihat bagaimana putramu? Dia menjadi seperti itu karena mu. Kau memang tak becus sebagai Ibu." Kata Revan. (Sibapak ga sadar diri sumpah, kesel ah guenya)

"Jangan salahin semua ini ke aku mas, karena kamu juga salah. Kamu juga terlalu gila kerja. Iya aku mengaku jika selama ini aku terlalu fokus pada karirku sampai tidak memperhatikan putraku, tapi apakah kamu sadar mas? Seperti tidak." Balas Gaisha.

Lalu Gaisha meninggalkan Revan yang hanya diam tanpa merasa bersalah. Ya batu mau gimana lagi, bilangin anaknya ga punya hati padahal dia begitu, tolong donasi kaca buat bapak Revan yang terhormat wkwk.

Tampak 3 orang pemuda yang memasuki pekarangan SMA AIRLANGGA dengan motor sport nya.

Mereka turun dari motornya dan berjalan beriringan.

"Gan, lo oke?" Tanya Jendra. "Gue baik." Balas singkat Regan. "Bos lo kalo ada masalah cerita aja napa, kita ngerasa jadi bestie yang ga berguna kalo lo diem mulu." Kata Theo dengan serius.

"Huft biasa." Jawab Regan kepada mereka. Raut wajahnya emang dingin di depan semua orang, tapi tiap malam hanya wajah frustasi yang ada. Topengnya tebal sekali ya.

"Gan, kalau ada apa-apa dateng aja kerumah gue, Mama selalu siap nerima lo dan akan selalu nganggep lo anaknya juga." Ucap Jendra yang tau permasalahan keluarga Regan.

"Iya, Mama apa kabar?" Tanya Regan.
"Baik, tapi dia kangen sama lo katanya" Balas Jendra.

"Asli gue dari tadi di sini cuma nyimak aja, gue bingung mau bilang gimana. Gue harap kebahagiaan menghampiri lo bos." Sahut Theo yang emang sedikit lag, maklum otaknya cuma bisa diajak ngebucin sama Airy doang.

"Kantin dulu, gue tau lo belum sarapan Gan, dan lo juga The pasti setiap di suruh sarapan sama Tante Tasya jawabannya males mulu" kata Jendra yang memang paling dewasa diantara mereka.

Mereka bertiga pun segera menuju kantin untuk sarapan. Memang sudah kebiasaan mereka yang tidak sarapan di rumah. Kalau untuk Regan kalian sudah pasti tau, Theo nya sih males karena setiap sarapan dirumah dirinya pasti akan terkena ceramahan dari sang ayah. Dirinya tidak salah apa-apa diceramahin, the rill bapak prik. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

°•°

"Aku hanya ingin kasih sayang orang tuaku Tuhan, apakah aku tidak berhak mendapatkan nya?" -Regantara Azxielo Xavier

"Orang yang terlihat baik-baik saja biasanya banyak menyimpan banyak masalah." -Kleora Zenata Xander

Gimana nihh ceritanya??baguss tidakk?
kalo tdkk gapapa kokk HEHEHEHE
aku juga buat cerita ini gabut + sekalian ada unek".

-Tue, April 11

DIA REGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang