Rin itu benar-benar...
“[name], Lo suka?”
Netra coklat tua itu menatap pemuda bersurai hitam pekat yang ada di depannya sembari membawa bunga anemone
“oh? Masbro demdud? Lo tau darimana kalau gue suka bunga anemone?” tanya nya sambil menghirup aroma sedap yang di keluarkan oleh bunga itu.
“oh, itu, nebak doang..”
“..soalnya bunda juga naksir sama nih bunga, dia nitip, yaudah gue beliin Lo sekalian.”
Senyuman kembali terpatri di bibir ranum manisnya, rasanya Rin tidak ingin senyuman ini hilang walau hanya sesaat.
“makasih?, Tapi kenapa?”
“hah?, Kenapa apanya?”
Suasana hening sering kali menyelimuti mereka berdua, tidak ada satu pun mulut yang membuka pembicaraan di antara mereka berdua.
“tapi kenapa?, Kok ngasihnya ke gue?”
Gadis itu bahkan tidak menatap bunga yang di berikan oleh rin, ia begitu terkejut dengan suasana saat ini, mata coklat tuanya melebar dan berkedip-kedip beberapa kali.
Khayalak ramai di depan mata tidak lagi terlihat di depan mereka, cahaya dan suara tidak dapat mengalihkan pandangan keduanya.
Pandangannya hanya tertuju kepada satu orang yang sama.
Itoshi Rin.
Begitu pula lelaki yang ada di depannya, pandangannya sepenuhnya terkunci kepada gadis di hadapannya sekarang meski terlihat gugup.
“soalnya gue suka-oh maksudnya gue cinta sama lo.”
Keheningan melanda kedua insan, si gadis masih melebarkan matanya tak percaya akan apa yang ia dengar saat ini.
“lo ga mabuk?, Lo barusan confess ke gue lho, masbro demdud?”
“gue tau,gue sadar, gue juga denger apa yang Lo bilang kemarin malem, I heard everything yesterday.”Si gadis mengepalkan kedua tangannya mencoba menahan gejolak yang ada di hatinya.
Ternyata pemuda itoshi itu juga menyukainya.
“jadi gimana?”
Hah..gadis bermarga nagi itu menghela nafasnya dan memegang tangan pemuda yang ada didepannya
“oke, gue Nerima lo, masbro demdud!”
“gausah manggil gitu lagi kenapa sih anjing?, ANEH BANGSAT”...pria yang baik ya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Puzzle - Itoshi Rin ✓
Random"aku mencintaimu, itoshi rin." story based on my imagination. ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ • • • • • • "rin, apa kau pernah berfikir?.." "bahwa kita akan terus bersama?, Seperti ini?.." Warn: -seiring berjalannya waktu, bahasa akan menjadi no...