Playboy&Playgirl

2.1K 23 0
                                    

Maafkan Dakuh yg lupa update wkwkkwkwkw
Jdi karna lupa saya akan bonuskan jadi 2 chapter sekaliguss
Maapkan author ini yaaa :p
Terus baca kelanjutannya

PlayBoy And PlayGirl

Chapter 4
Author ~ Tan Airin
Genre ~ Hurt,Friendship,Romantic
Rated ~ T
Disclaimer ~ Masashi Kisimoto
Pairing ~ NaruHina Slight NaruSaku,NaruRin And
SasuHina
Warning ~ Typo(s),OOC,AU
~'|'~
Di dalam mobil hanya keheningan menyelimuti dua insan ini tanpa seuntai kata hanya sibuk dengan aktivitas masing masing saja.
"gomen sasuke-kun aku berangkat dengan supirku" lirih gadis bermata ametys memegang HP ditempelkan pada telinganya.
Naruto sedikit tercengeng mendengar kata-kata 'supir' hanya saja kalau tidak ingat tentang rahasia ia pasti sudah memarahi orang disebelahnya itu sampai babak belur.
"jaa nee sasuke-kun" hinata menutup telefonnya dan menatap mata blue sapphire cantik milik naruto rupanya hinata menyukainya seperti terhipnotis oleh mata itu membuatnya kecanduan tersenyum sendiri saat melihat mata itu.
"siapa yang kau maksud supir itu hah??" berkata dengan nada datar
"Ehh Gomen ne naruto-san aku hanya ingon menyimpan rahasia saja" jawab pelan gadis itu sambil memainkan jari telunjuknya.
"nanti juga semua orang akan tau bahwa kita berangkat bersama apa itu juga ingin kau rahasiakan??" naruto memojokkan hinata.
"Ohh iya..ya ahh sial" gerutu hinata memarahi dirinya sendiri.
"tak apalah" hinata menganggkat pundakaknya

Naruto memarkirkan mobilnya di bawah pohon rindang.
Naruto dan hinata keluar mobil saat itu mereka ditatap heran oleh murid murid disana seperti tatapan cemburu.
"Naruto-kun kenapa dia bisa berangkat dengan hinata??" Tanya gadis bersurai soft pink kepada gadis pirang merupakan teman dekatnya.
"entahlah mungkin pacar barunya" gadis yang ditanya malah tidak menghiraukannya.
"Apa pacarnya mana mungkin??" Gadis pinky itu syok dan juga khawatir takut kekasih kesayangannya itu diambil orang lain.
"Mungkin saja dia kan playboy sekolah ini" gadis berpony tail itu tak menanggapinya serius.
"bisa juga!!akhh ini tidak boleh dibiarkan aku akan merusak hubungannya" senyum jahat terpatri di bibir milik gadis beramput pink ini
"Kau sudah merusak hubunganku sengannya dulu sekarang mau merusak hubungannya lagi??kalau memang hinata pilihannya jadi kau bukan yang terbaik baginya!!" jelas gadis disebelah sakura memaki-maki teman dekatnya
"mungkin juga tapi aku hanya ingin memilikinya" sakura menunduk gelisah
"kalau memang hinata pilihan yang baik untuk naruto jadi terserah dia kau hanya pasrah saja atas keputusan naruto" gadis yang di sebut ino ini membenarkan teman dekatnya lalu pergi meninggalkan sakura yang sedang merenungkan semua perkataan ino
'aku akan bahagia jika melihatmu bahagia dengannya,terimakasih atas semuanya naruto-kun' lirih sakura dalam hati.
sakura pergi dari kerumunan orang hilir mudik disekolah itu.
"ehh naruto-san tunggu aku" hinata mengejar naruto pergi mendahuluinya entah mengapa perasaan hinata ingin selalu di dekat naruto padahal sudah satu rumah dengannya
"kenapa kau mengikuti ku?" tanya naruto membalikkan badan
"emhh anni etto ak-u ha-nya ingin ke kelas saja " hinata merona tipis lalu berjalan kekelasnya dengan cemberutan kecil jelas dibibir mungil miliknya itu.
naruto hanya tersenyum dingin melihat tingkah hinata.

sudah jam 7.30 tetapi belum ada juga yang mengajar kelas ini.memang sudah bisa dibilang kebiasaan bagi sensei yang satu ini dulu dia sangat tertib dan taat peraturan tetapi saat kematian temannya dia menjadi seperti temannya.
"Haii minna gomennasai saya terlambat tadi saya harus membantu guy-sensei dulu dia sendang membawa beban berat sekali" jelas pria bermasker
"hahh membantu apa bertarung" keluh siswa bertato segitiga dipipi kanan dan kiri
"iya memang sudah kebiasaanya jadi biarkan saja" sambung pria berkulit pucat duduk disebelah ino.
"hehehe iya maaf.langsung saja buka buku biologi halaman 67 kerjakan sampai selesai" guru itu menganti topik pembicaraan.naruto hamya menatap dingin pada setiap murid yang mengeluh kepada gurunya itu.
sedangkan hinata menatap luar kelas melihat halaman sekolah dan juga cuaca yang mendukung ia menghela nafas pelan.
"Heii sakura apa supir barumu itu si dobe??" tanya sasuke belum mengerti
"hahh bu-bukan" hinata menjawab gugup
"terus apa!!ohhh ja-di benar dengan isu baru baru ini" sasuke sedikit keras nada bicaranya tapi tidak terdengar oleh orang lain
"Isu??isu apa?" hinata menatap heran sasuke
"iya isu tentang ka-u menjadi kekasih baru naruto" sasuke membisikkan ke telinga hinata agar tidak terdengar oleh siapapun .naruto juga melihat tingkah laku mereka hanya menggeleng pelan dan menatap dingin mereka lalu membuang muka.
"ma-ma mungkin ka-ta siapa?" hinata swetdrop mendengar kata sasuke.
"umhh kata siapa ya tadi??ohh iya kata karin" sasuke mengerjakan tugasnya lagi.
'Gadis itu membuatku geregetan awas saja sampai dia membuat gosip lagi' batin hinata mengeluarkan amarahnya
hinata menatap naruto yang sedang memainkan bolfoin dengan tangan kekarnya.hinata tersenyum sendiri setelah itu ia membuang mukanya saat naruto sadar sedang ditatap oleh orang.
'kenapa aku selalu melihatnya orang berdarah dingin itu menyebalkan' pikir hinata mengecrutkan bibirnya.

Para murid berhamburan keluar kelas untuk refreshingada yang di perpustakaan,kantin,taman ada juga yang di kelas
hinata berjalan menelusuri lorong menuju kantin sekolah biasanya dia dengan sasuke tapi sekarang dia mengikuti olimpiade matematika jadi sekarang berada di ruang pembelajaran.
"Hahh membosankan berjalan sendirian" hinata berjalan lemas merutuki nasibnya sekarang
"Hahh gadis itu awas saja!!dia menggoda siapa lagi?? hinata menatap malas serta heran kepada gadis berambut merah memakai kaca mata
"Apa!!dia tidak boleh dibiarkan dia menggoda suami ku awass kau karin" mata hinata mendelik saat melihat karin menggoda naruto.hinata mendekati naruto tapi ia berhenti kalau mengingat rahasianya.
'mungkin lain kali saja aku memarahinya' hinata membalikkan badan menuju ke kelasnya dengan perasaan yang sulit dimengerti.

"hei kau jangan ganggu aku lagi" umpat naruto kepada karin
"memang kenapa aku suka denganmu" karin terus mengikuti setiap langkah naruto pergi entah kemana ia akan pergi.
"aku ingin sendiri" naruto mempercepat gerak kakinya
"naruto-kun tunggu" karin berlari mengejar naruto.
"berhenti mengikutiku atau kau tak boleh bertemu denganku lagi" naruto mencaci maki karin membuat karin berhenti bergerak.
"ba-baiklah" karin menggembungkan pipinya.
"arigatou atas gosip yang kau sebarkan" naruto menatap tajam karin lalu membalikkan badan dan berjalan menuju taman sendirian memang itu kebiasaan naruto saat ia ingin sendiri di sana bisa dibilang sepi karena hanya ada sekitar 7 murid saja sekarang
Naruto duduk di kursi terbuat dari batu dibawah pohon sakura yang sedang berguguran memang sekarang musim gugur semua pohon berjatuhan dan berserakan di taman sekolah itu
naruto duduk bersandar menikmati sejuknya pohon pohon disana walaupun tidak sesejuk biasanya.
ia tidak mengetahui kalau ada seseorang yang sedang menguntitnya.
"naruto-san apa aku boleh duduk di sebelahmu" ujar gadis berambut indigo tepat berada di depan naruto
"hmm" naruto menggerakkan sebelah tangannya bertanda silahkan.
"uhmn apa kau tau tentang gosip yang beredar?" tanya hinata membuka topik pembicaraan.
naruto mengangguk tandanya sudah tau.
hinata bingung mau bicara seperti apa lagi,semua pertanyaannya pasti dijawab sepele

KRINGGG
bel masuk sudah berbunyi semua murid berbondong bondong dengan perasaan sedikit kecewa bagi siswa yang pemalas tapi juga senang bagi siswa yang menunggu pelajaran kesukaannya
hinata sedikit kecewa tidak bisa berlama lama duduk dengan naruto tapi juga senang karena bingung mau bicara apa dengan suaminya yang super duper dingin ini.
"Naruto-san ayo masuk kelas" hinata mengajak naruto masuk ke kelas dibalas anggukan lagi oleh naruto.
naruto berdiri dan berjalan ke kelas bersama hinata di depan kelas banyak sepasang mata yang menatap mereka.
ada juga yang bilang "benar juga tentang gosip hot ini" kata gadis pengosip.
naruto hanya merospon dingin dengan perlakuan teman temannya sedangkan hinata setiap ada murid yang berbicara mengenai gosip itu hinata hanya menatap naruto memastikan ia marah atau tidak tapu kelegaan yang hinata rasakan mempunyai suami yang tidak begitu peduli dengan perkataan orang lain walaupun setiap pertanyaannya dijawab dingin.

TO BE COUNTINUE

Playboy And PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang