Playboy And Playgirl

3.7K 26 1
                                    

Karna author lagi bahagia(ea ea)
Jdi author akan langsung memberikan part 2 nya kekalian my reader onyoh (hajar authornya)

Just info setiap rabu akan dikirim 2 part sekaliguss

PlayBoy And PlayGirl

Chapter 2
Author ~ Tan Airin
Genre ~ Hurt,Friendship,Romantic
Rated ~ T
Disclaimer ~ Masashi Kisimoto
Pairing ~ NaruHina Slight NaruSaku And
SasuHina
Warning ~ Typo(s),OOC,AU
...........................
"Naruto-kun Arigatou" Peluk sakura baru saja masuk mobil dan duduk di sebelah naruto
"Cihh!!jangan peluk peluk aku" naruto mendecih sambil mengeluarkan seringainya.
"kita kan sudah pasangan jadi kenapa tidak boleh!!" Gumam sakura dengan suara lembutnya menatap sendu wajah tampan naruto.
"Hnn" naruto tidak memperdulikan ocehan sakura.
mereka sudah sampai di depan rumah keluarga haruno yang terlihat megah dan besar gerbangnya saja dilapisi emas campur berlian terlihat sangat mengkilap walaupun begitu di depan gerbang ada pos penjaga besar bahkan seperti rumah yang lainnya,disana terdapat 10 penjaga gerbang dan 4 penjaga depan pintu rumah semua memakai baju hitam dan kacamata seperti polisi bahkan ada pistol nya.penjagaan sangat ketat dikarenakan banyak yang mengincar isi rumah itu bahkan gerbang saja mereka incar.
"Aku masuk dulu ya naruto-kun " sakura membuka pintu mobil lalu keluar,naruto menatap punggung sakura semakin jauh dan semakin mengecil.
naruto mulai pergi dari kediaman haruno
.
"Naruto kau sudah pulang!!" ujar wanita tengah baya dari ruang tamu sedang bersama laki laki bermarga hyuga.
"Hn" Jawaban dingin dari naruto tak melihat ada tamu
"Heii kau mau kemana!!" wanita itu menatap tajam naruto membuat berhenti berjalan
"Ada apa lagi!!" Naruto membalikkan badan menghadap neneknya.
"kau tidak lihat ada tamu disini" bisik wanita itu mulai mendekati naruto.
"hahh menyebalkan!!" naruto memicingkan matanya.
"bocah!! cepat sapa dia atau kau tidak mendapat makan malam hari ini" bisik sekali lagi kepada naruto.
"baiklah oba-chan" Suara malas naruto.
"haii!!selamat pagi ehh malam!!" senyum palsu naruto kepada laki laki tengah baya yang duduk membaas senyuman naruto.
'Dasar bocah itu tidak bisa menyapa!!' batin dalam hati nenek naruto memang terlihat masih muda
"Iya!!duduklah naruto aku ingin bicara denganmu" Jawan pria itu dengan senyuman khasnya
Naruto membalikkan badan tetapi dihadang neneknya dengan tatapan deathglare
"Duduk dan dengarkan apa katanya atau kau mati bocah" bisik amarah nenek naruto bernama tsunade itu merupakan istri dari jiraya namikaze dan juga bibi dari kushina Uzumaki ibu naruto
"hahh merepotkan saja" gerutu naruto duduk di kursi depan tamunya itu lalu diikuti tsunade.
"yahh langsung saja ke permasalahannya.begini ceritanya sebenarnya aku sudah dari 18 tahun yang lalu ketika anakku dilahirkan aku dan ayahmu namikaze minato sudah merencanakan akan menikahkan anakku denganmu!" to the point pemimpin marga hyuga bernama hyuga hiasi merupakan ayah dari hinata teman sekelas naruto tetapi naruto belum mengetahuinya kalau itu ayah hinata.
"NANI??Nikah??apa aku tidak salah dengar" naruto kaget dengan mata terbelalak dan mulutnya menganga
"Iya aku akan menjodohkanmu dengan anakku lagi pula nenekmu sudah setuju selaku wakil dari namikaze minato" hiási tersenyum semu agar naruto mau.naruto menatap neneknya dengan tatapan tidak mengerti.
"iyakan saja naruto lagi pula dia sangat manis dapat menghilangkan sifat playboy mu itu" ucap tsunade dengan wajah polosnya dan memberi isyarat mengancam dari tatapan matanya.
"tapi kan aku masih sekolah masih panjang jalanku" umpat naruto seraya menyandarkan tubuhnya ke sofa empuk berwarna merah tua.
"kita sudah membelikan kalian rumah baru dan kalian bisa melanjutkan sekolah kalian tetapi sudah mwnjadi suami istri tanpa sepengetahuan siapa pun" jelas hiasi.
"aku belum tau siapa dia dan dari mana dia berasal sekolahnya saja aku tidak tau" naruto mencoba mencari alasan yang tepat
"ohhh itu dia akan kemari sebentar lagi" jawab hiasi dengan mudahnya mungkin sudah ia rencanakan.
'Siapa dia??' pikir naruto dalam hatinya menunggu sesosok orang itu

CKLEKKK
suara pintu besar itu terbuka menampakkan seorang gadis dari luar terpapar matahari membuat ia semakin cantik.
'Apaa??it..ittuu kan' naruto hanya menelan ludah tak percaya dan syok melihatnya.
"Hahhh k-kau" Kaget juga gadis itu sampai sampai melompat seraya menunjuk naruto.
"Hi-hinata" Mata naruto melotot menunjuk gadis itu bernama hinata.
"Iya rupanya kalian sudah saling kenal ya jadi baguslah jika kalian sudah saling kenal" Umpat hiasi dengan santainya
"Duduklah hinata" Tsunade mempersilahkan hinata duduk yang sedaritadi bibir bawahnya di gigit dan merona.
"Ba-baiklah " hinata tergagap mulai keluar keringat dingin dari pelipisnya.
"Jangan duduk disitu disebelah naruto saja lagipula kalian akan segera menikah" Ujar tsunade dengan senyumannya
"Ti-dak ak-u duduk si-ni saja"hinata blushing dan duduk ditempatnya .
"tidak jangan disitu hinata turuti saja duduk disebelah calon suami mu itu" Hiasi ikut menyuruh hinata agar terkesan romantis
"Ahh i-iya" hinata menurutinya dan duduk disebelah naruto tetapi jaraknya sedikit berjauhan
"dekat lagi hinata" pinta hiasi tersenyum jahil kepada anak pertamanya.
hinata menurutinya jarak mereka hanya ½cm.
"Nahh kalau begitu enak dilihatnya.jadi kita langsung saja ke pokoknya kau akan menikah nanti malam pernikahan ini pernikahan diam diam jadi kalau sudah selesai sekolah akan diadakan pesta pernikahan lagi pula kau akan selesai sekolah 2 bulan lagi kan?jadi tidak masalah siapkan dulu dirimu nanti kita pulang dan pergi kesini lagi" ucap hiasi berdiri untuk pulang
'APAA nanti malam apa aku tidak salah dengar' Batin hinata dan naruto bersamaan.naruto dan hinata saling bertatapan.tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Ayo kita pulang dulu hinata" hiasi keluar rumah naruto mendahului hinata sedang terbengong.
"hai' otousan" hinata berlari mengejar hiasi.
.
pernikahannya sudah selesai.
"Hinata kau akan tinggal berdua dengan naruto di rumah yang kami beli tadi pagi bersama tsunade-sama" ucap hiasi pergi mendahului tsunade,jiraya serta naruto dan hinata karena ada rapat mendadak bersama kliennya
"Ohh iya selamat ya dan ini kunci rumahnya kami pergi dulu ya rumah kalian ada di sebelah lapangan bola ditengah gedung apartemen dan perusahaan air milik sarutobi corp." ucap jiraya melempar kunci ke naruto dan pergi dengan tsunade.
naruto juga berjalan diikuti hinata.
"heii terus aku bagaimana?" tanya hinata ke naruto memasuki mobilnya tanpa menghiraukan hinata.
"pikir saja sendiri" jawab naruto sepele.
"datebbayo" umpat hinata mengejek lalu masuk mobil naruto.
"playboy murahan" ujar hinata dengan muka marah
"Bukannya kau juga murahan bilang murahan memalukan tapi aku bukan murahan seperti kau kira" balasan dingin dari naruto.
'benar juga,sial bertapa bodohnya ketika aku bicara' batin hinata blushing malu
.
"apa benar ini rumah kita kenapa rumah kita kecil sekali"celoteh hinata mengeluh
"hahh kau cerewet sekali yang penting ada kamar dua" naruto memutar bola matanya dan memasukkan kuncinya lalu membuka pintu rumah itu
"benar juga lagi pula aku tidak suka bermewah mewah" hinata memasuki rumah itu
"ternyata sudah ada perabotannya dan juga ada kamarnya satu!!!!ehh satu??" hinata kaget saat melihat cuma ada satu kamar saja
"Nanni satu kamar coba kau cari ke seluruh ruangan" naruto juga mencari cari kamar yang lain tetapi percumah cuma ada satu kamar saja.lalu mereka memasuki kamar itu.kamar itu terlihat begitu mewah ukuran tempat tidurnya saja king size dan terdapat meja disana ada bedak bedak banyak dan kaca merupakan meja milik hinata dan ada juga meja milik naruto disana ada kertas dan botol berisi pil
"Aku benci bahan kosmetik" gerutu hinata
"ada surat??apa itu??" naruto mendekati kertas dan pil itu diikuti hinata yang sedaritadi mengekor naruto saja
"Apa ini " Naruto membuka surat itu

*Naruto jika kau ingin melakukan malam pertama dengan hinata makan lah pil ini untuk hinata dan juga suruh pakai bahan itu agar hinata tidak hamil dahulu* Isi surat itu dari Tsunade.hinata juga ikut membaca surat itu ia juga nampak kaget setelah membaca isinya
"hahh yang benar saja" Ujar Naruto.Hinata blushing malu hampir pingsan
.
"Kau tidur di tempat tidur saja aku di sofa" Naruto mengambil satu bantal dan diletakkan ke sofa lalu membaringkan tubuhnya ke sofa itu hinata tidak menghiraukannya ia hanya terlelap dengan tidurnya.
Naruto tidak tidur tetapi menatap hinata dari pucuk kepala sampai ujung kaki tanpa sadar ia tersenyum sendiri.
Hinata juga melihat perlakuan naruto karena ia belum tidur dan masih pura pura tidur.
'Apa yang dia pikirkan' hinata merona tipis mendapat perlakuan naruto.

To Be Countinue

Wkwkkw gimana nih lanjutannya :v
Vote yaaa and kritiknyaa

Playboy And PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang