Playboy and Playgirl

1.5K 22 6
                                    

PlayBoy And PlayGirl

Chapter 8
Author ~ Tan Airin
Genre ~ Friendship,Romantic,Drama,Hurt
Rated ~ T semi M
Disclaimer ~ Masashi kisimoto
Pairing ~ NaruHina
Warning ~ Typo(s),OOC,AU,EYD

"umhh.....naru-to-kun apa tidak berlebihan menghajar kiba sampai seperti itu" hinata menatap manik blue sapphire naruto.yang ditanya malah tidak menjawab melainkan terus berjalan.
"apa kau cemas dengannya" jawab naruto tak menatap wajah hinata.
"APA!!!!tidak mungkin" kaget gadis bermarga hyuuga itu
naruto mempercepat langkahnya ke kelas

Setelah selesai makan malan naruto tak ingin bicara ia langsung pergi ke kamarnya karena sudah menahan rasa kantuk yang mengerogoti matanya seakan menyuruh untuk terpejam.
Hinata juga mengekor naruto.

-|-|-|-|-
"Naruto-kun,jangan tinggalkan aku!!" teriak seorang gadis mengejar pria berambut jabrik yang disebut naruto.
"Naruto hiks... maafkan aku....." isak tangis gadis itu masih setia mengejar pria itu bagai jarak 1 mil saja dari tadi dia mengejar pria itu ia tidak bisa mendekatinya padahal orang itu berjalan biasa.
"hikss....hikss.... maafkan aku naruto-kun.Aku mencintaimu.AISHITERU NARUTO-KUN" teriak gadis itu pada akhir kata berhenti berlari ataupun berjalan.tetapi laki-laki itu membalikkan badan menatap lekat lekat gadis yang memanggilnya sedari tadi dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.
"aku tau kau tidak mencintaiku.jadi aku harus merelakannya selamat tinggal hinata...." pria itu melambaikan tanggannya dan melanjutkan perjalanannya.
"hikss.....aku mencintaimu...hiks... jangan tinggalkan aku NARUTO-KUN NO BAKA" Tangisannya semakin membesar.
-|-|-|-|-|-
"Naruto-kun" kaget gadis itu duduk dengan mata melotot hampir mengeluarkan air mata.manik bulan itu menatap sekitar kekanan dan kekiri mencari sesosok yang ia cari.
"na-ruto-kun"kaget lagi sesosok yang ia cari tidak ada disampingnya.
langsung saja hinata berdiri dan mencari di sekitarnya lalu keluar kamar.tepat di dapur ia melihat pria tinggi pirang bertubuh kelar sedang berdiri menggaruk garuk rambut kuningnya.
"huhh syukurlah hanya mimpi" hinata mengelus elus dadanya upaya mengontrol jantungnya yang berdebar kencang.
"Naruto-kun" hinata melihata seperti orang itu hanya bayangan belaka dan muncuk sinar cahaya terpancar pada setiap inci tubuhnya.
"ohh....tidak....tidak....tidak....tadi hanya mimpi tadi hanya mimpi jangan pernah terjadi lagi" hinata mengeluarkan bulir bulir air langsung saja ia mendekati pria itu yang berkilau sangat terang.hinata memeluknya dengan erat dari belakang tubuh kekar milik pria itu.
"hikss....jangan tinggalkan aku lagi....hikss" isak tangis keluar dari bibir merah cerry milik gadis mungil yang memeluk pria itu.
"apa yanv kau lakukan hinata" naruto sedikit terkikik karena tubuhnya merasakan kenyal jelas sekali di punggungnya.
"hikss...jangan tinggalkan aku...gomennasai naruto-kun" hinata terus memeluk lebih erat tubuh kekar itu dengab bergetar.
"ahhh kenyal sekali apa ini besar lagi" gumam naruto dengan nada sangat pelan agar tak didengar gadis dibelakangnya .tetapi tidak untuk gadis yang indra pendengarannya tajam termasuk gadis yang satu ini.
"jangan bercanda" ujar gadis itu masih menangis punggung pria itu sangat basah oleh banjiran air mata dari gadis mungil ini.
"hentikan hinata apa maksudmu *jangan tinggalkan aku* apa kau sedang mengigau??"tanya naruto kebinggungan dan sedikit rasa kecewa ketika tidak merasakan kenyalan itu lagi karena hinata melepasnya.
"bukannya kau a-akan pergi da-riku" ucap hinata sedikit gugup karena masih menangis.
"apa maksudmu??apa kau demam??" naruto memegang jidat hinata yang tertutup pony indigo.
"Wahhh benar kau panas" naruto cemas dan langsung menarik tangan hinata membawa ke kamarnya lagi dan menidurkan hinata.
"sudah kau tidur saja hari ini" naruto menyelimuti hinata dan berdiri untuk mengambil kompres supaya dapat menurunkan pansnya.
"bagaimana ingin tidur hari ini kan sekolah??" tanya gadis itu bingung seraya menatap tingkah pria yang selalu mengisi hari harinya dengan warna walaupun warna sedikit buram tetapi dapat terlihat jelas.
Setelah meletakkan kompres di dahi hinata naruto berdiri tetapi langkahnya terhenti ketika ada tangan mungil yang menarik tangan kekarnya membuatnya duduk kembali.
"hari ini kan libur hinata apa kau sudah lupa??ini hari minggu!!" lirih naruto membelai rambut indigo hinata.
jari-jari lentik hinata menyelusuri tiga goresan di pipi naruto mengelunya pelan dengan senyuman yang ia tanam dibibirnya.
"jangan pernah tinggalkan aku naruto" ujar hinata menatap wajah naruto yang kebingungan.
"tenang saja!aku akan menjagamu dan akan selalu berada di sisimu semampuku" naruto memegang tangan yang berada di pipinya dengan lembut.
"Aishiteru hime"naruto mencium kening hinata membuat hinata merona sangat merah.
"Aishi-teru mo naruto-kun" mata hinata berbinar seakan ingin sekali air mata itu keluar dari kelopak matanya .air mata itu bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan.
hinata memang merasa sedikit pusing setelah menjelajahi alam bawah sadarnya yang sangat menyedihkan
hinata masih ingin menanyakan soal cahaya yang menyelimuti tubuh naruto saat tadi.
"Umhh naruto-kun ano....tadi itu saat sebelum aku memelukmu tadi cahaya apa?"pertanyaan itu akhirnya dilontarkan oleh hinata.
"cahaya apa??ohh tadi itu.tadi itu cahaya cermin yang mendapat pantulan dari cahaya matahari" jawab naruto secara rinci yang tadinya sempat binggung.
"owhh..." hinata memejamkan matanya
naruto masih membelai surai bue dark hinata.

matahari sepertinya tidak terlihat.sinarnya pun hanya setengah setengah dan sangat dingin hari ini
hinata sudah membuka matanya mengingat hari sudah siang.
ia tak mendapati pria yang tadi berada disebelahnya.
pusingnya sudah mulai terasa.dan rasanya ingin sekali pingsan walaupun dari tadi tidak ada aktivitas hanya diam diri di ranjangnya tidur pulas tak ada mimpi yang menyerangnya lagi.
tangan mungilnya mencari-cari barang di meja sebelahnya dan ia menemukannya gelas berisi air mineral yang ditutup.
ia meneguk air itu hingga tersisa ¼ dari gelas yang tadinya ½ dari gelas besar tersebut.
CKLEKK
pintu kamar itu terbuka mendapati sesosok pria bermata blue sapphire yang tengah membawa piring dan obat-obat untuk dimakan.
"Makan" naruto menyodorkan piring berisi makanan itu ke hinata dan langsung dibalas anggukan pelan dari gadis itu lalu duduk agar makannya terlihat sopan dan agar tidak tersedak.

TO BE COUNTINUE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playboy And PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang