Keluarga Cemara

19 5 1
                                    

Siang bolong yang panas matahari menyinari bumi dengan sangat terik.Seorang gadis baru saja turun dari angkot (angkutan umum) menyipitkan matanya yang indah.

"Hari ini cuaca sangat cerah tetapi panas, tidak sejuk sama sekali."gumamnya.

Gadis itu berjalan memasuki gang setapak karena rumahnya lumayan jauh dari jalan raya.Sampainya di rumah gadis itu menyimpan tas nya ke meja belajar.Masih mengenakan baju seragam ia langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang berukuran kecil yang hanya cukup untuk dirinya saja.Tapi jangan salah meskipun kecil,kasur itu sangat empuk yang membuat gadis itu nyaman saat menggunakannya.

"Cape banget ya hari ini."lirihnya.

Setelah melewati harinya yang panjang ia mencoba memejamkan matanya.Ralat kenapa gadis itu sudah pulang?karena gurunya mengadakan rapat dadakan yang entah apa dirinya pun tidak tau informasinya.Jadi semua siswa-siswi dipulangkan .Namun bukannya tertidur,otak gadis itu terus berfikir.Bagaimana caranya agar ia bisa membuat orang tuanya bahagia berkat dirinya.

Alina Zea Ratnaduhita.Seorang remaja berumur  tujuh belas tahun memiliki paras yang sangat cantik,pintar,namun sayangnya kondisi keluarganya tidak secantik dirinya.Tetapi gadis itu memiliki sifat pantang menyerah,selalu bersyukur,serta memiliki jiwa semangat yang tinggi.

"Gapapa yang penting ayah dan ibu selalu diberi kesehatan dan selalu berada disamping zea.Aku janji akan mengabulkan impian kalian agar zea masuk ke sekolah Garuda Bangsa tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun."Batin zea dengan mata terpejam.

Tanpa disadari gadis itu terlelap tidur.Waktu menunjukan pukul 16.00.Ibu Ratna mengetuk pintu namun,dirasa tidak ada yang menghiraukannya ia langsung masuk saja ke dalam rumah.Toh dia bukan maling melainkan pemilik rumah.Ya benar!dia adalah ibunya zea.

Saat melihat sekeliling tidak ada seorangpun penghuni dirumahnya, bu ratna mengecek kamar putrinya.Dia kira putrinya belum pulang tapi ternyata sudah ada dan keadaannya tertidur sangat pulas yang masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Zea kelihatannya cape banget,maafin ibu ya nak belum bisa memberikan kebahagiaan untuk putri ibu yang cantik."ucap bu ratna pelan karena tidak ingin mengusik tidur anak semata wayangnya.

Waktu menunjukkan pukul 17.00.Zea terbangun karena badannya terasa lengket.Gadis itu duduk terlebih dahulu mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya.Lalu ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Ia melihat ibunya sedang memasak di dapur.Ia baru ingat bahwa dirinya lupa seharusnya tadi pergi ke laundry tapi malah ketiduran.Mengingat hal itu ia mengurung perminta maaf terlebih dahulu karena badannya sudah sangat lengket sekali.

Seteleh selesai mandi ia langsung memakai baju piyama pink gambar kucing.Lalu gadis itu menghampiri ibunya ke dapur untuk membicarakan hal yang sempat ia lupa laksanakan.

"Ibu zea mint-ta maaf seharusnya tadi zea ke laundry buat bantu ibu packing baju dan mengantarkannya tapi zea ketiduran."lirihnya.

Ibu ratna melihat putrinya meminta maaf langsung tersenyum dan melirik putrinya,"gapapa zee mungkin kamu kecapean setiap pulang sekolah selalu bantu ibu bukannya langsung pulang ke rumah istirahat."ucap bu ratna.

"Iya bu tadi zea ngerasa cape banget niatnya mau rebahan sebentar eh malah ketiduran.Sekali zea minta maaf ya buu."Jelas zea penuh penyesalan.

"Iya udah gapapa gausah minta maaf,seharusnya ibu yang minta maaf selalu ngerepotin kamu.Maaf ya zee ibu belum bisa ngasih kebahagiaan seperti anak-anak yang lain."ucap bu ratna dengan perasaan sedih menatap putrinya.

"Engga buu seharusnya zeaa yang minta maaf bukan ibu.Maaf ya bu zea belum bisa ngasih yang terbaik buat ayah dan ibu.Zea udah bahagia ko malahan bahagia banget,Selagi kalian diberi kesehatan dan selalu disamping zea."sahut zea sambil tersenyum.

Memendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang