Siswi Baru

7 1 0
                                    

**

Dengan sengaja gadis itu bangun lebih awal pukul 04.00.Dia membersihkan rumah terlebih dahulu kemudian mandi,sembahyang,lalu memasak sarapan untuk dirinya juga orang tuanya.Zea memasak yang simple saja yang pastinya nasi goreng telor ceplok.

"Ayah Ibu mari sarapan dulu udah zea siapin."ajak zea mempersilahkan.

"Loh zee kamu udah bersih-bersih rumah?masak juga??"tanya ibu.

Zea hanya tersenyum mengangguk lalu melahap sarapan yang dibuatnya begitupun dengan ayah dan ibunya tidak lupa candaan ayah yang selalu usil pada putrinya tidak pernah terlewati.

"Zea berangkat dulu yaa yah buu..assalamualaikum."pamit zea menjabat tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam.."jawab ayah ibu.

"Hati-hati dijalannya,belajar yang rajin."sambung ayah.

"Siappp boss."sahut zea.

**

Sampai di sekolah ia celingak-celinguk kebingungan mencari ruang guru sebelah mana.Tanpa disadari ada orang yang menepuk bahunya.

"Kamu siswi baru ya?"tanyanya.

"I-iya,emm ruang guru sebelah mana ya ka?"jawab zea lalu bertanya.

"Itumah gampang ayoo ikuti saja biar kakak antar."ajak kakak kelas sembari terseyum melirik zea.

Zea tersenyum kikuk lalu mengikutinya dari belakang.Dirinya dilanda kebingungan untung saja ada orang yang membantunya meski ia tidak mengenalnya.Tapi,bisa dilihat dari auranya bahwa kakak kelasnya itu merupakan murid cerdas,teladan soal wajah?jangan ragu sudah pasti ganteng.

"Oiyaa belum kenalan ya,kenalin nama kakak Rio Arfaz Zayn kelas XII MIPA 3."ucapnya sambil menjulurkan tangan.

"Ohh halo ka rio aku zea."jawab zea tersenyum kikuk masih malu-malu biasalah ekhem kenalan sama kaka kelas ganteng cewe mana yang ga tremor.

Ka rio tersenyum dengan masih berlanjutnya berjalan mengantarkan zea ke depan pintu ruang guru.Tidak lama sampailah di depan ruang guru.

"Udah sampe ka,makasih banyak ka udah mau bantuin zea repot-repot nganterin ke ruang guru."ucapnya tidak enak pada ka rio karena sudah merepotkannya.

"Gapapa zea udah seharusnya dibantuin kamu kan belum tau ruangannya dimana."jawabnya terseyum ramah.

"Hehe iya juga ka sekali lagi makasih banyakk ka."ucap zea terkekeh.

"Btw,kamu kelas berapa ze?"tanya ka rio.

"XI MIPA 2 kaa."sahutnya.

"Ohh XI MIPA 2.."

"Hati-hati ya zee dikelas itu ada geng yang ditakuti semua orang,jauh-jauh aja ya jangan sampe berurusan dengan dia."sambungnya memperingati.

"Emm iya ka yaudah zea masuk dulu."jawabnya ia tidak mengerti apa yang lagi dikatakan sama kakak kelasnya itu namun ia langung mengiyakan saja biar cepet soalnya lagi buru-buru.

"Apasih maksudnya ga ngerti,berurusan dengan dia?dia siapa maksudnya?yaudahlah gausah dipikirin yang penting jangan pernah deket-deket aja gausah berurusan sama orang yang ke gitu."batinnya.

Jantung zea saat ini tidak terkontrol ia sangat gugup.Dirinya sudah berada didepan pintu kelas barunya diantar sama guru BP/BK.

"Nak zea mari masuk tenang saja gausah gugup semua orang disini baik-baik ko gausah khawatir."ucap bu guru menenangkan.

"M-mm i-iya buu."jawabnya terbata-bata.

"Assalamualaikum anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru.Namanya Alina Zea Ratnaduhita dari sekolah xxx,untuk lebih akrab lagi silahkan nak kamu perkenalan ulang."ucap bu guru menjelaskan lalu mempersilahkan zea untuk memperkenalkan dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang