es batu 🧊

460 28 3
                                    

Sakusa mematikan vibrator yang ia nyalakan dari 5 jam yang lalu. membiarkan Atsumu menggeliat gila dengan vibrator yang menyala itu. Bukannya meminta maaf akibat tindakannya itu, ia malah meninggalkan Atsumu di kamarnya sendirian.

Nafas Atsumu terengah-engah akibat ulah Sakusa, ia menggeliat berusaha melepaskan tangannya yang terikat kencang. Atsumu merasakan bokongnya yang memerah, ngilu dan sakit. Begitu pula dengan hole Atsumu yang berkedut kemerahan. Ia melihat sekilas pintu kamar Sakusa kembali terbuka, Atsumu melihat tubuh bidang Sakusa yang menghampirinya dengan segelas es batu di tangannya.

"Omi.. maaf, lepasin aku..," ucap Atsumu merengek karena tangannya jelas terasa pegal dan sakit karena kencangnya ikatan itu. Bukannya merespon permohonan Atsumu secara halus, ia malah memasangkan kalung rantai – biasanya dipakai untuk hewan peliharaan – ke leher Atsumu.

Sakusa menarik rantai itu hingga kepala Atsumu mendekati wajahnya. Sakusa menatap Atsumu sangat tajam hingga membuat bulu kuduk Atsumu merinding. Atsumu mengalihkan pandangannya dari mata Sakusa karena sangat tidak berani.

"Jangan lihat ke arah lain, Atsumu." Sakusa menatapnya dengan tajam, sedangkan Atsumu meneguk ludahnya sendiri dengan kasar. Ia langsung menatap ke arah Sakusa dengan mata yang berkaca-kaca

"Omi maaf.." Atsumu merengek meminta maaf pada Sakusa, dia tahu kesalahannya namun tidak berpikiran bahwa Sakusa akan menyiksanya dengan mainan seks seperti ini.

Sakusa terdiam, ia melepaskan tangannya dari rantai yang ada di leher Atsumu hingga Atsumu kembali tertidur di kasur yang sudah basah itu. Sakusa menatap Atsumu dengan dingin, ia mengambil 1 kotak kecil es batu dari gelas kemudian memasukkan perlahan kedalam hole Atsumu.

Atsumu yang merasakan itu tersentak. Dia memberontak dan menggeliat hebat saat merasakan sensasi aneh di hole nya. Dia merengek kepada Sakusa agar mengeluarkan es batu itu dari miliknya, namun sakusa menghiraukannya. Sakusa malah duduk di dekat pintu, dan menonton kekasihnya yang sedang terangsang dan menggeliat hebat.

2 jam berlalu, setelah Sakusa puas dengan permainan itu. Dia kembali mendekati Atsumu, dengan tubuhnya yang sudah lemas. Sakusa melepaskan seluruh ikatan yang ada di tubuh Atsumu, dia menatap Atsumu dan hendak mengelus pipinya. Namun Atsumu malah menepis tangannya dan membalikkan badannya seolah tidak mau melihat Sakusa. Menyadari itu, Sakusa terkejut, dia berulang kali mencoba mengelus Atsumu namun selalu ditepis olehnya.

"OMI PERGI AJA AH, JAHAT!" Ucap Atsumu yang memunggungi Sakusa dengan nada yang bergetar. Sakusa yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang lalu ia mengangkat tubuhnya dan memangkunya.

"Jangan pegang-pegang! lepasin aku, turunin, lepas!" Atsumu mencoba memberontak dalam pangkuan Sakusa.

"Pilih diem atau gua pukul lagi bokongnya?" Atsumu terkejut mendengar itu dan langsung terdiam. Sakusa yang melihat itu langsung terkikik geli dan mencium sekilas bibir Atsumu

"GAK USAH CIUM-CIUM! gua gamau sama orang jahat" Atsumu mengerucutkan bibirnya dan membuat Sakusa menyeringai jahil, ia langsung menciumi bibir Atsumu sampai sang empunya bibir merasa kesal.

"Maaf ya, gua minta maaf. Makanya jangan rangkul-rangkulan gitu" Sakusa menatap Atsumu dengan datar, sedangkan Atsumu hanya memandang ke arah lain serasa tidak bersalah. Sakusa mendecak kesal dan memukul bokong Atsumu dengan keras

"OMI ANJING!!!" Atsumu berteriak saat Sakusa memukul bokongnya cukup keras. Atsumu langsung menatap Sakusa dengan kesal, dia memberontak turun dari pangkuannya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

"Pokoknya gamau main sama omi!" Ucap Atsumu dengan kesal dan langsung menutup pintu kamar mandi dengan keras. Sakusa yang mendengar itu hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya, toh juga itu semua tidak akan bertahan lama, pikirnya.

Malampun tiba. Atsumu tengah asyik menonton televisi di ruang TV milik Sakusa dengan mengenakan setelan kaos polos dan celana pendek. Sakusa datang menghampiri Atsumu, dia hendak mencium bibir Atsumu sebelum ditepis oleh Atsumu.

"Cium orang lain aja sana, hus hus" Atsumu mengusir Sakusa layaknya mengusir ayam. Sakusa yang melihat itu langsung mengangkat satu alisnya dan berkata pada Atsumu, "Boleh?"

Atsumu langsung melotot dan melempar bantal kearah Sakusa, "KOK NANYA GITU?? UDAH GA SAYANG AKU YA? SELINGKUH SAMA SIAPA LO??!"
Atsumu memukul Sakusa dengan bantal sofa yang paling dekat dengannya, sedangkan Sakusa yang mendengar itu hanya menghela nafas pasrah.

"Sensi banget kenapa? gara-gara tadi gua ga ikut main? atau gara-gara gua buat lo main sendiri?" Ucap Sakusa yang langsung dipukul oleh Atsumu. Mata Atsumu dengan tajam menatap ke arah Sakusa, ia mengalihkan pandangannya sambil bergumam kecil, "pake nanya."

"Jadi bener? Yaudah sini, main lagi, sekarang sama gua" Ucap Sakusa dengan enteng dan gampangnya.

"GAK. MAU. Gua main sama seme lain diluar sana aja," Jawab Atsumu dengan kesal

"Yaudah kalo gamau main, nikah aja mau?" Ucap Sakusa sekali lagi.

"Makin gamau" Jawab Atsumu dengan singkat sambil memutar bola matanya malas.

"Marah?" Sakusa bertanya pada Atsumu setelah jawaban yang dia berikan itu

"YA MARAHLAH ANJING. Bottom mana yang ngga marah kalo digituin kaya tadi?!" Ucap Atsumu dengan marah, "Gak ada jatah sebulan, awas aja," sambung Atsumu yang membuat Sakusa terdiam.

"Maaf..?" Sakusa berkata pelan dan langsung dibalas kasar oleh Atsumu, "GAK!".





halo halo hai teman-teman mwah, MAAF ATAS DIGHOSTINGNYA KALIAANN WWWW.
Aku beneran sibuk bangeett gess, write block juga, maaf bangett yaasshh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

first meeting in the rain [SakuAtsu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang