Pain

384 32 13
                                    


"Kak coba koreksi deh" ucap Pharita mendekat kearah Jisung tanpa menatap Jisung.

"Udah selesai emang?"

"Udah..." ucap Pharita memberikan buku dengan lembar jawaban darinya.

"Astaga" kaget Pharita.














"Astaga" kaget Pharita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?"

"Sejak kapan kakak pakai kacamata?"

"Daritadi juga pakai, kamunya aja yg baru ngeh, kenapa emang?"

"Eh? Nggak..ini...dikoreksi dulu" ucap Pharita reflex menggeser duduknya sedikit menjauh.
"Nggak baik buat jantung" gumam Pharita dalam hati.

"Masih ada yg salah, belum fokus, sebelah sini yg salah hitungnya" jelas Jisung
"Kenapa?" tanya Jisung.

"Eh? Nggak papa kak...."

"Jauh amat duduknya, gimana mau jelasinnya coba?" Kesal Jisung menghela nafas
"Masih takut sama aku?"

"Bukan takut kak, tapi...." Pharita bingung mencari jawaban yg tepat.

"Tapi apa?" Jisung mode ngegas

"Jangan galak galak napa Jie " ucap Haechan yg barusan keluar kamar.

"Yg kalo ngegame kalah mlulu nggak usah ikut campur deh" celetuk Jisung.

"Eh buset, numpang dating di rumah orang masih sempet sempetnya ngeroasting yg punya rumah Jie...." Protes Haechan tidak terima.

"Bukan ngeroasting, fakta..." Jisung terkekeh.
"Dan perlu digaris bawahi....nggak lagi dating"

"Enak aja kalo ngomong" protes Haechan.

"Emang barusan menang?" tanya Jisung.

"Enggak...." Haechan ngakak......
"Tapi kalahnya karna laper tau, bukan karna nggak jago"

"Bisa aja ngelesnya"
"Mabar sama kuy, kalo kalah traktir makan kantin sebulan" ucap Jisung.

"Buset anak papa Park masih doyan gratisan?" Haechan dengan bibir monyong monyong.
"Deal kalo situ yg kalah confess depan Jihoon" Haechan muka tengil menaikkan sebelah alisnya.

"Nggak jadi....." ucap Jisung melangkah kearah dapur Haechan.

"Dih cemen amat bro, perasaan selama ini Park Jisung nggak pernah secemen ini"

"Bodo.... udah nggak minat"
"Laper mau bikin mie instan, mau nggak?"

"Pake nawarin lagi,ya pasti maulah, wkwkwkwk"

"Ta, mau sekalian nggak?" tanya Jisung.

"Eh? Enggak kak, makasih aku masih kenyang.

"Yakin nggak mau?" tanya Jisung meletakkan satu mangkuk mie instan tepat di sebelah Pharita.

Senior Park Ji (Park Jihoon - Park Jisung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang