BAB 2 : Kehadiran Seseorang

397 9 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah berdering, murid lain berhamburan keluar ruang kelas, tapi aku malah terdiam tak bersemangat, aku tidak bersemangat untuk pulang, rumahku besar dan mewah namun aku kesepian.

Avika sedang berlatih membaca puisi dengan Mrs. Susan karena dua minggu lagi ia akan mengikuti lomba baca puisi tingkat Nasional, aku pun merasa makin kesepian tidak ada Avika disampingku, tiba tiba bruukkk.... Seseorang dari arah berlawanan tidak sengaja menabrakku.

"Maaf, sini biarku bantu" ucap orang itu. Entah mengapa aku merasa gugup, bagaimana tidak, aku murid biasa yang berpenampilan tidak pernah rapih dan selalu terlambat datang sedang berpapasan beberapa senti dengan Albert, kiper futsal sekolah yang terkenal tampan, cerdas, dan juga digandrungi cewek cewek satu sekolah.

"Makasih" ucapku dingin sambil pergi meninggalkannya.

Aku menunggu supir papa yang setiap hari menjemputku pulang sekolah, tidak biasanya selama ini, aku kemudian duduk di bangku panjang di parkiran. Entah mengapa mataku tertuju pada seorang laki laki yang sedang menatapku sedari tadi dari kejauhan, ya dia, Albert. Apasih ini, aku langsung membuang muka.

***

Aku mengucap salam lalu menghempaskan diri ke sofa ketika pulang sekolah, mbak Anna langsung membawakanku yoghurt strawberry kesukaanku, waw, aku langsung memeluk erat mbak Anna, dia memang selalu mengerti yang aku butuhkan.

Usai menghabiskan yoghurt kesukaanku, tiba tiba bel rumahku berdering, aku bergegas membukakan pintunya, aku mengira papa pulang cepat hari ini, namun ketika pintu sudah dibukakan bi Inah, muncullah teman papa Mr. Arman, aku cepat menghampirinya dan berkata bahwa papa belum pulang, namun ia bilang bukan untuk menemui papa, tapi ia ingin menemuiku, katanya aku cocok untuk menjadi bintang iklan, aku ditawari main iklan salah satu produk face wash, aku ragu, aku terlalu malu untuk tampil di televisi, namun aku berkata akan mempertimbangkannya nanti.

***

Hari ini untuk yang pertama kalinya aku tidak terlambat pergi ke sekolah, hari ini aku juga mencoba berpenampilan rapih, walaupun berpenampilan rapih tapi aku masih memakai topi dengan gaya diterbalikkan. Kali ini aku melewati pak Doni, satpam sekolah, ketika dia melihatku, dia langsung menyapaku sambil terkekeh.

"Eh kamu, kok tumben datang cepat, nah gitu dong, tidak telat, pakaiannya juga rapih"

"Iya nih pakk sedikit perubahan, pagi ya pakk" ucapku santai sambil menimpali senyum ke arahnya.

"Pagi juga adek adek yang sudah berubah"
Lah ini kenapa sebutanku panjang banget, aduh pak Doni. Batinku.

Aku melemparkan tasku ke atas meja, Avika kaget dengan kedatangannku yang masih pagi.

"Akhirnyaa Rianaa.. Lo bisa berangkat pagi juga" ucapnya sambil jingkrak jingkrak. "Lo udah ngerjain PR kan?" tambah Avika.

"Udah dong, semalem itu gak ada tante Lady, jadi mood gue gak rusak" ucapku sambil santai.

"Oh akhirnyaaaa..." ucap Avika sambil memelukku erat.

***
Bel istirahat baru saja berbunyi, seluruh murid langsung berhamburan keluar kelas, begitu juga aku dan Avika yang langsung menerobos ruang kantin karena kelaparan, saat ini aku merasa sanggup untuk menghabiskan seluruh makanan apapun.

Ketika menikmati sambil menatap ke arah depan, mataku tepat menatap mata Albert yang juga sedang menatapku, kami berdua jadi saling tatap. Disana ia sedang bersama anak futsal lainnya yang terkenal keren dan tampan semua, tetapi yang lebih diidolakan tetap saja Albert, karena dia terkenal tampan dan multitalenta.

Albert menghampiri ke mejaku lalu mengulurkan tangannya ke arahku.
"Kenalin, gue Albert" ucap Albert, aku hanya mengangguk.

"Gue Riana" ucapku sambil meraih tangan yang diulurkannya kepadaku.

Female Basketball PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang