Keharmonisan

29 16 14
                                    

Malam hari tiba alvaro pulang dengan seragam sekolah acak-acakan dasi terlepas dari ikatan ia barusan saja menolong anak kucing terjebak di atas pohon.

Anak kucing itu meringiss minta makan tidak tega melihat nya sehingga ia membawa pulang dan merawat hewan kecil mungil ke rumah hujan rintik-rintik alvaro segera pulang.

Sebelum pulang ia membeli makan kucing di cat shop banyak jenis makanan kucing di sana alvaro membelikan sesuai usia kucing peliharaan milik nya.

Tokk.. tokk..

Alvaro mengetuk pintu rumah

"Bikk.. mama mana udah pulang belum masih sibuk kerja?"masuk ke dalam rumah menanyakan

"Belumm pulang den kata nyonya bentar lagi mau pulang lagi dijalan beli perlengkapan kamar mandi"
ujar bikk esi

"Owhh, iyaa tolong siapin makan malam ya bikk saya mau makan lapar nih baru pulang sekolah"

"Siapp aden bibik lagi masak juga den untuk makan malam" saut pembatu rumah Alvaro

Naik ke atas kamar Alvaro bergegas mandi merapikan diri yang sudah kucel dari sore dan meletakkan kucing ditaman bawah tangga rumah kemudian memberikan makan serta secangkir susu buat sikecil mungil.

"Kucing kamu di sini dulu ya aku mau mandi makan yang banyak ya cingg"
berkata kepada kucing

Kamar mandi yang dingin Alvaro menggigil kedinginan dengan sejuk nya air bak mandi, dia merenung sejenak dengan ucapan kefin tadi sore di base camp"kemungkinan besar gadis itu masih tinggal di kota ini var"

Kalau benar begitu kemana kah ia harus mencari gadis itu seluas ini kota dengan ribuan orang padat tinggal di kota kelahiran nya.

Setiap malam ia selalu membuka kaca jendela agar udara malam hari
menerpa ke dalam ruangan kamar

"Bulan saja akan lebih bersinar ketika ada bintangnya,sedangkan aku akan bersinar jika kau ada disampingku princess kecil"batin Alvaro berkata seakan ia rindu seseorang

"Kakk.. ayo turun ke bawah mama manggil suruh makan bersama" Chasil memanggil abang nya

"Bentar dekk kakak ganti baju dulu ntar nyusul ke bawah" ujar Alvaro

"it's okeyy kak.." saut Chasil

Langkah kaki Alvaro menarik perhatian orang sekitar yang ada di ruang makan setelah mandi rambut alvaro basah acak-acakan ia mengeringkan dengan handuk melingkar di leher nya

"Hay pa.. ma.. udah pulang? sibuk kerja ya sampai larut malam baru pulang" Alvaro menyapa orang tua

"Maaf ya nakk mama lagi ada meeting di kantor jadi telat deh pulang" ujar mama Ferein

"Papa menghadiri acara teman yang lagi buka cabang restoran ya begini lah sampai rumah malam nak" ujar papa Zayen

"okeyy ma.. pa.. varo mengerti dengan keadan kalian yang padat kegiatan kerja lah" Alvaro tersenyum sembari mengambil piring

Makan malam kali ini di masak
serta di siapkan oleh mama tersayang
yang selalu berusaha mencukupi kebutuhan Alvaro dan chasil

Walaupun Ferein wanita karir ia
tak ingin anak suami di rumah terlantarkan karena tidak di urus, maka dari itu hari ini ia cepat pulang kerja untuk mempersiapkan makan malam keluarga nya.

"Pahh.. alvaro tadi disekolah ada musibah pintu kelas rusak karna aku terbawa emosi ya papa tau lah harus ganti kerugian" berargumentasi kepada Zayen

"Kenapa bisa rusak pintu kelas kamu buat masalah lagi varr ya ampun nak"
ujar Zayen dengan nada bicara lembut raut wajah marah

Little Girl And Boy EttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang