senang & sial

29 12 13
                                    

Ada apa pada pagi ini? kenapa alvaro begitu tidak semangat berangkat sekolah? Hari ini ia ada tugas praktek
biologi di sekolah bertema tentang
"menanam tumbuhan" akan tetapi alvaro belum belajar sama sekali.

Bagaimana bisa belajar ia kelelahan selesai pulang sekolah sore kemarin apalagi dilanjut mencari birthday gift
malam harinya ia ketiduran sesudah makan malam bersama keluarga.

"Pagi mah pah" sapa alvaro lemas yang masih memakai baju tidur

"Alvaro kamu gak pergi sekolah?" tanya ferein heran

"Aduhh mah alvaro boleh gak sehari aja gak masuk sekolah" saut ia duduk di meja makan bundar memanjang

Merenung sejenak terasa lebih baik memikirkan hal apa yang belum bisa ia capai mulai dari masa depan, prestasi, percintaan, pertemanan terasa berat jika dipikul sendirian.

Tuntutan usia yang semakin dewasa
ia semakin yakin bahwa dunia ke depan nya tidak seindah mimpi dikeheningan malam.

Hidup belum tentu indah, langit belum tentu cerah, dan malam belum tentu banyak bintang.

"kalau kamu gak sekolah nanti siapa yang jemput adek kamu, pak supri masih libur" ujar ferein memberitahu alvaro bahwa ia harus sekolah

"alvaro mandi dulu ya mah"~alvaro

"ya sudah sana" ~ferein

"kak gak pakai lama"~chasil

"udah kamu tunggu aja bentar"~alvaro

Menunggu kakak nya mandi chasil masih mengunyah selembar roti yang di oleskan selai coklat dan secangkir susu hangat rasa vanila

Hari ini chasil SMP Wijaya Bangsa mengadakan pentas seni seluruh murid wajib menghadiri untuk menonton pertunjukan

Sayang sekali chasil tidak bisa menjadi pemain di atas panggung karna ia belum mahir bermain peran drama maupun musical.

"iyaa aku gak suka ya nunggu lama awass aja sampai telat"~chasil

"anak-anak kenapa kalian belum berangkat sekolah?" ~zayen

"chasil lagi menunggu kak var mandi pah baru bangun tu anak pah" ~chasil

"Owh ya sudah papa berangkat dulu ya kamu sabar ngehadapin tingkah kakak kamu chasil sayang" ~zayen

"iya pah hati-hati di jalan" ~chasil

"baiklah gadis cantik" ucap zayen mendengarkan pesan chasil

Setelah berpakaian rapi memakai parfum aroma jeyrosse red alvaro bergegas menyiapkan perlengkapan sekolah termasuk buku yang mau dijadikan tugas praktek.

Tak heran jika ferein bangga dengan anak sulung nya ia penurut perkataan orang tua ya memang agak sedikit nakal kalau lagi berkumpul sama teman tongkrongannya.

"Chasil kakak sudah siap kamu cepetan pasang sepatu" gumam varo memanaskan motor di depan teras

"Kak ini aku juga lagi pasang" ujar Chasil mengikat tali sepatu

"Buruan naik"

"Susah kak naik nya turunin lah foot step motor kakak nih"

"Mah aku sama chasil pamit pergi sekolah dulu ya" ujar Alvaro menyalim tangan mama Ferein

Sinar matahari menyapa adik kakak di atas motor hitam mengkilat menuju ke sekolah Chasil melihat jam yang melingkar pergelangan tangan pukul 7.25 sementara jalanan macet dipenuhi kendaraan bermobil.

Dengan secepat mungkin alvaro melewati kemacetan dengan lewat di pinggir jalan atau bahu jalan 5 menit lagi, ia sudah terlambat jika belum sampai ke sekolah Chasil. Bukan adek nya saja Alvaro juga bakalan datang terlambat dan pintu pagar sudah tertutup saat kegiatan pagi dimulai.

Little Girl And Boy EttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang