bertemu anak perempuan

21 17 4
                                        


~H a p p y R e a d i n g~

✿✿✿


"Main nya hati-hati ya! Ingat apa yang bunda bilang tadi" pesan sang bunda kepada vien yang ingin pergi ke taman bermain bersama babysitter nya.

"Siap bunda" balasnya, lalu berjalan kearah mobil bersama babysitter nya.

"Jagain vien ya ra"

"Baik nyonya"

***

"Mbak Naura, vien mau ice cream, mbak tolong belikan ya, vien mau main ayunan dulu yang ada disana" tunjuknya kepada salah satu ayunan yang masih belum terisi.

"Yaudah tapi jangan kemana-mana ya, main ayunan nya juga harus pelan-pelan, mbak beli ice cream nya dulu" balasnya lalu mulai berjalan kearah stand penjual ice cream.

Sepeninggalan babysitter nya, Davien mulai berjalan menuju ayunan yang jaraknya lumayan jauh dari stand penjual ice cream.

Kini davien sudah berada didepan ayunan itu, saat ingin menaikinya tiba-tiba anak perempuan seumuran nya datang lalu menaiki ayunan itu.

"Hei! Kenapa kamu ambil ayunan nya?! Aku yang pertama kali datang kesini!" Ucap davien marah.

"Jadi ini ayunan punya kamu?" Tanya anak perempuan itu.

"Enggak punya taman!" Ketusnya.

"Maaf ya, aku mau main ayunan sebentar aja, juga karena sinar matahari sudah mulai muncul" ucap anak perempuan itu.

"Kenapa emangnya kalau sinar matahari sudah mulai muncul? Vien biasa aja tuh"

"Kata mama, aku itu orang spesial jadi ndak boleh kena sinar matahari, eh udah dulu ya aku mau pulang, DADAAA!"

"NAMA KAMU SIAPA?" teriak davien, namun tak dapat didengar oleh anak perempuan tadi.

"Vien udah main ayunan nya?"

"Eh mbak Naura, hehe vien udah cape kita pulang aja yuk" ajak nya dengan cengengesan.

"Yaudah ini ice cream nya dihabiskan dulu, baru kita pulang"

"Siap!"

***

"BUNDAA!!"

"Vien jangan teriak!" Tegur sang bunda.

"Hehe maaf bun"

"Lain kali jangan kayak gitu lagi" ucap sang bunda memperingati.

"Iya bunda"

"Vien udah pulang, tumben pulang nya cepat biasa juga lama?" Tanya sang bunda.

"Iya Teman-teman vien yang biasa main sama vien ndak datang tadi, jadi vien main sendiri" adu nya.

"Kasian anak bunda, sini peluk" ucap sang bunda seraya merentangkan kedua tangan yang langsung disambut davien.

"Vien juga kesel tau, masa tadi ada perempuan yang tiba-tiba ambil ayunan yang mau vien mainin, padahal vien duluan yang sampai sana" ucap nya yang kesal jika mengingat kejadian tadi.

"Oh ya?"

"Iya, eh tapi kan bun, perempuan itu bilang dia gak bisa kena sinar matahari, vien pikir karena dia takut hitam karena memang kulitnya putih banget tapi putih pucet gitu"

"Dia gak bisa terkena sinar matahari bukan karena takut hitam tapi karena memang kulitnya yang sensitif terhadap sinar matahari yang bisa aja menyebabkan kulit terbakar bahkan terkena kanker kulit dan itu biasa disebut albino atau albinalisme" jelas sang bunda.
"

Albino itu apa bund??"

"Albino itu kondisi genetik seseorang yang menyebabkan warna rambut atau kulitnya lebih pucat" jelas sang bunda kembali.

"Vien ndak ngerti" jujurnya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau sudah besar nanti vien pasti paham"

"Tapi vien masih lama besarnya bun" protesnya.

"Makanya banyak-banyak makan biar cepat besar" saran sang bunda.

"Nanti vien gendut gimana?!"

"Gapapa, nanti kamu lucu apalagi pipinya bulat kayak bakso" sahut bunda nya.

"Noo vien gak mauu!!"

Sedangkan sang bunda hanya terkekeh kecil melihat tingkah anaknya yang menggemaskan.

"Yaudah ayo kamu belum sarapan kan tadi, sarapan dulu baru lanjut main ditaman belakang mansion aja" suruh sang bunda lalu menggandeng tangan kecil itu menuju ruang makan.

~B a t a s S u c i~

✿✿✿

Hi guys! Dragon update lagi nih!

Jangan lupa vote and coment ya biar aku makin semangat update nya, thankyou 💞

Spam coment banyak-banyak ya gaes👉👉

Papay💐💐

DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang