45. 25 Desember

133 23 21
                                    

SAAT ini sudah tiba malam natal, di tanggal 25 Desember ini keluarga Jungkook mengundang nya dengan Taehyung untuk makan malam di Busan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAAT ini sudah tiba malam natal, di tanggal 25 Desember ini keluarga Jungkook mengundang nya dengan Taehyung untuk makan malam di Busan.

Setelah dia memberitahukan hal itu pada Taehyung, respon nya terlihat ragu. Calon ibu muda itu berkata pada Jungkook, "apa tidak apa? Bagaimana jika mereka juga menolak ku?"

"Kenapa memiliki pikiran seperti itu? Kau tidak boleh begitu, sayang. Mereka menyayangimu, mereka tulus..." Jungkook membelai lembut pipi Taehyung, pacarnya itu terlihat menahan tangisnya.

"Kau percaya padaku kan?"

Taehyung menatap mata Jungkook dengan getaran di hatinya. Kemudian dia mengangguk.

"Aku mempercayai mu."

Jungkook menarik Taehyung lebih dekat, dia mengelus lembut kepala Taehyung dan menyandarkan nya di atas dadanya.

"Kau harus berjanji padaku untuk sembuh. Kau harus hidup dengan bahagia dan damai, maafkan aku jika belum bisa membuatmu bahagia... Aku akan mengusahakan semua yang terbaik untukmu. Jangan ragukan aku, hiduplah bahagia untukku." Jungkook mengecup rambut hitam itu lama, dia memeluknya dengan erat. Tanpa ada keinginan untuk melepaskan tubuh rapuh itu.

"Kenapa kau mengatakan itu?"

"Karena aku benar-benar menginginkan mu yang ceria seperti dulu. Chagiya, aku tidak tau seberapa berat derita mu... Maafkan aku, aku tidak tau. Itulah mengapa aku tidak marah padamu saat kau berusaha menggugurkan bayi kita, aku tidak tau apa yang sebenarnya kau rasakan hingga kau melakukannya itu..."

Taehyung mengeratkan pelukannya, "kau bicara apa sih? Jangan begitu, kau mengatakannya seolah kita akan berpisah untuk selamanya! Aku takut!"

Jungkook terus-menerus mengecupi kepala Taehyung, sebelum mendorong nya hingga jatuh di atas kasur.

"Hey!" Pekik Taehyung terkejut karena perubahan posisi yang tiba-tiba. Dia sedikit tertawa, melihat Jungkook yang seperti akan menangis di atasnya.

"Ada apa?" Taehyung mengusap lembut rahang tegas Jungkook, dia juga mengelus pipinya. Taehyung menatap nya cukup lama sebelum menariknya dalam sebuah ciuman yang hangat.

Jungkook mengikuti apa yang Taehyung lakukan, dia menikmatinya meski sedikit berantakan.

Taehyung memindahkan tangannya di kepala Jungkook, bermain dengan rambut cream itu saat Jungkook mengambil alih ciuman nya.

"Berbahagialah untukku..." Ucap Jungkook di sela ciuman, dia hanya semakin dalam mencium bibir Taehyung, tidak mempedulikan nafasnya yang semakin sesak.

Taehyung merasakan itu, saat cairan asin menyentuh indra perasa nya. Taehyung membuka mata, dia melihat Jungkook menangis. Taehyung mengusap lembut air mata itu, sebelum melepaskan ciumannya.

"Tidak boleh, tidak boleh menangis. Laki-laki tidak boleh menangis." Taehyung menidurkan kepala Jungkook pada lehernya, dia membisikkan kata-kata penenang seperti yang Jungkook lakukan saat dia menangis.

Muffin Cake 1 [kookv] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang