Prologue

97 8 0
                                    

Hujan kini membasahi kota Yogyakarta yang penuh akan keindahan.

“Aduh aku nggak bawa payung lagi.” ucap gadis bernama Nayanika Biru Sandyakala.

“Terobos aja kali ya?” Biru menerobos lari dan menggunakan kedua tangannya untuk menutupi kepalanya. Setelah beberapa menit berlari hujan tak kunjung berhenti, ia terlalu fokus menunduk sampai menabrak seseorang, lebih tepatnya seorang laki-laki.

Biru mendongak menatap laki-laki itu, ia juga seperti Biru, tidak memakai payung. Tapi dia berjalan dengan santai di saat hujan? yang benar saja?

“Eh maaf, saya tidak sengaja, saya sedang terburu-buru. Permisi.” belum sempat orang itu menjawab, Biru langsung bergegas pergi.

Orang yang ia tabrak hanya menatap punggung nya yang kian menjauh.

“Mengapa ada lebam di wajahnya? ah sudahlah.” gumam laki-laki itu, ia segera melanjutkan langkah nya kembali.

╰┈➤

“Ma, Biru pulang!” teriak nya dari luar rumah, ia tak berani langsung masuk dengan kondisi tubuh yang basah kuyup.

Mama nya langsung menuju ke luar rumah, Mama nya terlihat khawatir dan langsung mengambilkan handuk. Lalu ia berikan ke anak nya.

“Kamu lupa bawa payung lagi Biru?” tanya Mama Gayatri pada Biru yang masih sibuk mengeringkan rambut.

“Hehe iya Ma.” jawab nya sambil tersenyum hingga terlihat deretan gigi nya.

Titik Nol Kilometer YogyakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang