P R O L O G

13 10 2
                                    

INI ADALAH CERITA PERTAMA AUTHOR,
MAAF JIKA MASIH ADA KESALAHAN
DALAM PENGETIKAN DAN TANDA BACAAN.

DILARANG SPOILER

MARI KITA MENIKMATI KISAH
SELATAN DAN NAURA

SELAMAT MENANGIS DAN TERTAWA
BERSAMA UNTUKNYA.

HAPPY READING 💗💐


"Kenyataan memang menyakitkan, sebuah takdir yang sudah di tentukan dan tidak bisa di rubah kembali, sulit untuk menerimanya dan harus mengikhlaskannya"

Seorang anak laki-laki itu membuka matanya dengan perlahan. Sudut bibirnya berdarah. Banyak luka lebam di wajah dan tubuhnya. Dadanya terasa sangat sakit dan juga terasa sangat sesak. Mengingat akan dirinya yang selalu di siksa oleh papanya membuat ia ingin pergi dari dunia ini.

Namun, ia selalu teringat tentang Almarhumah mamanya yang berkata kamu tidak boleh menyerah, walaupun mama sudah tiada. Mama akan selalu ada di samping mu. Kamu harus melawan kekejaman papamu. Ia memegang sebuah figura yang berisikan foto mamanya dengan dirinya.

Ia tersenyum, ada kekuatan di tubuhnya setelah melihat foto tersebut. "Mama, Atan akan selalu mengingat ucapan mama. Terimakasih sudah memberikan Atan kekuatan untuk melawan papa" sebutir air matanya menjatuhi foto tersebut, ia mengusap air matanya dengan gusar.

* * * *
TO BE CONTINUE

Gimana penasaran gak sama Chapter selanjutnya?
Puas ngga nih sama prolog nya?
Sedikit dulu yaa
Tunggu kelanjutan ceritanya di chapter selanjutnya.

DIA SELATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang