Kenyataan

334 32 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Daniel masih di sana, padahal tadi Gara sudah menyuruhnya pergi kan. Dia duduk di taman tak jauh dari ruang rawat Gara. Raven yang kembali ke rumah sakit setelah beberapa jam pulang melihat Daniel. Dia menatap cowok itu. Terselip rasa kasihan melihat wajah cowok itu, tapi mengingat apa yang dia lakukan pada Gara, Raven juga ingin marah rasanya.

Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Daniel tersenyum lebih dulu, lalu Raven ikut tersenyum.
Dengan langkah mantap, Raven menghampiri Daniel.

"Habis jenguk Gara ya?" Tanya Raven. Daniel mengangguk.

"Duduk aja." Raven akhirnya ikut duduk di samping Daniel.

"Sorry ya. Gue udah nyuruh orang buat celakain Lo kemarin. Maaf udah bikin kaki Lo sakit." Kata Daniel.

Raven agak kaget sih denger pengakuan Daniel. Gak nyangka kalau itu orang suruhan Daniel. Raven mengangguk.

"Hm. Kaki gue udah gak apa-apa kok. Lain kali Lo ajak gue gelut aja deh daripada main serempet. Kaki gue buat main basket soalnya."

Daniel ketawa kecil. Mikir juga dia 'kok seleranya Gara modelan bocil begini.'

"Gue boleh tanya gak?"

Daniel mengangguk.

"Lo..kelihatan sayang banget sama Gara,tapi kenapa Lo ninggalin dia waktu itu. Gue rasa Lo gak sejahat itu kok."

Heran Daniel tuh. Anak di depannya ini beneran terlalu polos apa gimana ya. Ada ya orang yang udah nyuruh orang buat nyerempet dia masih di anggap baik sama dia.

"Kalau gue cerita jujur Lo percaya?"

"Ya cerita dulu. Percaya atau gak ya terserah gue. Gue cuma pengen tahu alasannya."

"Jujur aja..ada alasan waktu dulu bokap gue ngedeketin gue sama keluarganya. Gue pikir gue gak akan ada perasaan apa-apa ke Gara. Nyatanya setelah kita beranjak dewasa,gue mulai ngerasain perasaan itu. Perasaan gue ke dia itu nyata! Bukan pura-pura. Hanya saja persaingan bisnis antara bokap gue sama Om Wisa semakin bikin bokap gue gusar. Bokap gue ngerasa kalah telak."

"Setelah tahu gue pacaran sama Gara, bokap gue marah dan nyuruh gue buat mutusin dia. Awalnya gue gak mau, tapi demi nyokap gue akhirnya gue ikutin kemauan bokap gue."

"Emang nyokap Lo kenapa?"

"Nyokap gue sakit waktu itu dan bokap bilang kalau gue gak putus sama Gara, nyokap gue gak bisa berobat. Mau gak mau gue ikutin. Gue pindah ke Aussie buat ngerawat nyokap gue."

"Sekarang gimana? Nyokap Lo masih sakit?"

"Masih. Dia di rawat di rumah sakit. Rumah sakit jiwa tepatnya."

Raven terkejut.

"Hah?! Kok?"

"Hubungan yang hanya dilandaskan bisnis keluarga itu gak bisa bertahan lama. Nyokap gue masih berhubungan sama pacarnya yang dulu. Sampai akhirnya ketahuan sama bokap gue. Bokap gue nyuruh orang buat nyingkirin pacar nyokap gue. Lo lihat, nyokap gue jadi kayak sekarang."

Are U Cinderella? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang