Awal segalanya

230 29 5
                                    

Sesaat Rin benar-benar sangat marah ke Kaiser, karena perbuatan Kaiser ke Isagi, namun dia harus tenang karena tidak ada gunanya dia marah sekarang.

Apalagi ke manusia modelan Kaiser.

Namun Rin khawatir karena Isagi juga membutuhkan sesuatu. Ya sesuatu untuk menyelamatkan nyawanya.

"Sekarang bagaimana caranya aku mendapatkan pendonor itu..." ucap Rin pelan dengan kekhawatiran nya

Kini Rin melihat jam dan ternyata sudah waktunya dia pergi latihan.

Rin pun mencium kening Isagi dengan hangat.

Sebelum dia pergi meninggalkan Isagi sejenak.

"Aku akan menolong mu, aku akan membantu mu, agar kamu bisa kembali dan mengalahkan ku." ucap Rin pelan

Disitu dia mulai pergi meninggalkan Isagi dari

'Aku sangat mencintaimu Isagi...'

Batinnya dengan lirih

. . . . .

Sebelumnya...

Flashback sebelum Isagi koma.

"GOAL!!!"

"Sebuah Asasint dari seorang Isagi Yoichi! Ditambah tendangan Yukimiya membuat Bastard Munchen memegang kemenangan!"

Ya benar... Bastard Munchen berhasil mengalahkan Tim Manshine City.

Disaat itu semua orang berseru bahagia namun tidak dengan beberapa orang dan tim lawan.

"Itu sangat hebat! Yukimiya! Isagi!" seru Igaguri sangat senang

"Kalian benar-benar memiliki hubungan yang sangat rumit." sambung Hiori

"Sesaat kalian berdua itu luar biasa." sambung Kurona

Disitu sesaat Isagi menatap ke arah Yukimiya namun dia diam.

"Maaf Isagi." disitu tiba-tiba Isagi terdiam

Karena tiba-tiba Yukimiya mengatakan maaf.

"Maaf sebelumnya aku tidak memerhatikan dan telah mengatakan hal yang kejam kepadamu." ucap Yukimiya meminta maaf kepada Isagi

Isagi pun hanya mengangguk pelan.

"Tidak apa, aku juga telah mengatakan hal yang sama, jadi kamu tidak perlu meminta maaf." jawab Isagi pelan

Namun...

"Apa! Apa apaan itu! Kenapa kamu justru memberikan Pass bukannya menendang! Apa kamu merasa kamu itu Striker kah?!" seru Ness dengan sangat kesal kepada Isagi

Namun Isagi sejenak diam dam tidak menjawab perkataan Ness.

"Memang benar... Namun dengan itu setidaknya aku bisa mengalahkan Kaiser dalam ruang lingkup Playmaker, berikutnya aku akan membuat Kaiser benar-benar terbungkam seutuhnya." balas Isagi dengan nada yang agak aneh

Ya suaranya Isagi terdengar agak bergetar dan nafas Isagi agak tersengah.

Mendengar itu di saat bersamaan Ness merasa tidak senang.

"Ha?! Itu tidak menjawab apapun Yoichi! Pada akhirnya kamu hanyalah seorang Striker yang gagal!" seru Ness dengan sangat kesal

Mendengar itu sesaat Isagi tidak perduli dengan itu.

Namun sesaat Isagi merasakan kepalanya mulai serasa seperti berputar. Sungguh ini terasa sangat menyakitkan.

'Pusing sekali kepalaku' batinnya

//Duak!!

Mereka semua terkejut karena tiba-tiba Isagi sudah dalam kondisi pingsan tidak sadarkan diri.

"ISAGI!!"

. . . . .

Perlahan Isagi mulai membuka mata nya, Sembari melirik sejenak ke arah lain.

Disitu...

"Isagi! Syukurlah kamu baik baik saja!" seru Kurona sangat bahagia

"Benar, tadi tiba-tiba Isagi kun pingsan, apakah kamu menjaga dirimu sebelumnya?" sambung Hiori khawatir

Disitu...

"Isagi... Jangan memaksakan dirimu seperti itu, kami juga khawatir tahu." ucap Chigiri sembari membawakan makanan untuk Isagi

"Benar itu! Kamu sudah mengalahkan ku dan Chigiri, jangan sampai seperti itu ya." sambung Bachira

Disitu Isagi terdiam.

"Tapi aku tidak menciptakan gol satupun... Dan bukan aku juga yang mengalahkan kalian..."

//Pletak!

Tiba-tiba dahi Isagi disentil oleh sosok rivalnya.

"Hentikan omong kosong mu itu." ucap Rin

Isagi terkejut karena tiba-tiba Rin mendatanginya.

Ya Isagi belum pernah bertemu dengan Rin setelah pemilihan negara waktu itu.

Jadi ya agak gimana.

Namun Rin diam dengan ekspresi datarnya. Sembari memerhatikan Isagi.

"Kalau bukan karena analisa dan pemikiran mu, mana mungkin tim Jerman bisa menang, dan juga kamu benar-benar serius melawannya, mana ada orang yang bisa mengalahkan seseorang secepat kamu." sambung Rin panjang lebar

"Dan juga apa kamu akan menyerah segampang itu, kamu akan mengalahkan nya kan?" sambung Rin lagi

Disitu Isagi terdiam.

Namun dia kembali tersenyum tipis.

"Tentu, aku akan mengalahkan nya." ucap Isagi dengan yakin

Mereka semua kembali tersenyum kecuali Rin, namun dibalik itu juga kondisi yang sebenarnya mulai memburuk.

Sejak saat itu Isagi selalu merasakan kepalanya terasa cenat cenut.

Bahkan Isagi sudah beberapa kali mimisan.

Bahkan terkadang dia merasa kalau badannya suka kehilangan keseimbangan.

Namun dia selalu menahan itu selama permainan dan latihan.

Agar tidak ada yang mencurigai kondisinya yang sebenarnya.

'Aku harus bertahan' batin Isagi

Sampai lah di permainan terakhir yaitu Bastard Munchen melawan PxG.

Permainan terakhir penentu segalanya.

"Isagi kun, kamu baik baik saja?" tanya Hiori sedikit khawatir melihat raut wajah Isagi yang sudah sepucat itu

Namun Isagi mengangguk pelan akan itu.

"Gak apa, aku baik baik saja, Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku, Hiori." jawab Isagi dengan yakin

Akhirnya mereka pun sampai di lapangan.

Disitu Isagi terus menahan rasa denyut di kepalanya dengan mengonsumsi obat obatan yang dia bawa.

Setelah itu dia mulai menatap yakin ke lapangan.

Meski itu akan menjadi permainan terakhirnya, Isagi tidak keberatan akan hal itu.

'Bertahanlah Yoichi! Sebentar lagi semuanya akan berakhir!'

Tbc..

Maaf kalau pendek, sebelumnya aku mengalami demam dan juga kehabisan ide.

Aku lagi mencari ide lainnya supaya seru. Semoga kalian menyukai nya.

Sekian terimakasih dan sampai bertemu lagi di chapter berikutnya.

ハツコイリズムTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang