Yuichi merasakan sesuatu yang tidak mau dia pikirkan.
Namun perasaan itu terus menyerang hatinya. Seperti itu akan menjadi akhir yang buruk.
'Kenapa perasaan ku menjadi sangat kacau seperti ini?' pikir Yuichi kebingungan dengan dirinya sendiri
Kembali di lapangan.
Isagi kini hampir dibatas nya akibat Kaiser terus menganggu nya dan juga tim yang dia hadapi tidak lah gampang.
Ditambah Isagi sadar kalau kondisi nya semakin memburuk.
Namun dia harus bertahan sampai akhir!
Namun...
"Na... Yui, sejak kapan wajah kakakmu menjadi se pucat itu?" tanya Sae saat memerhatikan pertandingan liga Neo Egoist
Sae memerhatikan wajah Isagi yang agak pucat dari biasanya.
Saat Yuichi juga ikut memperhatikan, ternyata Sae benar, wajah kakaknya terlihat sangat pucat namun pucat nya tidak seperti orang pucat biasanya. Pucat nya seperti orang yang sudah sangat lama sakit.
"Nii san..." Yuichi khawatir
Dia pun berlari dari ruangan menuju ke arena pertandingan, emosinya benar-benar terkumpul, sekarang dia menyadari satu hal.
"Yui!" seru Sae terkejut melihat Yuichi berlari
Sebelum Yuichi ke Arena.
Dia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka namun dia menemukan tisu dengan banyak bekas darah.
Namun didekat tisu itu terdapat rambut navy yang sangat Yuichi kenal.
"Nii san!" Yuichi berlari ke arena lapangan.
Sekarang Yuichi benar-benar mengkhawatirkan kondisi kakaknya.
Tidak tahu kenapa, perasaan Yuichi terasa semakin memburuk, perasaan itu dia rasakan setelah melihat tisu berdarah itu.
'Semoga itu bukan hal yang serius, Nii san!' batin Yuichi berlari menuju ke arena lapangan
. . .
Isagi kini kelelahan namun dia menutupi nya, perasaan itu semakin membuat kepalanya terasa sakit.
Namun Isagi berusaha menahannya karena ada Hiori yang ikut bermain di arena.
Ditambah dia dibantu Kurona juga.
Kali ini Isagi harus menenangkan pertandingan ini...
Apapun yang terjadi...
