CHAPTER 1

21 4 2
                                    


Hari yg cerah di kota Acropolis membawa kesan yg ceria bagi para penduduknya. Namun kini para penduduk Acropolis tengah bersedih mengingat bahwa pahlawan nya kini akan pensiun dan digantikan oleh generasi selanjutnya.

Kini para penduduk sedang melihat acara pelepasan iris girls dan penyambutan pahlawan baru.

Rion yg merupakan bos sekaligus pemilik gedung HEROIS kini tengah berpidato, sedangkan iris girls dan anak-anak mereka sedang berkumpul dan berbincang sembari menunggu nama mereka dipanggil.

"mama kenapa sihh harus nana yg jadi penerus herois? mending nana rebahan sambil scroll tiktok daripada nyelamatin orang orang di kota" seru syena yg kini sedang mengomel kepada mamanya.

"kan kamu anak tunggal naa klo bukan kamu yg nerusin trs siapa??"

"ya suruh siapa mama bikin anak cuman satu padahal papa sama mama sering ada waktu luang".

Naira kini hanya pasrah mendengarkan anaknya yg sedang mengomel..

"ehh iya gimana kamu udh dekat belum sama mereka?" ucap naira mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk para teman-teman syena yg di duga anggota luxury.

"ini baru 2 hari mah.. Butuh waktu lama buat deket sama mereka. Mamah tau kan nana gasuka bersosialisasi"

"ya kamu juga jgn terlalu tertutup naa, kamu juga harus terbuka kaya kamu nyapa duluan kek atau apalah itu yg ngebuat orang tertarik berteman sama kamu dan satu lagi turuni ego mu" tekan mama pada kalimat terakhirnya.

"ck gaminat mah nana suka diri sendiri termasuk sikap nana, dan nana gamau nyakitin diri sendiri demi berteman, kalaupun mereka ga suka ya tinggal pergi, aku benci berteman, itu hanya membuang waktu nana"

"itu kejadian masa lalu na jangan dibawa sampai sekarang.."

"MAMAH GATAU RASANYA DIMANFAATIN SAMA ORANG YANG UDAH NANA PERCAYA.. MAMA GATAU KAN RASANYA GIMANA??!! Nana dimanfaatin mahh, mereka udh aku anggap sahabat sendiri tapi apa? Mereka ngerencanain buat bunuh aku mahh.. Aku nyesel jadi orang baik, selalu nurut apa kata mereka, aku dituntut menjadi apa yg mereka mau dan aku harus nurut itu, entah kenapa aku gabisa nolak itu semua  mahh aku rela nyakitin diri sendiri buat kesenangan mereka dan aku gakan pernah ngerubah sikap ku, aku gapeduli aku mau punya temen apa engga mahh.." bentak syena

Naira terdiam dan menunduk tidak percaya, naira tidak tahu bahwa anaknya itu bisa sesakit itu padahal saat syena bercerita saat itu syena bilang bahwa dia baik baik saja. Syena pun menyadari bahwa telah membentak mamanya dan segera memeluk naira.

"maafin nana mah, nana kebawa emosi" lirih syena yg masih setia memeluk naira, naira pun menggeleng mengisyaratkan bahwa syena tidak salah.

"seharusnya mamah yg minta maaf, maaf mamah ga pernah mengerti perasaan nana" naira pun membalas pelukan itu sambil mengelus surai milik syena.


maafin mamah, mulai sekarang mamah gakan nuntut kamu untuk punya teman" -batin naira

 























.........

 




















Kini iris girls sedang membaca janji kota tidak lupa pidato penutup mereka setelah itu mereka melepas jaket dan pin peniti berlogo iris girls itu lalu meletakannya di baki yg dibawa oleh beberapa agen dan iris girls pun resmi pensiun, semua penduduk pun bersorak dan menangis.

The Girls And The GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang