Happy reading ges!!
***
Setelah kemarin kami, aku, belva, dan adikku. Bermain bersama hari ini adikku kembali membawa belva untuk pergi jalan jalan. Katanya bukan hanya berdua, melainkan banyakan. Trmasuk diriku juga di ajak.
Pagi hari ini cuaca nya memang sangat mendukung untuk siapapun yang ingin bepergian. Aku sudah siap akan menjemput belva. Sekitar jam 07.30 kami akan mulai berangkat ke mall. Ya tujuan adik ku adalah mall Jakarta.
Aku mulai menjalankan motor ku. Jarak dari rumah ku dan belva tidak jauh, hanya sekitar 15 menit saja sudah sampai. Aku mengendarai motorku dengan sangat hati hati. Sebab aku selalu ingat akan pesan belva untuk selalu berhati hati. Padahal dirinya juga selalu saja ceroboh.
Aku sudah sampai di depan rumah belva, aku membunyikan kelakson ku agar satpam rumah belva mendengar dan membukakan gerbang untuk ku. Setelah di bukakan nya gerbang, aku memasuki motorku dan memarkirkan nya di halaman rumah belva. Halaman yang cukup luas. Dan aku lihat memang suasana rumah sangat sepi, bahkan jika ada orang yang lewat, mungkin mereka akan mengira bahwa rumah ini sedang di tinggalkan oleh penghuninya.
Aku berjalan je arah pintu dan memencet bel nya. Tak perlu menunggu lama, belva sudah keluar. Dia terlihat menggemaskan dengan Hoodie kebesaran nya, dan juga celana training yang ia gunakan. Memang terlihat simpel, tapi menurutku belva itu lucu, lihat tangan nya saja bahkan hilang di telan oleh hoodie tersebut.
"Ayo, udah siap kan? Mereka udah nungguin dirumah aku" ajak ku sambil menarik tangan belva. Belva tersenyum kemudian mengangguk.
Aku memakaikan helm seperti biasa, aku membawanya pergi untuk bersenang senang.
****
Kami sudah sampai di mall. Aku tak mengira yang ikut akan sebanyak ini. Karena yang aku tahu hanya aku dan satu teman ku, belva, adiku dan teman adik ku. Jika aku hitung hitung, ada 8 orang yang kini sedang berjalan bersama ku.
"Eyyyoo broo, what's up man?" Dia hekal, kata hekal sambil merangkul bahu ku. Hekal tipikal orang yang receh, pelawak, dia juga memiliki gen reog. Jadi akan memalukan jika membawa hekal kemana mana.
"Gua baik kal" jawab ku sambil tersenyum. Hekal melepas rangkulan nya, dan memasukan kedua tangan nya kedalam saku celana. "Syukurdeh kalo lo baik baik aja" kata hekal.
Aku hanya mengangguk dan menoleh ke arah belakang, ya kami memilih untuk memisah antara perempuan dan laki laki. Aku melihat belva selalu tersenyum, bahkan tertawa kecil akibat perdebatan kecil antara perempuan dan lerempuan lagi. Aku senang melihatnya bahagia. Setidaknya dia bisa merasakan apa itu bahagisa sebelum nanti kembali terluka kan?.
"Bang hekalll!!" Dia sheva. Dia juga yang paling muda di antara kami, sheva juga memiliki wajah baby face, dia juga polos nyerempet bego. Karena kepolosan nya itu lah yang mengharuskan kami memantau setiap pergerakan dia, sebab sheva pernah hampir akan di culik karena tipu daya permen.
Sheva berlari ke arah ku dan hekal, tentu hekal selaku abang asuh nya sheva dengan sangat senang hati menyambut kedatangan sheva. "Sheva kangen Abang, udah lama juga kita ga ketemuu" ucap sheva yang memeluk hekal. Sangat dramatis sekali eww.
"Woii lo bocil!! Jangan lari lari bangsat!!" Itu yang berteriak, dia radena, dia juga memiliki seorang kaka perempuan yang amat sangat cool. Sifat radena dengan sang kaka, sangat berbanding terbalik, radena yang memang menyebalkan, tengil dan juga jail. Memiliki kaka yang kesabaran nya setipis tisu di bagi seratus. Ga kebayang tuh gimana jadi nya mereka kalo udah baku hantam. Uhh
"Brisik, malu muluin aja lo" tegurku itu sangat memalukan kita ini sedang berada di mall, di tengah keramaian mall bisa bisa nya radena berteriak tanpa tahu malu. Sednagkan sang oelaku hanya menyengir saja.
"Yailah maaf kali ren, abis nya tuh tuyul nya si hekal kaga bisa diem" jelas radena dengan nafas yang sedikit terengah engah. Aku dan radena jalan berdampingan, sednagkan hekl bersama sheva jalan dengan bergandengan tangan dan sedikit melompat kecil. Jika di lihat lihat mereka seperti ayah dan anak.
"Eh bang, gua ama yang lain ke sono ya?" Dia adiku, putri namanya. Dia meminta izin kepadaku. Dan aku hanya mengangguk, tetapi aku juga sedikit berpesan. "Jagain kak belva, jangan biarin dia snedirian. Nanti abang tf" ucap ku kepada adiku.
Adikku pun membuat pose hormat "siap bos, tuan putri mu akan aman di tangan kami" jawab adiku, lalu melenggang lergi bersama perkumpulan perempuan.
Sedangkan kami para lelaki hanya mutar mutar saja, sesekali mampir untuk membeli jajanan.
*
*
Author pov:Putri memutuskan untuk mampir ke toko baju diikuti oleh belva dan yang lain nyaa. Mereka memisahkan diri. Putri bersama Raisya. Belva bersama vanesa dan juga bia. Sedari Belva SMA hingga kini kuliah, Belva hanya mempunyi dua teman perempuan. Belva bersyukur karena bia dan vanesa mau berteman dengan dirinya. Setidaknya ada orang yang memperdulikan dia selain reno dan adiknya.
"Eh bel katanya ortu lo lagi ke luar ya?" Itu bia yang bertanya. Belva mengangguk.
Bia memekik senang "aaaaa syukurlah, akhirnya lo ga di siksa lagi ama tu dua anjing" ucap bia sambil memeluk belva. Belva hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Rasanya belva ingin berbicara namun ia tak mampu untuk melakukan itu.
Vanesa yang sadar akan omongan bia pun memukul bahu bia "omongan lo di jaga bego" ujar vanesa dingin. Sedikit author kenalkan tetang mereka.
Vanesa dia memiliki sifat dingin, emosional, kalem. Dia juga tipikal orang yang tidak suka basa basi, dan di juga berprisip senggol bacok. Dia memiliki seorang adik lki laki yang sagat menyebalkan menurut nya. Vanesa harus terus menerus bertemu dengan tikus got itu.
Sedangkan bia dia memiliki sifat yang bar bar, humoris, humble. Dia juga bukan tipikal orang yang lemah. Dia berprinsip jika ada orang yang berani menyakiti orang terdekatnya, maka akan bia pastikn orang itu ga bakal lagi hidup tenang di dunia ini.
Putri, dia adik dari reno. Memiliki sifat yang humoris, di juga humble sama seperti bia. Sifat bar bar nya akan keluar jika dia sudah bertemu dengan sang cees dan juga bia tentunya. Putri juga seorang anak yang manja kepada abangnya. Dia juga tipikal orang yang pemilih.
Raisya itu teman putri. Memiliki sifat yang kalem, dia juga ga terlalu suka di usik, aga sedikit posesif terhadap orang orang terdekatnya. Dia juga anak dari seorang CEO paling di senggani di jakarta ini.
***
Woii, ehhh salahh, hai mksdnya 🤭🤭
Ga tau lah author ngetik apa, otak author lagi buntu. Gaje kan pastinya??
Udah ah ya ga mau banyak bacot, author lagi nahan laper pusing juga wkwk.
Babay btw voment juseyoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear B
Teen Fiction"Aku beruntung memiliki teman seperti dirinya. Semenjak dirinya hadir dalam hidupku, aku tak pernah merasa sendiri lagi" Start: 13 apr 2023 End:.......