04.he does have a good heart

3 5 19
                                    

Tak terasa 2 bulan sudah berlalu. Aku sedang bersiap siap untuk pergi kuliah. Aku mendapat kelas siang dengan belva. Aku dan belva sekampus, se kelas juga, jadi tak heran jika aku selalu pulang pergi bersamanya. Lagi pun kami adalah mahasiswa penerima beasiswa.

Aku sudah rapih dengan pakaian ku. Aku keluar dari kamar ku, tak lupa juga aku mengambil kunci motorku. Setelah itu aku keluar dan mengunci pintu takut takut akan ada yang merampok.

Lingkungan rumah ku cukup berbahaya dengan pergaulan remaja di sini. Beruntung adik ku tidak terpengaruh oleh pergaulan yang terlalu bebas itu.

Aku mulai menjalankan motorku dan menjemput belva seperti biasanya.

***

Setelah sampai di depan rumah belva, ternyata belva memang sudah menunggu ku. "Ayo naik, ini helm nya pake dulu" kata ku sambil memberikan helm bogo itu.

Belva hanya diam, ah aku lupa kalau belva tidak bisa memakai helm. "Oh iya aku lupa, sini aku pakein" kata ku, belva mendekat lalu aku memakaikan helm nya. Setelah selesai aku menyuruh belva untuk naik. Lalu aku menjalan kan motorku menuju kampus.

***

"Baiklah anak anak, seperti apa yang bapak jelaskan tadi. Sekarang tugas kalian rangkumlah bab 3 dan 4, kalian boleh meminjam buku di perpustakaan. Jangan lupa rangkuman tersebut kalian beri sampul agar rapi. Di kumpulkan minggu depan" kata pak tono.

"BAIK PAK!" Kompak semua murid menjawab.

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi pak tono berjalan keluar. Dan kini suasana kelas sedikit ricuh. Aku dan belva akan ke kantin untuk mengisi perut kita. aku dan belva duduk di bangku yang biasa kami tempati, kami juga selalu memesan makanan yang sama setiap hari nya.

Aku memsan makanan terlebih dahulu, sedangkan belva sudah berjalan duluan ke arah meja. Aku memsan nasi goreng 2 porsi dan teh hangat 2. Aku dan teman teman ku berbeda kampus. Maka dari itu hanya aku dan belva saja berdua di kampus ini.

Aku sudah selesai memesan makanan. Saat aku hendak mendekati meja, aku melihat 3 orang gadis berada di mejaku, dan lebih parah nya lagi mereka menyiram minuman ke arah belva. Aku tidak terima, aku langsung berlari dan menghampiri mereka. Sebelum mencegah mereka aku sudah menaruh nampan yang berisikan makanan.

"WOII!!" teriak ku. "Lo lagi ternyata!, Udah gua bilang kan, stop gangguin belva. Congean juga ternyata kuping lo!!" Lanjutku sambil menyentak mereka bertiga.

"Re-ren... Ga gitu, ini ga seperti yang kamu liat. A- aku bisa jelasin ini semua" ucap salah satu perempuan itu dan hendak meraih tangan ku. Namun langsung aku tepis.

"JELASIN APA LAGI SI BANGSAT!!? UDAH JELAS JELAS LO!! GANGGUIN BELVA!! APA LAGI YANG MAU DI JELASIN TOLOL!!?" sentaku yang sudah di liputi kabut amarah. Aku sangat marah jika ada orang yang berani mengusik bintang kecil ku aku tidak terima itu.

Karena siapapun yang berani mengusik, menyentuh, menyakiti bintang kecil ku. Akan aku pastikan dia tidak akan pernah hidup dengan ketenangan di dunia ini.

Perempuan itu pun menunduk takut, mental dia meciut. Lalu teman sepermainan nya pun maju. Dan kembali membentak reno.

"HEH!! MAKSUD LO APAAN BENTAK BENTAK TEMEN GUA HAH!!? LAGIAN JUGA LO NGAPAIN NGEBELAIN SI JALANG SIALAN ITU!!? JELAS JELAS TIARA ITU LE-" belum selesai ucapan perempuan itu reno menamparnya sedikit keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang