03. i love to see her happy

5 11 10
                                    

Happy reading kawan!!

***

Setelah lama kami berjala jalan di mall. Kami memutuskan untuk pergi ke warung bi iin. Warung itu sudah sangat memiliki banyak kenangan, dari masa SMP hingga kini masa kuliah. Kami duduk perdampingan. Aku belva, radena vanesa, bia hekal, raisya sheva, dan terakhir adik ku putri.

Kami memesan beberapa minuman, karena mkanan sudah bnyak beli di mall. Kami juga cukup terhibur oleh candaan yang di lontarkan oleh hekal dan juga radena. Sedangkan belva, dia hanya bisa tertawa dan tersenyum tanpa berbicara.

"Bang bang sheva mau nanya nih" kata sheva sambil memgang botol pororong nya.

Hekal sebagai abng asuh sejatinya menanggapi "iya mau nanya apa va?" Tanya hekal kepada sheva.

Tampak sheva sedang berfikir tetlebih dahulu untuk bertanya. "Ck, Buruan napa cil, bikin penasaran aja lo" itu radena yang berdecak. Sednagkan yang lain menyimak, termasuk aku.

"Ini, kemarin malem sheva ga sengaja denger suara aneh dari kamar bunda sama papa. Trs sheva penasaran, sheva deketin, trs disitu mamah bilang sakit ke papa. Mama ga kenapa kenapa kan bang?" Sontak pertanyaan polos sheva ini mengundang gelak tawa dari merea semua. Termasuk aku juga tertawa keras. Ada ada saja pertanyaan bocil satu ini.

"Tolol nyerempet bego, itu emak bapak lo lagu nge-mmm!!" Saat radena ingin menjelaskan apa yang terjadi, tiba tiba mulut nya di bekap oleh vanesa sang kaka.

"Jangan ngajarin yang aneh aneh ke bocil gua" kata vanesa dengan tatapan tajak ke arah adiknya itu. Sedangkan si pelaku hanya menyengir.

"Ngen apa bang? Kak nes tau??" Tanya sheva lagi dengan wajah polos nya itu.

"Udah she udah, sheva mending diem aja ya" kata bia berujar lembut. Bahaya kalo di lanjutkan.

"Iya she, mending lo diem, jangan nanya aneh aneh lagi" ucap ku ikut menimpali, karena tak akan lelar jika pertanyaan itu terus berlanjut. Apalagi radena tipikal orang yang vulgar dang geregetan.

Sheva mengangguk lantas memakan cimol yang  sempat ia beli tadi.

"Gua kira kita ga bakal bisa ngumpul kaya gini lagi" itu hekal yang berbicara.

"Iya gua juga ga nyangka, ydah sibuk ama urusan masing-masing si, chatan aja jarang kan" lanjut ku. Memang kita sudah lama tidak berkumpul kumpul lagi, terakhir kumpul saat kelulusan SMA. Sudah lumayan lama.

"Gimana tugas tugas di kampus kalian?" Tanya vanesa sambil menyeruput kopi nya.

"Gua sama Belva si lumayan, ga berat berat amat tugas nya" kata ku menjawab.

"Kalo gua mah malesin nying gurunya, kek tai banget asu, ngasih tugas ga kira kira" keluh hekal yang memang sudah muak dengan tugas tugas kuliah nya.

"Gua aman aman aja bro, tugas dikit, paling bolos" kali ini radena yang berbicara. Yap bolos itu kebiasaan dia sejak dari SMA lalu.

"Gua aduin emak mampus lo" ancam vanesa dengan nada yang cukup serius.

"Jangan dong kak, bisa jadi gembel kalo lo ngadu ke emak, lagian gua bercanda doang kali, serius amat hidup lo" kata radena sinis.

"Ga peduli, derita lo itu mah. Tugas gua cuman ngelaporin apa yang lo lakuin" ucap vanesa santai. Sedangkan radena sudah betmut

"Sheva juga muak sama tugas kuliah, nyebelin banget gurunya" sheva ikut menimpali sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gua juga aman aman aja si, lo sendir nes?" Terakhir bia yang berucap.

"Ya lo tau lah, gua kan sekampus ama lo bego!!" Sentak vanesa.

Dear BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang