🎵Beethoven: Symphony No. 9 in D Minor Op. 125 "Choral": II. Molto vivace - Ludwig van Beethoven
Neredya sudah berada di atas kapal menuju dermaga Tethoris --- lagi lagi ia memilih jalur yang lama ditempuh, alasannya adalah nomor satu yaitu pergi ke Easthaven, karena Tethoris dan Easthaven bertetangga, Neredya memilih menuju dermaga itu.
Membayar koin lebih agar orang-orang dermaga tutup mulut dikarenakan sudah pasti Albert akan mencari nya, sekarang Neredya hanya memegang koin sedikit dan mengandalkan jubah nya untuk menutupi identitas.
Berada di kapal membuat nya merasa deja vu dan teringat tentang mendiang Victoria. Siapa sangka seorang wanita yang ia kira memiliki kepolosan nyata nya menyimpan rahasia gelap.
"Tak semua tangisan berarti duka. Terkadang, air mata adalah kebahagiaan yang tak mampu diungkapkan oleh lisan." ucap Neredya pada dirinya sendiri sambil memerhatikan tenang nya air laut.
*****
Pagi nya, Albert terkejut lantaran Neredya tidak ada di kastil Silveryen. Albert telah menduga ini akan terjadi.
"Lord Grover, kau mengetahui dimana Neredya? Barang-barang nya sudah tidak ada." Albert sedikit panik.
"Lord Albert tenanglah, ayo kita pergi ke Manor." ucap Grover memberikan ide.
Albert dan Grover pun langsung pergi menuju Manor.
Sesampai disana ada Geino, Isaura dan Aether yang sedang sarapan bersama. Sementara Sir Derrick berdiri di sebelah Geino layaknya seorang ksatria pada umum nya.
"Lord Albert? Lord Grover?" Sir Derrick duluan lah yang sadar dengan kehadiran dua bangsawan itu.
Tanpa aba-aba kedua bangsawan itu masuk ke ruangan makan dan tampak sedikit panik.
"Apa kalian mengetahui dimana Neredya berada? Pagi ini barang-barang nya sudah tidak ada. Anak itu benar-benar." Albert tampak pusing sekali sekarang.
Sir Derrick dan Geino saling melirik. Kemudian ada Isaura yang melebarkan mata terkejut.
Geino pun meletakkan sendoknya lalu bangkit dari kursi menenangkan Albert. "Lady Neredya pergi ke suatu tempat, semalam ia pamit padaku dan juga Sir Derrick. Dia akan baik-baik saja Lord Albert."
"Apakah ada sesuatu yang terjadi?" Aether juga ikut bangkit lalu berjalan mendekati Geino dan Albert berada.
"Ini memang salahku, aku memaksa nya untuk mengikuti perjodohan. Dan kalian tau Neredya bukan? Seorang wanita yang sama sekali tidak tertarik dengan pernikahan atau pun ikatan lainnya." Albert menghela nafas.
"Pantas saja dia kabur, kau memaksa nya." Grover tidak sadar dengan ucapannya, ia pun langsung menutup mulut nya. "Maaf Lord Albert."
Geino terdiam, tetapi diam nya adalah sedang berpikir sesuatu di benak nya.
Isaura yang masih di tempat duduk pun menyadari sesuatu bahwa kakak nya itu tahu dimana keberadaan Neredya namun dirinya memilih diam saja dan tidak ikut campur.
"Dia akan kembali Lord Albert --- kau tenang saja, semalam ia berkata bahwa dirinya akan kembali dengan cepat dan kau tidak perlu khawatir." Geino menenangkan Albert lagi.
"Anak itu memang pintar sekali membuat ku pusing, aku harus mencari alasan agar ayah dan ibu ku tidak khawatir."
"Lord Albert --- menurutku kau harus kembali ke Tethoris lebih awal dan meminta izin kepada King Arthur I dahulu karena ada hal yang mendesak. Untuk membuat sebuah alasan kepada orang tua mu bilang saja 'Neredya sedang betah berada di Skylesice' seperti itu." Aether memberikan saran untuk Albert.
"Sepertinya ide mu bagus, terima kasih Lord Rivallion." sekali lagi Albert menghela nafas.
"Kembali lebih cepat? Bukankah itu menimbulkan kecurigaan? Marquess Eugene pasti tahu alasan kalian berada di Skylesice adalah menghadiri upacara untuk mendiang Lady Charesa --- sudah pasti ia akan menanyakan alasan mengapa kembali lebih cepat. Dan bukankah aneh kau tidak kembali ke Valeria? Itu ada di pikiranku, Lord Albert." Sir Derrick harus memperlambat perjalanan Albert, karena sudah pasti Neredya sedang berada di perjalanan.
"Aku setuju dengan Sir Derrick." Geino menimpali perkataan Sir Derrick.
"Itu juga bagus." Aether berpikir ide itu tidak lah buruk.
Sedangkan Grover hanya mengangguk saja mengikuti alur.
"Lord Albert, Lord Grover. Bergabung lah dengan kami." Geino mengajak kedua bangsawan itu untuk sarapan bersama.
*****
Tethoris, Valcke.
Yesenia tengah duduk di kursi kecil yang ia taruh di samping ranjang tepat sang suami terbaring sakit disana. Tak henti-henti nya dirinya berdoa untuk kesehatan Eugene.
"Yesenia..." panggil Eugene dengan lirih sambil terbatuk-batuk.
Yesenia langsung menggengam tangan suami nya agar Eugene bisa merasa tenang. "Aku disini, ada yang sedang kau inginkan? Kau ingin apel?" tanya Yesenia sangat khawatir karena semakin hari kesehatan Eugene semakin menurun.
Eugene menggeleng, "Aku hanya ingin berbicara saja padamu."
"Aku berada disini, selalu. Aku selalu bersama mu Eugene." Yesenia mengusap dahi suami nya itu dengan lembut sambil tersenyum haru sambil menyatukan kedua dahi nya.
"Aneh bukan rasanya? Kita terbiasa hidup dengan anak-anak. Dan sekarang mereka menjadi sibuk dan memiliki urusan masing-masing. Albert sudah menjadi seseorang yang sangat hebat begitu pun dengan Neredya yang tumbuh menjadi wanita tangguh dan kuat. Aku berhasil mendidik mereka --- aku berhasil." Eugene tersenyum mengingat kedua anak nya.
"Benar, kau berhasil membuat mereka menjadi seseorang yang kuat dan tentu saja hebat." Yesenia terkekeh, akan tetapi hati nya merasa perih sebab pembicaraan ini seperti akhir dari segala nya.
"Kau juga menjadi ibu yang baik untuk mereka, terima kasih telah hadir di kehidupan ku Yesenia."
"Kau ingin apel? Atau lainnya? Akan kukupaskan. Buah-buahan ini baru saja dipetik dan rasa nya sangat segar." Yesenia memilih berganti topik lalu bangkit dari kursi dan mengambil buah-buahan segar yang tak jauh dari sana.
Sebagai suami dan menghabiskan waktu lama, Eugene paham istrinya itu sedang menyimpan sedih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share! ❤️
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
MONACHOPSIS (COMPLETE)
Romance[Spin-off "ECCEDENTESIAST"] SILVERYEN #1 - BISA DIBACA TERPISAH! - Three years after "ECCEDENTESIAST"~ "Geino Lexander Hector Silveryen" adalah seorang bangsawan bergelar 'Duke of Skylesice' sekaligus kepala keluarga dari House 'Silveryen' klan tert...