11

1.3K 171 16
                                        

"Oh Eiko... Apa yang membuatmu datang kesini"
Raut wajah Sora berubah menjadi tenang ketika melihat yang mendatangi dirinya adalah adiknya, Eiko. Gadis itu memperpendek jarak antara dirinya dan sang kakak, raut wajahnya menjadi lebih serius

"Langsung ke intinya saja"Ucap Eiko "Aku ingin membicarakan tentang isi robekan diary itu. Aku pikir bagaimana jika kita melakukannya bersama-sama"

Eiko berucap dengan mantap, tidak ada keraguan terdengar dari setiap kalimatnya yang baru saja dia ucapkan

Sora menatapnya sinis "Tidak perlu, kamu masih lemah"

"Tapi aku bisa melawan dengan pedang ku. Dari dulu aku berlatih bersama papa"

"Percuma saja, kamu nggk punya vision"

"Apa maksud kakak? Apa karena hanya aku yang tidak memiliki vision? "

Sora terdiam menatap adiknya, terdapat ekspresi malas di wajahnya, seakan mengatakan 'menyerahlah' dia tau bahwa bagaimanapun yang terjadi, dirinyalah yang pasti akan lebih menguasai suatu hal dari adiknya.

Eiko yang memahami sifat dari ekspresi kakaknya itu merasa terhina, walaupun Sora tidak berkata apapun, Eiko mengerti apa isi pikiran si Kakak

Lantas suaranya meninggi dan terdengar lebih keras daripada sebelumnya, bersamaan dengan tangannya yang terkepal tanpa dia sadari

"Kalau begitu, kita bertarung dengan pedang. Kamu boleh memanggilku lemah jika aku kalah" ucapnya lantang  "Tapi jika aku menang, aku ingin robekan kertas diary mama yang kamu simpan"

Sora yang mengerti bagaimana keadaan adiknya hanya menatapnya dengan sinis serta angkuh

"Jika aku menang, lebih baik jangan pernah mengganggu atau bertemu denganku lagi" Sora berucap, memang sudah jelas dia memiliki alasan dibalik kata katanya yang terdengar penuh tekanan itu

Eiko menatapnya dengan serius, terdiam sesaat, mungkin memikirkan sesuatu?

Tapi tidak

Tidak untuk saat ini, dia sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan

"Aku setuju"

Persetujuan antara kedua belah pihak menuntun pertarungan ini di sebuah lapangan luas yang tidak ada penghuninya, suara sentuhan besi dari kedua pedang terdengar dengan jelas semenjak beberapa saat lalu.

Kecepatan, ketangkasan terlihat dari bagaimana mereka bertarung, di iris mata berwarna Ruby milik Sora terpantul sosok Eiko yang berada didepannya, satu serangan kuat di hasilkan oleh Sora, namun serangan itu bisa di tangkis dengan Eiko, walaupun begitu serangan Sora cukup mempan membuatnya untuk sedikit terpental ke belakang secara paksa, namun dia masih berdiri tegak

Tapi tetap saja, bisa di simpulkan serangan Sora berhasil di tangkis oleh Eiko, ini adalah hasil kerja keras dari Eiko, yang melatih dirinya dalam penggunaan pedang semenjak kecil

Merasa serangannya sedari tadi bisa di block oleh Eiko, Sora mendengus kesal dan ia mulai menggunakan cara licik yaitu memakai vision nya.

Sora melemparkan pedangnya lalu mengeluarkan catalyst nya dan menyerang eiko dengan jarum apinya. Eiko yang terkejut dengan cekatan  menghindari jarum-jarum api tersebut.

Namun tetap saja, serangan mendadak dari Sora yang diluar aturan yang ditetapkan berhasil menggores lengan kanan Eiko hingga berdarah, eiko merintih karena rasa nyeri yang membuat tangannya sedikit lemas.

過去を変える || KazuScaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang