|CHAPTER 1|

4 2 0
                                    

Ini tulisan pertamaku. Jadi mohon dukunganya. Mimin agak ragu sih, ini cerita seru atau nggak. Tapi moga betah deh.

Jan lupa vote dan spam komen 1k

HAPPY READING

__________📗✏📗__________♡

Disebuah keluarga, terdapat empat anggota. Itu adalah keluarga kediaman Altezza.

Keluarga Altezza kini sedang menikmati sarapan mereka dengan tenang.

"Dek... Nanti kesekolah Papa nggak bisa anterin untuk pendaftaran. Maaf ya" Ucap seorang laki-laki sedikit baya

"Nggak papa. Papa kayak nggak tau Meira aja." Jawab Meira

Semua yang ada diruang makan itupun tertawa.

Meira Zifwa Altezza namanya, Ia pindah sekolah karena didrop out karena cari masalah sama anak yang punya sekolahan.

"Yaudah, ayo berangkat Pa, Kak" Pinta Meira.

Ridwan-Papa Meira itu memakai mobil untuk kekantor bersama Meira.

Sedangkan Mahatma-Kakak Meira itu memakai motor ninja warna hitam

"Ma, kami berangkat dulu ya" Izin mereka bertiga

"Iya hati-hati. Ingat untuk Meira, hari pertama kamu sekolah jangan buat keributan lagi" Balas Raisya-Mama Meira dan Mahatma.

"Siap Ibu Negara" Balas Meira dengan tangan menghormat.

"Assalamu'alaikum" Ucap mereka bertiga serempak

"Wa'alaikumussalam" Balas Raisya

__________


Meira masuk dulu ya Pa" Salam Meira sembari mencium punggung tangan Ridwan

"Iya. Hati-hati Ra. Maaf ya Papa cuma bisa nganterin sampai didepan gerbang"

"Nggak apa. Papa hati-hati dijalan" Ucap Meira sembari keluar dari mobil

"Iya. Assalamu'alaikum" Pamit Ridwan

"Wa'alaikumussalam" Meira langsung melangkah menuju sekolahan yang tampak sangat besar.

"Ya Allah sekolahannya lebih besar dari SMA Binanegara. Papa habis uang berapa ya untuk Meira sekolah?" Meira sangat terpesona dengan sekolahan itu.

Bruk...

Meira menabrak seorang perempuan sepantarannya

"Sory gue nggak sengaja" Meira langsung membantu perempuan itu untuk berdiri

"gue nggak papa. Lo... Murid baru ya?" Tanya perempuan itu sembari melihat penampilan Meira dari atas sampai bawah

"Iya. Ini gue lagi cari ruang TU." Balas Meira dengan mencari ruang TU

"Ayo gue anter" perempuan itupun menawarkan bantuan.

Mereka berdua pun berjalan munuju ruang TU.

"Oh ya. Kenalin gue Ghina Azzalea Nurinna. Panggil aja Ghina" Ghina mengulurkan tangannya

BERAWAL DARI BENCI grow into loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang