2

18 0 0
                                    

Bunyi dering alarm terdengar ke seluruh penjuru kamar dan membangunkan Shankara, tanpa basa-basi ia langsung menuju kamar mandi dan bersiap kerja. Setelah siap ia berjalan meninggalkan kamarnya dan berjalan ke kamar buah hatinya, cukup dengan mengetuk pintu untuk membangunkan Wistara. Tapi untuk membangunkan Astara, ia perlu effort lebih karena sang bungsu memang seorang yang sangat susah bangun.

Ia memasuki kamar Astara dan mengguncangkan badan Astara perlahan sambil membisikannya agar terbangun. Akhirnya setelah 5 menit berusaha, Astara terbangun, ia mengecup keningnya sebagai hadiah karena sudah bangun.

Seperti biasa Shankara menarik selimut Astara dan menyuruh Astara untuk langsung mandi. Setelah selesai ia keluar berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, selagi ayah menyiapkan sarapan Wistara turun kedapur untuk mengambil segelas susu sebagai awalan sebelum sarapan.

" Sarapan siap! "

" Astara!! "

" Iyaaa "

Astara turun dan duduk di meja makan bersama keluarga kecilnya, karena hari ini anak-anak libur si kembar akan stay di rumah kecuali jika mereka ingin ikut ayahnya bekerja.

" Kalian ad acara apa? "

" Gak ada yah "

" Mau ikut ayah? "

" Gak ah, mau nonton aja di rumah "

" Ya udah, ayah duluan ya, jangan lupa cuci piring "

'smooch' 'smooch'

Shankara pergi meninggalkan kedua anaknya dirumah sendirian dan berangkat ke kantornya, Wistara memutuskan untuk cuci piring dan Astara membersihkan meja makan. Setelah selesai Wistara kembali ke kamarnya untuk bermain game online bersama temannya yang lain. Semetara Astara ia teta berada di dapur dan menonton dengan ipadnya.

Tidak seperti anak SMA lainnya, Astara lebih memilih menonton kartun dan film anak-anak dari pada film remaja yang penuh romansa, menurutnya dia belum siap untuk tontonan seperti itu. Walaupun dia bergaul dengan pria seumuran paman atau ayahnya.

~~~~~

Sesampainya di kantor, Shankara memarkiran mobilnya di basement dan berjalan untuk naik lift menuju lantai dimana ruangannya berada. Saat ia melangkah masuk kedalam lift ia bertemu kolega satu ruanganya dan dia tersenyu, mereka berbincang selama di dalam lift dan Shankara menanyakan apakah koleganya senggang malam ini.

" Apa kau ada waktu malam ini? "

" Ada, memangnya kenapa? "

" Mau kah kau makan malam di tempatku? "

" Boleh saja, ajak yang juga "

" Hahaha akan ku ajak "

Pintu lift terbuka dan mereka berjalan berdampingan menuju meja kerja mereka, sebelum Shankara mendudukan kursinya, ia menyakan kepada beberapa koleganya untuk makan malam, dan 4 orang berkata " iya" termasuk Vincent pria yang ia temui di lift

Shankara bekerja seperti biasa orang kantoran biasa, rapat, presentasi, laporan dan lain-lain yang membuatnya menghasilkan uang untuk anak-anaknya dirumah. Saat ia sedang beristirahat tiba-tiba mendapat telepon dari si bungsu, dia menjawab telepon itu segera agar tidak marah.

Mereka berbincang cukup lama ditelepon tentang film yang baru Astara lihat, Shankara sangat senang mendengar si bungsu mengoceh, itu lebih dari cukup untuk mengobati rasa penatnya. Evan yang duduk tidak jauh darinya, itu memperhatikan dan sesekali mendengar obrolan mereka.

15 menit terlewati dan telepon itu berhenti, Shankara menghela napas lega karena dia senang si bungsu tetap diam di rumah.

" Bungsu Pak? " tanya Evan.

In Love With Daddy's Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang