4

6 0 0
                                    

Setahun berlalu setelah drama itu, Wistara berhasil lolos beasiswa di salah satu universitas di Australia. Begitupun dengan Astara ia berhasil lolos ke universitas impiannya.

Sudah satu semester mereka jalani dengan terpisah, Wistara selalu menyempatkan waktu untuk memberi kabar Astara di rumah agar tidak begitu merasa sendiri.

Nasib Shankara juga berubah, ia keluar dari perusahaan lamanya dan memulai perusahaannya sendiri. Ada juga beberapa teman Shankara yang ikut keluar dan membantu perusahaan kecilnya, yaitu para pria yang ia undang makan malam beberapa waktu lalu.

Astara dengan kepribadian genitnya, selalu pulang ke perusahaan ayahnya terlebih dulu sebelum akhirnya pulang kerumahnya. Ia disana hanya untuk memandangi para paman yang bekerja.
Astara pikir ketika para paman itu bekerja dengan pakaian yang rapih sungguh sexy.

"...."

"...."

"Astara?, hey ayo pulang! " seru ayah.

" Hah? oh ayo "

Jawab Astara setelah akhirnya terbangun dari imajinasinya tentang pria-pria tampan itu. Ia di gandeng oleh ayahnya dan melambaikan tangan pada Evan yang masih duduk di kursi kerjanya. Evan melambai balik dan tersenyum manis.

" Manis banget ya "

" Siapa? "

" Astara "

" Oh "

" Pengen gua peluk, gemes b- AADUUHHH!!! "

Ucapan Evan terputus akibat di lepari buku yang lumayan tebal oleh Shankara yang ternyata kembali masuk ke dalam kantor dan mendengar ucapan Evan.

"Jaga ucapan lo "

Ucap Shankara dan berjalan keluar dari kantor dan langsung ke mobil untuk berkendara pulang dengan Astara.

~~~~

Setelah legal untuk meminum alkohol, sekarang Astara lebih sering ke club hanya untuk minum. Karena jika ia melakukannya di rumah, sang ayah akan mengomel dan menyita minumnya.

Namun seberapa banyak gelas alkohol yang ia telan, dia tidak merasa mabuk sama sekali, hanya sedikit mengantuk.

Setiap akhir pekan Astara akan berangkat ke bar atau club terdekat dengan menyetir sendiri lalu pulang dengan menyewa sopir.

Ada satu moment dimana Astara sedang berada di meja suatu bar, ia melihat Vincent berjalan ke arahnya. Karena tidak ingin dikenali dan takut dia melapor, maka Astara memakai topinya dan duduk membelakangi.

Vincent pun duduk di sebelah Astara tanpa menghiraukannya. Ia memesan segelas Jack Daniel's dan melihat sekeliling, Vincent sempat melihat kearah Astara namun ia tidak mengenalinya atau bahkan lebih ke tidak peduli.

15 menit sudah berlalu dan mereka masih duduk berdampingan, Astara berencana untuk pergi namun, seseorang datang menghampirinya.

" Gua liat dari ujung, lo sendiri ya? "

Astara mengangguk.

" wanna hooked up? "

" You're not my type "

Ucap Astara lalu pergi meninggalkan meja dan menelepon sopirnya. Sementara di dalam club, orang itu berdiri tidak percaya akan yang baru ia dengar, dan Vincent ia terkekeh pelan.

Orang itu mendekati Vincent dan menepuk punggungnya pelan, lalu menanyakan pertanyaan yang sama. Vincent berdiri dan tersenyum, begitupun dengan orang itu, ia membayar minumannya dan berjalan keluar.

" So it's a yes? "

Vincent menunduk dan tersenyum.

" No. "

In Love With Daddy's Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang