5

10 0 0
                                    

Shankara dan Wistara tidur dengan perasaan khawatir karena baru pertama ini si bungsu pergi keluar tanpa berpamitan hingga pagi hari. Ketika mata hari terbit dan mulai tinggi, mereka berdua memutuskan untuk mencari Astara mulai dari rumah temannya hingga rumah Jayen. Dan disitu Jayen menjelaskan bahwa mereka sudah lama putus dan semalam mereka bertengkar lewat pesan dan setelahnya ia tak mendengar kabar apapun. Keduanya mulai bingung dan Shankara duduk di anak tangga teras rumah sewa Jayen dan berpikir, Wistara sudah membujuk ayah untuk pulang dan menunggu dirumah. Namun Shankara menolak dan ia teringat satu tempat yang Astara suka namun jarang ia datangi, ini terdengar tidak mungkin tetapi Shankara yakin bahwa si bungsu ada di sana.

Ia berlari menuju mobilnya dan melaju cepat ke tempat itu, Wistara terkejut dan langsung masuk kedalam mobil sebelum akhirnya sang ayah mengebut, tempatnya cukup jauh dan terlihat elite, Wistara bingung kenapa ayah mengemudi kesini, tempat dimana tidak mungkin ada Astara. Namun ia berhenti di depan sebuah rumah, ia turun dan mengetuk pintu rumah itu, lumayan lama sang pemilik untuk membuka pintu tapi akhirnya terbuka juga.

" Ya? "

" Vincent! "

" Masuklah "

Mereka masuk dan mengikuti Vincent yang berjalan sambil menyeruput kopi di tangannya dan sampailah mereka di dapur. Dan benar saja, Astara berdiri di balik kitchen island sedang menuang air kedalam coffee dripper dengan hati-hati, lalu tersenyum saat melihat Ayah dan kakaknya berdiri di depannya.

" Oh udah sampe?, mau kopi~ ? "

Apa itu? nadanya lembut dan hangat yang sudah lama tidak mereka dengar muncul kembali orang yang sama. Keduanya menatap tidak percaya, sedangkan si bungsu tersenyum manis sambil menuangkan kopi ke dalam gelas. Vincent yang baru saja menyesap kopinya mencoba menyadarkan Shankara dan Wistara dari bayangannya.

" Hah ah? boleh "

Astara tak berhenti tersenyum dan memberikan kedua gelas itu pada mereka lalu duduk di kursi sebelah Vincent, Shankara menyicipi kopi tersebut dan ia terkejut akan betapa enaknya kopi itu. Wistara menatap curiga akan keduanya dan meminum kopi itu.

" Kenapa gak pulang ke rumah? "

" Mabok " jawab Vincent.

" Kok bisa, biasanya juga sampe gini "

" Ayah pasti udah tau dari Jayden "

" Udah, tapi gak harus sampe gini kan? sampe salah alamat rumah. "

" Gak salah, sengaja "

" Astara sengaja bilang ke sopirnya buat ke alamat ini, karena Astara lagi pengen cari tempat tenang buat istirahat, kenapa gak di rumah? kan di rumah lagi ada orang asing yang buat Astara gak nyaman, dan dari pada orang itu yang pergi mending Astara aja, gapapa kan Astara stay disini sebentar. Udah ijin kok katanya gapapa asal buatin kopi tiap pagi sama beres-beres rumah. "

Vincent mengangguk dan melihat ke arah Shankara yang berada di depannya, pria itu mengangguk dan tersenyum lalu memeluk si bungsu dan berkata boleh, butuh waktu lebih untuk Wistara akhirnya paham dan tersenyum memperbolehkan. Asal Astara sering berkunjung kerumah walaupun hanya sebentar. Mereka bertanya apakah mereka perlu membawakan pakaiannya kesini, Astara menolak ia berkata akan pulang jika ingin berganti pakaian.

Ayah dan Wistara berpamitan pulang, Vincent dan Astara mengantar hingga mobil mereka hilang dari pandangan. Vincent meminta Astara masuk dan ia bersiap untuk pergi bekerja, Vincent bertanya apakah Astara tidak memiliki kelas hari ini dan Astara menggelengkan kepalanya. Saat ingin berangkat bekerja, mobil yang biasa Vincent gunakan tiba-tiba bermasalah, Astara menawarkan Vincent untuk memakai mobilnya dan ia setuju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Love With Daddy's Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang