3

15 0 0
                                    

Keesokan paginya Shankara memulai rutinitasnya dari bangun tidur hingga memasak sarapan, namun bedanya harini dia libur bekerja. Ia berniat mengajak anak-anak pergi keluar bersama.

" Gimana kalo hari ini kita jalan-jalan? "

" Kemana?? "

" Terserah kalian "

" Eum Wistara ada janji sama temen, ayah sama Astara aja gapapa kan? "

" Gapapa, mau kemana emang? "

" Ketemuan aja sih, kelompok "

" Oh ya udah, have fun "

Wistara pun meninggalkan meja makan untuk bersiap pergi bertemu dengan teman temannya. Tersisa ayah dan Astara saja, mereka berdua masih bingung ingin pergi kemana.

" Gimana ke taman deket rumah aja " usul Astara.

" Boleh, ayo siap-siap "

Astara berdiri dan meninggalkan meja makan untuk berganti pakaian. Beberapa menit kemudian keduanya turun bersamaan dan memutuskan untuk pergi bersama.

Wistara menurunkan Ayah dan Adiknya di taman dan melaju ke tujuannya sendiri.
Ayah dan Astara berjalan santai di taman sambil mengobrol tentang banyak hal.

Karena weekend taman hari ini sedikit lebih ramai dari bisanya, banyak orang bermain dengan bayinya dan ada juga yang berolahraga, saat mereka sedang berjalan santai sembari mencari tempat duduk.

Tiba tiba Shankara di kagetkan oleh orang yang tepuk pundaknya dari belakang. Orang itu terengah-engah dan wajahnya basah karena keringat, mungkin dia sedang lari pagi.

" Shan.. hah... hah... " panggilnya.

Ayah melihat ke arah belakang dan terkejut saat tahu siapa yang memanggilnya. Astara tidak tahu dan terus berjalan hingga ia menyadari bahwa ia sendirian. Ia berbalik dan mencari-cari ayahnya.

Astara terdiam saat melihat sosok yang berdiri bersamanya adalah Vincent, rambutnya basah dan proporsi tubuhnya lebih terlihat karena memakai pakaian olahraga.

" Astara sini, sapa teman ayah "

" I-iya yah "

Astara berlari kearah mereka dan hendak bersalaman namun Vincent menolak, karena tangannya yang kotor dan basah akan keringan, ia tidak ingin Astara kotor.

" Jangan salim, nanti tanganmu kotor " ucapnya.

Shankara terkekeh dan Astara terdiam memandang wajah tampan pria itu. Karena tidak ingin mengganggu waktu ayah dan anak milik temannya, ia bergegas pamit meninggalkan mereka.

" Eh om! "

" Iya? "

" Rumahnya dimana? "

" Tanya ayah kamu "

" Eum okay "

" Saya duluan ya "

" Iyaa, hati hatii!! "

Seru Astara mengingatkan dan di balas lambaian tangan oleh Vincent, Shankara hanya diam dan memperhatikan anaknya bertingkah, sesekali ia meledek dan mencubit pipi tembam anak genitnya.

~~~~

1 jam lebih mereka menghabiskan waktu bersama di taman itu akhirnya kembali kerumah, saat mereka masuk rumah masih kosong dan dingin tanda berarti Wistara belum pulang. Astara langsung merebahkan tubuhnya di sofa karena lelah. Shankara duduk di sampingnya dan menyandarkan kepalanya pada punggung sofa.

Shankara terbangun dan melihat anak disampingnya sudar tertidur lelap, ia berdiri dan mengambil selimut untuk menutupi tubuh Astara. Tak lupa juga ia mengecup keningnya dan berjalan ke kamarnya. Ketika ia hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba Wistara kembali dan masuk kedalam rumah, Shankara menyapa si  sulung dan mengecup keningnya baru dia pamit untuk tidur.

In Love With Daddy's Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang