R03

11 3 0
                                    

A fanfiction by kanna
Vote when you're
interested

Hari ini Jaemin pulang cukup larut, dan Jeno tahu alasannya. Tak mau berurusan lebih lama dengan suami lima hari nya itu, Jeno segera masuk kedalam kamar setelah melihat kaki suaminya sudah didalam rumah.

Berbaur dengan kasur seperti biasanya, lalu terlelap begitu saja.

Jaemin yang sadar akan perilaku Jeno tak ambil pusing karena dirinya juga tak peduli, yang ia pikirkan sekarang hanya Jisung. Laki-laki lebih muda darinya itu tadi memeluknya sangat hangat, rasanya terasa sampai saat ini juga.

Pergi ke dapur lalu mandi, melakukan rutinitas sehari-hari seperti biasanya dan akan pergi tidur.

Sebelum itu jangan lupa bermain game barang sebentar. Lalu tidur di sofa samping kasur besar yang sekarang menjadi miliknya dan dia.

"Huhh, capek."

Jaemin segera mengambil lip balm nya, memakaikan pada bibir yang sudah pink itu. Lalu menarik selimutnya, tertidur dengan suara kendaraan kota yang mulai reda.

***

"Hhh, erghh," Jaemin terbangun karena geraman rendah entah milik siapa, matanya masih terpejam namun kulitnya merasakan nafas hangat yang ia duga milik Jeno.

"Tahan Jeno, bangsat."

Baru, Jaemin berani membuka matanya. Begitu terbuka matanya langsung menangkap jakun yang naik turun dan leher putih Jeno.

Mendongak guna melihat apa yang sedang Jeno lakukan.

"Jen?" ucapnya bingung.

Jeno menatap mata Jaemin lalu detik itu juga memajukan wajahnya mendekati wajah Jaemin.

Yang didekati tegang, tak tahu apa yang harus dilakukan. Setelahnya bibir mereka bertemu, Jaemin hanya pasrah. Toh mereka sudah sah.

Bibir Jeno mulai melakukan aksinya, mengecup benda merah kenyal didepannya lalu menjilatinya seakan benda itu adalah eskrim yang akan mencair.

"Ughh," leguh Jaemin tak kuasa menahan geli diperutnya.

Jeno mulai meraup habis bibir Jaemin dan mengulumnya bergantian, atas bawah. Begitu seterusnya.

Jaemin mulai tak tahan akan sentuhan setengah-setengah milik Jeno, ia ikut mengulum bibir bawah Jeno.

Tangan Jeno mendekat kearah dagu Jaemin lalu membuka mulut itu dengan lembut, Jaemin menurut.

Setelahnya lidah mereka bertemu, meliukkan benda tak bertulang itu didalam mulut Jaemin. Hingga saliva turun dari dagu Jaemin entah milik siapa.

Jeno mengalihkan lidahnya menuju langit-langit mulut Jaemin, menjilati seluruh permukaan disana.

"Ahh, enghh jenhh."

Tak menghiraukan desahan nikmat milik Jaemin yang terus saja terdengar. Jeno kembali mempertemukan lidah masing-masing dari keduanya.

Dijilatnya lidah itu, pun Jaemin yang sudah kepalang nafsu.

Jeno menghentikan sesi ciuman mereka, membuat Jaemin sedikit kecewa.

Relationshit [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang