A fanfiction by kanna
Vote when you're
interested"Pagi sayang."
Mata Jaemin terbuka dengan malas, sebab di depannya- larat di depan wajahnya terpampang jelas wajah lelaki yang semalam entah kenapa ia cium.
Berniat sesegera mungkin beranjak dari kasur sialan ini, lalu bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
Namun niatnya urung, tangannya dicekal oleh tangan yang lebih besar.
"Mau kemana? Sini cium dulu dong," goda Jeno pada Jaemin.
Pipi Jaemin kembali memerah, sialan- umpatnya dalam hati. Entah apa yang merasukinya semalam, tiba-tiba saja mencium lelaki yang baru menjadi suaminya.
"Jen, jangan gitu dong. Semalem badan gue di hack."
Alasan konyol macam apa yang telah keluar dari mulut Jaemin. Jeno tergelak, dengan bulan sabitnya menelan habis bola mata si lelaki berwajah samoyed itu.
Jeno menarik badan Jaemin memeluknya lalu mendongakkan wajah Jaemin untuk menatapnya.
"Denger, kamu," ucap Jeno mengelus rambut halus Jaemin, "sama aku," lanjutnya dengan menyentuh dada nya. "Itu udah nikah, kita bakal hidup bareng-bareng terus. Seumur hidup. Jadi sayang, jangan peluk-peluk orang lain lagi ya.. aku cemburu tau."
Jaemin terkejut, pernyataan bahwa ia "peluk-peluk orang lain" sangat mengarah pada Jisung. Siapa yang memberi tahu Jeno tentang hal itu.
Juga pernyataan bahwa ia akan hidup dengan Jeno seumur hidup membuatnya seolah kembali tersadar pada realita, lagi-lagi hal itu membuatnya jatuh sejatuh jatuhnya.
"Jen gue-"
"Sayang, aku tegaskan lagi ya. Kita udah menikah, udah sah juga. Kalo aku minta kamu pake bahasanya aku-kamu, kamu mau ngga?" tutur Jeno lembut tak lupa sembari mengelus rambut halus itu.
"Gue- aku," Jaemin menghela sebentar, "jijik anjing, gue elo aja."
"Gue tau kita udah nikah, tapi please jangan atur-atur gue. Kan gue juga udah tegesin gue nikah sama lo bukan gara-gara mau, tapi terpaksa."
"Kamu terpaksa nikah sama aku? Kamu terpaksa nyerahin hidup kamu begitu aja sama aku? Iya? Kenapa? Kalau aku tau kamu nya ga mau dari awal aku udah nolak juga."
Jaemin membisu.
"Kenapa aku tanya? Denger, aku sama kamu udah nikah-"
"BANGSAT, UDAH CAPEK ANJING. GUE UDAH MUAK," Jaemin beranjak dari kasur begitu suara menggelegar nya memenuhi ruangan.
"Jaemin kamu mau kemana, ini minggu! Kamu mau kerkom? Jaemin!"
Jaemin pergi setelah memakai hoodie nya dan membawa pergi dompet serta handphone tak lupa.
Di jalan ia mendumal dan mengumpati lelaki yang tadi menyinggung tentang pernikahan mereka.
Mereka harus menjalani pernikahan layaknya kewajiban bukannya hak. Hal anjing itu membuat Jaemin merasa ingin membunuh semua orang.
Tiba di basecamp Jaemin segera menubruk kan badannya kearah kasur kecil di pojokkan ruangan. Melupakan sejenak kenyataan yang sialnya sangat sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [NOMIN]
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA "Kamu bakal jalanin ini sebagai kewajiban seumur hidup? enggak kan?" "Kan gue bilang gue nerima perjodohan ini gara-gara gue dipaksa, bukannya kemauan gue sendiri." Tentang Jeno yang berusaha mencintai Jaemin dan tentang Jae...