Part 4

184 11 0
                                    

hai haii i hope my readers always in good mood and good condition <3

happy reading ❤
___________________________________________

"Fani! gue dah nungguin lo dari tadi, yok cepetan tar gorengannya habis" zani langsung berbalik meninggalkan hanif seperti tidak ada yang terjadi

"kita mau beli gorengan? bukannya tadi lo ngajak makan bakso?"

"HAHAHA APASI LUPA YA LO" zani menyeret fani "diem nyet ngangguk aja plis"

- di warteg mak sana-

"lo lagi kenapa hari ini? aneh banget anjir tadi ngajak makan bakso trus tiba-tiba gorengan, dan malah berakhir makan warteg" fani menghentakkan kepalan tangannya tidak terima dengan ketidakjelasan zani

"mood gue lagi ga beres hehe" suara zani terpatah-patah

"kenapa lo? PMS?" fani mengejek sahabatnya

"PMS bapak lo! gue cowok!" kesabaran zani setipis tisu yang dibakar

"HAHAHAHA emosian banget sih neng" fani sangat senang dengan emosi zani yang mudah meledak ini, penuh dengan kejujuran tanpa menahan apapun.

"lagi an-" kata-kata zani tiba-tiba teralihkan saat melihat tetangganya berjalan dengan riang menuju depan komplek

fani yang sadar dengan gelagat zani langsung memperhatikan pemandangan zani

"BOCIL MAU KEMANA LO?" zani menyapa dengan cara yang agak aneh

"hAi zani!!" lambai ebra dengan riang "aku mau main warnet bareng hanif hihi"

"emang bisa? paling lo main cooking mama" ejek zani

"dih aku bisa main pb juga!"

"halah halah bocil sini dulu" panggil zani

"gamau!" ebra seperti merasa ada yang ganjal 'ya allah takutt' batin ebra

"cepetannn!" paksa zani

"mau lo apain zan anak orang" fani khawatir ebra di jahilin zani

ebra geleng geleng, ancang ancang mau lari. namun zani lebih gesit menangkap baju ebra menyeretnya duduk di sampingnya

"ebra lucu sekali hari ini" zani membelai rambut ebra

"m-mau apa?" ebra benar-benar ketakutan saat ini

"ke warnet bawa uang berapa?" zani ngecek kantong ebra

"zani! stop! lo bisa kena masalah" fani menghentikan tangan zani

"kenapasi ah, gue cuman nanya" sinis zani

"bu ini uang nasinya ya" fani menaruh uang disamping piring bekas makannya dan zani

"giliran gue lagi ya nyeret, lo harus pulang sekarang" fani menarik tangan zani

zani melirik ebra dengan sinis kearah belakang 'tung-gu a-ja nan-ti' mulut zani membentuk kata-kata dengan senyum evilnya dengan badan yang ditarik paksa kearah depan

ebra bergidik ngeri "kok bisa zani jadi begitu :("

sana anak pemilik warung menghampiri ebra "kamu gapapa bra? kamu ga dipalak kan?" laki-laki cantik ini mengecek keadaan teman sekelasnya "maaf ya aku gaberani ikut campur tadi takut jadi korban zani huhuhu maaf ebra"

"heem" ebra mengangguk dengan sedikit gemetar

"mau aku anter pulang?" tawar sana

ebra mengangguk "makasih sana"

---------------------------------------------------

-message to hanif-

hanif, maaf ya aku gajadi ke warnet
kayanya aku demam

*read*
---------------------------------------------------
"ebraaa" hanif masuk ke kediaman ebra bertemu dengan ibu baim yaitu tante-nya ebra "hai tante cantik, ebra nya ada?" tanya hanif dengan ramah

"di kamar tuh, tadi dia pamit mau ke warnet katanya mau nyusul kamu. taunya pulang diantar sama sana katanya ebra mau dipalak preman" jelas tante

"hahaha paling cuman becandaan anak komplek tante" hanif menggaruk kepalanya walau ga gatal

'zaniiiiii' batin hanif
------------------------------------------------------
/cklek/ pintu kamar ebra terbuka menampilkan wajah kesayangan ebra.
tanpa aba-aba ebra memeluk hanif "huhuhuuu hanif tadi zani nanya ebra ada uang apa ngga"

tangan hanif menepuk kepala ebra menenangkan emosi ebra

"zani cuman becanda bra hahaha, itu artinya zani dah mulai nerima ebra buat temenan lagi" tangan hanif membelai rambut coklat pudle ebra

"ini hanif bawain dimsum kesukaan ebra, lain kali zani diajak makan bareng ya ^^ zani cuman mau temenan itu"

ebra mengangguk lemas "kenapa cara pdkt nya begitu" ebra agak bingung dengan kepribadian zani sangat berbeda dari yang dia kenal saat kecil.
___________________________________________
TBC~

fani face claim

sana face claim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sana face claim

sana face claim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stranger into lover || HaoBin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang