1

13.2K 916 41
                                    

Halo guys, aku back lagi sama cerita terbaru karangan aku!

Typo bertebaran, jangan lupa tinggalkan jejak!
Ini chapter sudah aku perbaiki yaa

Halo guys, aku back lagi sama cerita terbaru karangan aku!•Typo bertebaran, jangan lupa tinggalkan jejak!Ini chapter sudah aku perbaiki yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin malam menerpa wajah seorang gadis kecil yang tengah duduk ditepi jalanan ditengah hutan. Suasana malam hari ini, terasa sepi dan sunyi.

"Kalo tau begini gue juga gak mau, lahir ke dunia ini!" Dengan air mata yang mengalir, gadis cantik ini mencurahkan keluh kesahnya kepada semesta.

"Gue capek anjing, setidaknya kalo hidup gue gak bahagia, gue pengen hidup tenang bangsat" ucapnya seraya terisak.

Entah beban apa yang menimpanya, penampilan gadis tersebut cukup memprihatinkan. Lihatlah dia masih menggunakan seragam sekolah, serta rambut yang acak-acakan dan wajah sedikit lebam.

Argh!!

"Tuhan!, kepala gue berisik!!"ucapnya seraya terisak.

Suara petir bergemuruh seolah apa yang diucapkan gadis ini, didengar.

"Ellya, lo pasti kuat!" ya, gadis itu bernama Ellya adinata, ucap kepada dirinya sendiri.

Ellya mengacak rambutnya kasar, dia frustasi dengan kehidupan yang dijalani. Dirinya terlalu lemah dengan teka teki yang tuhan berikan untuknya.

ingatannya kembali tertuju pada kejadian dirumah, ketika dirinya dibully habis-habisan oleh sang kakak, dan kedua orang tuanya hanya diam tak peduli.

Ellya berdiri, membalas ucapan sang kakak tetapi dirinya ditendang dn dilempari vas bunga. membuat sekujur tubuhnya sakit, dan pelipis kepalanya mengeluarkan darah.

dirinya lelah, ingin melakukan perlawanan pun percuma. dia tak sehebat itu, sudah cukup dia bertahan sampai sekarang.

mungkin untuk besok, kita tidak tahu kedepannya akan bagaimana.

Entah apa yang diinginkan oleh kedua orang tuanya, padahal Ellya sudah berusaha memenuhi keinginan mereka.

Peringkat pertama, juara lomba olimpiade, juara taekwondo, keahlian memainkan musik, sudah Ellya pegang itu semua. Tapi sang ayah tak pernah cukup dengan keberhasilannya.

Sudah cukup dia bertahan dengan sikap sang ayah, dia ingin pergi dari dunia ini. Sudah dia bilang bukan, bahwa dirinya itu lemah.

"Michel, sorry, gue gak sekuat yang lu bayangin. gue nyerah." gumam ellya.

ellya kembali kepada mobilnya, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke batu besar dipinggir jalan.

antagonist's sister → figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang