1. Bertemu (Z)

22 3 0
                                    

Siang hari itu terpaut cukup sejuk dari biasanya,sudah hampir 6 tahun ku tempuh pendidikan ku di Pondok Pesantren ini....berjalan mengelilingi asrama bukanlah suatu rutinitas yang di sukai para santri disini. Tapi,lain halnya denganku,menurutku ini sebagian agenda dari melepas penat setelah menyetorkan beberapa hafalanku...

Tiba-Tiba......
Siang hari itu menjadi sangat ribut. Aku yang sedang berada di lantai 3 asrama dengan pelan berjalan ke lantai 2,terlihat pemandangan santriwati yang berdesakan untuk melihat sesuatu di bawah sana....dan...diantara kerumunan itu aku bisa melihat dengan jelas wajah kesal sahabatku...Namanya Rayana Salma santri asal Banten ini kerap kali di panggil dengan sebutan "Aya". Kami di sebut-sebut sangat mirip dan selalu lengket,gimana tidak seperti itu keseharian kami yang selalu bersama dan panggilan namaku yang sama-sama hanya terdiri dari 3 huruf "Ara"alias Zahra.......

Dengan wajah yang masih terlihat kesal ia keluar dari kerumunan dan menghampiriku..

"Araaaaaaa...."teriaknya kencang

"Astaghfirullah"bagaimana tidak satu lantai yang tadinya asik melihat
kebawah dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah kami berdua..

"YA ALLAH, Aya gak usah teriak-teriak,mboten pareng, nggh(tidak    boleh,ya)"jawabku sambil menariknya menjauhi kerumunan.

"Hehehe,abisnya takut gak denger
Oh ya,Ra tau gak hari ini Gus fenomenal kita baru pulang dari pondok loh"ucap nya antusias

Aku sedikit mengerutkan dahi ku"siapa memang?,pikirku dalam hati"

"Tuh kan mesti Ara lupa,,itu loh yang aku cerita kemaren sebelum tidur, Gus Zidan!, Gus Ahmad Zidan Fahmi!""

Deg!!

Nama itu seperti pernah mendengarnya, dimana?kapan?,aku memang tau anak Abah yai ku itu dua laki-laki dan satu perempuan, tapi aku tak mengetahui naman keduanya, sementara yang perempuan amat sangat dekat denganku. Memang karena aku yang di percayakan ummik untuk membantu menjaga nya. Qia!

"Ra..Ara..malah ngelamun, tuh dicari mba Balqis katanya di timbali, ummik (di panggil, ummik) ucap Aya lagi.

"Oh ya, astaghfirullah...apa tadi aku gak denger"

"Dipanggil ummik araaaaaaaa,ih kamu mah nyebelin,dari tadi di kasih tau tentang Gus Zidan malah bengong Mulu"ketusnya

"Eh,maaf gak denger...ya udah ya,ay
Aku ke Ndalem rumiyin{Aku ke rumah(sebutan rumah untuk beliau/pak yai) dulu}"

"Ya udah, sana...syuh...syuh....

Aku mau liat Gus ganteng dulu"sembari kembali memasuki kerumunan


~~~~~~

Sesampainya di sana...aku memutuskan untuk masuk lewat pintu belakang.

Aku yakin!

Kalo lewat pintu samping apalagi depan,mesti ramai santriwan yang sibuk mempersiapkan sambutan untuk Gus Zidan...

"Assalamualaikum"ucapku sembari ku tekuk kedua lutut lalu menyeretnya.

"

Waalai'kumsalam,Din...mriki{kesini}....Din, ummik buru-buru ngurus yang di depan...kamu disini jagain
qia...mungkin,masih tidur
Tapi, kamu jagain ya...lagi rewel soalnya"

"Nggh,mik"

Ku langkahkan kaki menuju kamar Ning Qia, terlihat bayi kecil gemuk ini masih nyaman tidur di dalam box baby.
Ku coel pipinya

Lucu!

Terdengar suara rebana didepan halaman,mengusik tidur nyaman bayi mungil ini..

"oek..oek..oek"tangisnya mulai kencang.

"Cup..cup"sembari ku angkat dan timang.

Namun,tangisnya tambah menjadi dan tambah kenceng. Masih di posisi yang sama ku timang-timah sembari. Menyanyi kan sholawat.

Solatullah...salamullah...Allathoha Rosulillah...solatullah...Salamullah..Alayasin Habibilah ...

Cukup lama....
Dan kemudian.... Qia tertidur dengan tenang..perlahan ku taruh didalam box baby...Dan entah sejak kapan aku mengantuk...

Dan akupun tertidur.....

~~~~

"Astaghfirullah,Gus Zidan?,...





ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang