4.Memperhatikkan (Z4)

4 1 0
                                    

- Remember vote and komen

-

-

-

-

-

-

-

-

-

--

-

-

-

- Hy Guys akhirnya bisa up date lagi 



_

-

-
💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍



"Assalamualaikum Ummik"Ucapku pelan

"Walaikumsalam,nduk. Dek Qia Sampun mandi sareng mas zidan tadi,balik o nak pondok ae "jawab ummik yang menngetahui sebab kedatanganku di sore hari.

"Nggeh,ngapunten kulo wangsul rumiyin. Assalamualaikum" pamitku selagi melangkah keluar.

"Walaikumsalam" saut ummik pelan.

--------------------------------------------------------------------


Sepulang dari ndalem ternyata di depan pondok Qia dan gus Zidan sedang bermain. Qia menunjuk ke arah ku yang notabenya di lantai 2 asrama bagian paling terbuka karena biasanya di buat untuk beberapa pertemuan.

"Din.......bla din"celotehnya.

"Pundi,Dek?" tanya gus zidan keheranan

Tanpa sengaja tatapan kami bertemu. Dengan cepat ku tundukkan kepala. Akhirnya terdengar suara gus zidan walau tak terlalu kencang.

"Din........Mriki din"panggil gus zidan.

Dengan cepat kuturuni tangga untuk menemui kedua sosok yang selalu di kagumi. Untung saja, ketika menyusuri lorong terbilang sepi.

"Wonten nopo,gus?"tanyaku dengan jarak yang terbilang jauh.

"suaramu cilik men toh,din?.....,mriki....mriki"gus zidan menunjuk sisi kiri Qia yang terbilang cukup untuk batas aman  dan dapat mendengar suara satu sama lainnya.

"wonten nopo,gus?...."tanya ku lagi.

"Oh,niki  Qia dereng ma em sampean mendet bubur teng ndalem,nggh?

"Nggh,gus"


-


Dengan setengah berlari menuju ndalem. Alhamdulillah,di dapur sudah ada mba lutfi. Mba mba yang biasa memasak untuk keluarga abah.

"Assalamualaikum mba lutfi,bubur nya dek qia teng pundi,nggh?Tanya ku langsung karena terburu buru.

"niki,ra"Sambil menyodorkan semangkuk kecil dan botol minum lucu bergambar melody milik qia.

"Matur suwun,nggh mba. Kulo riyin."

"nggh"


-


Tanpa sadar karena berlari dan hampir tersandung tepat di depan troly Qia.

"Niki,gus"ucapku sembari perlahan menyodorkan mangkuk bubur.

"Sampean suapin mawon,nggh.

"nggh,gus.

Sibuk ku menyupi Qia. Gerakannya yang lincah berlari kesana kemari sembari terus memanggil gus zidan dengan sebutan "Abang"  padahal dengan sabar gus zidan mengajarkan Qia agar menggilnya" mas". Tapi sepertinya Qia Tetap tidak mau.

tak terasa jingga yang merona itu datang dengan perlahan gus zidan menaruh Qia ke Trolly.

"wangsul riyin nggh"ajak nya pada Qia.


Sepeninggal tubuh kokoh yang menjadi idaman satu  pesantren bahkan banyak pesantren yang kyainya  mengantri agar putrinya dapat berbesan dengan menikahinya. selama sesi menyuapi Qia.Pandangan ku menerawang.


"Ingatkah dia pertemuan kita untuk pertamakali?,sudah tujuh tahun lamanya......

"Dia sudah melupakanku?!"


Sementara di kamar bernuasanya abu abu klasik.Senyum itu terbit.

"Memperhatikanmu"pikirnya sambil mengusap rambut.







indramayu,240424










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang