"Albus keponakanku sayaaang, bibi mione sangat merindukanmu," setelah ini sudah bisa di pastikan bahwa Albus akan mendapatkan pelukan hangat serta kecupan di pipinya
"Rose Weasley, beri salam kepada paman, bibi, dan sepupumu dulu sweetheart," Ron melihat ke belakang dan menemukan putri sulungnya masih sibuk dengan buku mantranya
"Bukankah Rose akan menjadi seperti dirimu Hermione?"
"Tentu saja Harry, dia akan menjadi siswi hogwarts yang pintar dan berwawasan luas,"
Apa maksud dari pertanyaannya, bukankah memang seharusnya begitu?"Bukan itu maksudku Hermione, Rose pasti akan menjadi seperti dirimu yang banyak menghabiskan waktu di perpustakaan,"
Ron dan Ginny hanya tertawa mendengar apa yang Harry ucapkan, sedangkan Hermione hanya membalasnya dengan wajah masam
"Halo paman, bibi, dan hei Albus kenapa tinggimu tidak berubah?"
Semua orang tertawa mendengar perkataan Rose yang menyinggung tentang tinggi badan Albus
"Yayaya terserah," Jawab Albus dengan wajah masamnya, Oh ayolah! Dari sekian banyaknya topik yang bisa di pertanyakan kenapa harus itu?
"Rose hanya bercanda sweetheart, jangan di masukkan ke hati yaa,"
"Aku paham bibi mione." Jawab Albus sambil mengangguk
— Kepada seluruh penumpang silahkan segera menaiki kereta! —
"Ibu, Ayah aku akan sangat merindukan kalian berdua," ucap Albus sambil memeluk kedua orang tuanya
"Kami juga akan sangat-sangat merindukanmu sweetheart." Ginny dan Harry bergantian mencium pucuk kepala anak semata wayang mereka
Albus memasuki gerbong kereta dan segera duduk bersama dengan Rose dan anak-anak lainnya
Ron, Hermione, Harry, dan Ginny menatap bangga anak-anak mereka yang baru saja pergi untuk bersekolah di hogwarts
"Berkunjunglah sesekali ke rumah kami, apakah Ron sesibuk itu setelah bekerja di kementrian?"
Ron hanya tertawa menanggapi pertanyaan Harry"Oh ayolah kau juga bekerja di kementrian sihir sir, dan kaulah yang harusnya berkunjung ke rumah kakak iparmu ini"
Harry dan Ron bekerja sebagai minister of magic, Hermione sendiri adalah seorang professor yang mengajar kelas ramuan di hogwarts tapi cuti setelah anak keduanya (Hugo Weasley) lahir, sedangkan Ginny mengeloka toko kue di stasiun kereta muggle
"Kami akan berkunjung jika senggang, lagipul—" ucapan Harry terpotong
Harry mendadak diam, matanya mantap seolah tak percaya dengan apa yang dia lihatnya saat ini
'Draco Lucius Malfoy dan...
Astoria Greengrass?' Batinnya"Lagipula apa Harry? Dan apa yang kau lihat?" Tanya Ron sambil menoleh ke arah mata Harry melihat
"Bukankah itu Malfoy? Bahkan setelah sekian lama tak terlihat dia tetap terlihat sama seperti terakhir aku melihatnya," ucap Ron
"Bukan apa-apa, ah maaf aku akan ke toilet sebentar dan aku akan segera kembali Ginny," ucap Harry sambil tergesa-gesa meninggalkan tempat mereka berempat berada dan bergegas ke toilet
Harry hanya berharap bahwa Draco tak menyadari keberadaannya, padahal di sisi lain;
"Asto, aku harus—"
"Pergilah Draco, kejar dia."
Draco merespon dengan anggukan dan bergegas pergi mengejar orang yang sangat di cintainya, bukankah ini pertemuan perdana mereka setelah sekian lama tak bertemu?
'Aku sangat merindukanmu Potter'
~ to be continue...
see u di chapter selanjutnya, jangan lupa vote and komen ya!<3
— ayaya😼
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE LAST TIME - DRARRY
Fanfiction"Bagaimana bisa hari-harimu tampak begitu indah berjalan tanpa adanya aku?" "Bukankah aku bisa menanyakan pertanyaan yang sama kepadamu, Mr. Malfoy?" bxb • boy x boy selamat membaca, jangan lupa vote and komen thank you! - ayaya😼 ©asathics'23